TRIBUNTRAVEL.COM - Penumpang pesawat tentu tak asing lagi dengan aturan barang bawaan yang dapat dibawa ke kabin pesawat atau harus dimasukkan bagasi.
Biasanya saat penumpang membawa banyak barang dan tergolong berat, petugas di counter check-in akan menawari penumpang untuk memasukkannya ke dalam bagasi.
Nantinya penumpang dapat mengambil barang-barang tersebut setibanya di bandara tujuan.
Sementara itu, untuk barang yang dibawa ke kabin pesawat, ada aturan yang mesti dipatuhi penumpang pesawat.
Baca juga: Pesawat Bermasalah, Penumpang Terlantar 20 Jam di Bandara
Salah satunya mengenai berat ataupun dimensi barang bawaan yang masuk ke dalam kabin pesawat.
Setiap maskapai penerbangan memiliki aturan tersendiri terkait berat bagasi kabin.
LIHAT JUGA:
Maskapai penerbangan di bawah naungan Lion Air Group misalnya, membatasi berat bagasi kabin sebesar 7 kilogram.
Dimensinya juga telah ditentukan sesuai tipe pesawat, contohnya 40 x 30 x 20 sentimeter (cm) untuk pesawat Boeing atau Airbus.
Syarat tersebut hampir sama dengan yang diterapkan maskapai Garuda Indonesia.
Baca juga: Tiket Pesawat Turun, Menparekraf Sandiaga Uno: Berkat Doa & Kerja Sama Semua Pihak
Dilansir dari Kompas.com, Garuda Indonesia menerapkan dimensi yang berbeda tergantung tipe pesawat.
Dimensi pada umumnya adalah 56 x 36 x 23 cm, jumlah dari ketiga angka tersebut tidak lebih dari 115 cm dengan berat maksimal 7 kilogram.
Berat barang yang dibawa penumpang ke kabin pesawat untuk selanjutnya disimpan di tempat penyimpanan atas atau di bawah kursi.
Lantas, mengapa maskapai penerbangan membatasi berat dan dimensi bagasi kabin?
Salah satu alasannya berhubungan dengan efisiensi, dikutip dari Simple Flying.
Bila penumpang membawa terlalu banyak barang ke kabin pesawat, maka proses boarding (naik ke pesawat) juga bisa lebih lama.
Apalagi jika bagasi kabin terlalu berat, sehingga penumpang cukup kesulitan untuk mengangkatnya dan butuh bantuan awak kabin.
Melansir traveller.com.au, jika barang yang terlalu berat jatuh dari tempat penyimpanan atas dan menimpa penumpang, tentunya akan berisiko menyebabkan cedera serius.
Tidak hanya itu, menyimpan barang selain di tempat penyimpanan atas dan di bawah kursi depan juga akan menyulitkan proses evakuasi.
Terutama bila dibutuhkan saat terjadi keadaan darurat.
Baca juga: Sejumlah Maskapai Tambah Armada, Harga Tiket Pesawat Turun 15 Persen
Penumpang bayar Rp 19 juta saat check-in bagasi
Viral di TikTok video curhatan penumpang pesawat bayar mahal bagasi pesawat hingga merasa 'dirampok', dilaporkan TribunTravel.
Penumpang yang diketahui bernama Rocio Ocampo itu terbang dengan maskapai berbiaya rendah AirAsia bersama keluarganya.
Namun, sebuah kejadian dialami saat dirinya hendak check-in bagasi sebelum keberangkatan.
Rocio Ocampo menyebut maskapai AirAsia 'merampok'-nya karena biaya yang terlalu mahal untuk bagasi.
Ia membawa empat barang bawaan dan dimintan membayar lebih dari 30,48 juta dong Vietnam atau sekitar Rp 19 jutaan untuk check-in bagasi dalam penerbangan ke Malaysia dan Indonesia.
Lalu, kenapa biaya check-in bagasi bisa sangat mahal?
Ternyata, keluarga yang terdiri dari empat orang ini sudah mendaftarkan bagasi mereka di Bandara Hanoi, tapi belum bayar secara online.
"Gara-gara kita check-in di konter bandara daripada online," ujar suaminya.
"Saya sangat kecewa dengan Anda, AirAsia," kata Rocio Ocampo dalam videonya.
"Saya bayar 100 SGD untuk sebuah limun," ujar putranya menimpali.
Namun, mereka tidak punya pilihan selain membayar biaya bagasi yang harganya dua kali lipat tiket penerbangan.
"Kami bisa saja membatalkan penerbangan, tapi visa kami berakhir hari ini. Jadi, aku tidak punya pilihan lain," ujarnya.
Videonya pun mendapat beragam komentar warganet.
Beberapa warganet menyalahkan Ocampo karena tidak membaca syarat dan ketentuan sebelum memesan penerbangannya.
Baca juga: Seorang Pramugara Gendong Balita yang Menangis di Pesawat, Videonya Jadi Viral di Medsos
Baca juga: Penumpang Wanita Bertemu Jodohnya setelah Bawakan Tas Pria Korea yang Ketinggalan di Pesawat
"Aturannya sudah dinyatakan dengan jelas. Kamu yang tidak membacanya dengan baik, jadi jangan salahkan maskapai," ujar seorang warganet mengomentari.
Ada juga warganet yang membela dan mengatakan, "tulisannya sangat kecil. Tunggu sampai kejadian ini menimpamu. Siapa yang akan mengira kalau biaya bagasi bisa lebih mahal dari tiket."
Dalam situs web AirAsia, telah dijelaskan check-in bagasi di konter bandara dikenai biaya 56 dolar Singapura atau sekitar Rp 593 ribu per orang.
Biaya itu belum termasuk faktor lain, seperti berat total bagasi dan jumlah pemberhentian sebelum tiba di tujuan akhir.
Faktor lain seperti pajak dan penggunaan kartu kredit juga bisa menambah biaya.
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Oooh! Ternyata Ini Alasan Berat Barang di Bagasi Kabin Pesawat Dibatasi.