TRIBUNTRAVEL.COM - Viral bayi usia 6 bulan diajak mendaki gunung banjir kritik warganet.
Sebuah video viral di TikTok memperlihatkan foto bayi yang masih dalam gendongan ibunya, diajak mendaki gunung.
Video tersebut diunggah pemilik akun TikTok @niavennya.
Dalam video unggahannya, @niavennya juga menyertakan caption yang sedang trending di TikTok, "Duit bisa dicari, kapan lagi bisa ajak bayi 6 bulan naik gunung untuk pertama kali."
Unggahan videonya dapat ditonton di sini
Video yang diunggah akhir Juli 2022 lalu ini viral dan telah ditonton lebih dari 156 ribu kali tayangan.
Dalam video tersebut terlihat ibu menggendong bayinya ditemani dua pendaki pria menuruni jalan dengan medan tanah berbatu.
Kemudian @niavennya dalam videonya juga memperlihatkan foto lain kondisi di gunung yang sedang kabut.
Dalam foto tersebut ia tampak menggendong bayinya sambil ditutup selimut, ditemani suaminya yang membawa tas ransel besar.

Baca juga: Pendaki Rekam Momen Mengerikan saat Salju di Gunung Tiba-tiba Longsor, Videonya Viral di Medsos
Di akhri video, ia memperlihatkan pemandangan sunrise berwarna orens keemasan di antara gumpalan awan putih.
Video yang diunggah @niavennya mendapat lebih dari 5 ribu komentar warganet.
Namun, tak sedikit warganet memberi kritikan atas ide sang ibu mengajak bayinya mendaki gunung.
"Aku bawa anak lewatin jalan yang hutan-hutan aja takut banget, karena bayi masih harum baunya, takut sama yang goib-goib," tulis akun Tussy Ria G.
"Capek banget pasti. Mana gendongnya gak mshape, kuat banget bu," tulis dr. Anissa Florence.
Baca juga: Cerita Pendaki Tersesat di Gunung Hauk Tanpa Bekal Makanan, Ditemukan dekat Aliran Sungai
"Padahal gapapa lho, ini aman sebenernya kalau udah di atas tiga bulan usianya. Tapi cuma untuk orangtua yang berpengalaman mendaki ya," tulis Yuni Susanti.
Sementara itu, ada juga warganet yang mengungkap setuju dengan video @niavennya.
"Ini aman kok guys. Memang bukan untuk ditiru semua orang tua (terlebih yang belum banyak pengalaman). Tapi mendaki aman untuk bayi tiga bula keatas," tulis akun Halimah.
Komentar ini pun dibalas oleh @niavennya.
"Akhirnya ada yang pro komen. Sekalian saya jelasin ya, keluarga kami tinggal di dekat lereng Gunung Sumbing dan bisa kalian lihat video saya ke bawah.
Terimakasih kak @Halimah saya suka nonton parenting dari kakak salah satunya. Terimakasih sudah mampir TikTok saya," balas @niavennya menjelaskan.
Baca juga: Detik-detik Pendaki Gunung Tewas dalam Longsoran Salju, Sempat Selfie dan Kirimkan Foto ke Keluarga
Cerita Pendaki Tersesat Tanpa Bekal Makanan
Cerita pendaki tersesat di Gunung Hauk, Desa Ajung, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Pencarian yang melibatkan relawan, SAR dan warga setempat sejak Rabu (13/7/2022) malam itu akhirnya membuahkan hasil.
Diketahui pendaki bernama Umar itu merupakan mahasiswa STIMI Banjarmasin.
Ia berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Pemuda berusia 26 tahun ini bercerita pengalamannya saat tersesat.
Di mana ia keluar dari jalur pendakian saat turun dari Gunung Hauk.
Umar turun lebih dahulu dibanding dua rekannya yang lain yakni Latif dan Noval.
Baca juga: Gletser di Pegunungan Alpen Longsor Menimpa Pendaki, 6 Orang Tewas dan 15 Hilang
Ia berani berjalan sendirian dengan bekal arahan dari rekannya perihal jalur agar selalu mengikuti jalan yang ada.
Rupanya menjelang senja, dan hari mulai gelap, Umar tidak menemukan jalur pendakian.
Ia bahkan keluar jalur yang menyebabkan dirinya tersesat ke sisi lain gunung.

Umar ditemukan di jalur Sungai Langkung yang merupakan lokasi pertengahan antara Puncak Gunung Hauk dan permukiman penduduk di Desa Ajung.
Lokasi ditemukan Umar pula bukanlah jalur pendakian Gunung Hauk yang sudah semestinya.
Mahasiswa STIMI Banjarmasin ini bercerita saat malam dan menyisir aliran sungai, ia pun panik namun berupaya menenangkan diri.
Lalu, ia mencari tempat untuk beristirahat.
Baca juga: Bongkahan Es Pegunungan Alpen Swiss Jatuh Menimpa Pendaki, 2 Meninggal Dunia 9 Luka
"Saat malam, saya juga memberi tanda dari cahaya senter hingga akhirnya tertidur.
Akan tetapi tidak orang ada yang datang," ungkap Umar.
Subuhnya, Kamis (14/7/2022) Umar kembali melanjutkan perjalan mengikuti arus sungai dan akhirnya sekitar pukul 15.30, Umar melihat warga yang melintas dan meminta pertolongan.
Saat itu, ia pun kelaparan karena tidak membawa bekal makanan apapun.
Umar kembali ke desa dalam keadaan selamat dan membawa tas ransel di bahunya, tanpa kurang satu apapun.
Baca juga: Kisah 2 Pendaki Wanita Hilang Misterius di Hutan Panama, Ditemukan Kamera yang Rekam Momen Terakhir
Ia nampak lega dan bersyukur serta bersalaman dengan warga saat mendatangi permukiman di Desa Ajung.
Meski terseret, Umar tidak merasa jera.
Ini merupakan pengalaman perdananya dalam mendaki ke Puncak Hauk dan tersesat. (*)