Breaking News:

Gletser di Pegunungan Alpen Longsor Menimpa Pendaki, 6 Orang Tewas dan 15 Hilang

Gletser di Pegunungan Alpen, Italia, dikabarkan runtuh hingga mengakibatkan 6 orang tewas, 15 hilang, dan 8 luka-luka.

AFP
Gambar selebaran ini diambil dan dirilis pada 3 Juli 2022 oleh Layanan Penyelamatan Gunung Trento (Soccorso Alpino), menunjukkan lapisan es yang runtuh di Marmolada, dekat Punta Rocca. Diketahui, Gletser Alpen di Italia runtuh, sedikitnya 6 orang dilaporkan tewas dan belasan lainnya masih dalam pencarian Tim SAR setempat, Minggu (3/7/2022). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar menghebohkan baru-baru ini datang dari kawasan Pegunungan Alpen, Italia.

Dilaporkan oleh pihak berwenang setempat, sebagian dari gletser di Pegunungan Alpen longsor pada Minggu, (3/7/2022) sore.

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis pada 3 Juli 2022 oleh Layanan Penyelamatan Gunung Trento (Soccorso Alpino), menunjukkan lapisan es yang runtuh di Marmolada, dekat Punta Rocca. Diketahui, Gletser Alpen di Italia runtuh, sedikitnya 6 orang dilaporkan tewas dan belasan lainnya masih dalam pencarian Tim SAR setempat, Minggu (3/7/2022).
Gambar selebaran ini diambil dan dirilis pada 3 Juli 2022 oleh Layanan Penyelamatan Gunung Trento (Soccorso Alpino), menunjukkan lapisan es yang runtuh di Marmolada, dekat Punta Rocca. Diketahui, Gletser Alpen di Italia runtuh, sedikitnya 6 orang dilaporkan tewas dan belasan lainnya masih dalam pencarian Tim SAR setempat, Minggu (3/7/2022). (AFP)

Longsornya gletser Pegunungan Alpen kali ini cukup kuat.

Sehingga menyebabkan es, salju, dan batu menabrak sejumlah pendaki di jalur populer di puncak Marmolada, Dolomites.

Baca juga: Bongkahan Es Pegunungan Alpen Swiss Jatuh Menimpa Pendaki, 2 Meninggal Dunia 9 Luka

Akibatnya 15 pendaki dikabarkan hilang, 6 orang tewas dan sedikitnya telah membuat 8 orang mengalami luka-luka.

Sebagaimana diketahui, jalur itu merupakan puncak tertinggi di Dolomites yang membentang di wilayah Trento dan Veneto.

TONTON JUGA:

Melansir laman Reuters, Senin (4/7/2022) runtuhnya gletser Pegunungan Alpen terjadi pada ketinggian lebih dari 3.300 meter.

Inisidennya sendiri terjadi lantaran rekor suhu di Italia yang cenderung terik pada musim ini.

Gelombang panas awal musim panas di Italia melihat suhu di Marmolada menyentuh 10 derajat Celcius (50 Fahrenheit) pada hari Sabtu, (2/4/2022).

2 dari 4 halaman

Meningkatnya suhu rata-rata telah menyebabkan gletser Marmolada, terus menyusut selama beberapa dekade terakhir.

Hal itu serupa dengan banyak gletser lainnya di seluruh dunia.

Baca juga: Bunga Endemik Pegunungan Alpen Terancam Punah karena Gletser Terus Mencair

Terkait itu, Pemerintah provinsi Trento mengatakan saat ini operasi penyelamatan sedang berlangsung setelah insiden longsoran es yang cukup besar.

Upaya tersebut melibatkan sejumlah pejalan kaki, karena pihaknya menambahkan kemungkinan akan ada banyak korban.

Menurut keterangan Presiden Veneto, Luca Zaia, saat ini korban yang mengalami luka-luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan medis.

Adapun rumah sakit tersebut tepatnya berada di kawasan Belluno, Treviso, Trento.

Dikabarkan legi oleh unit penyelamat Pegunungan Alpen, massa es yang sangat besar itu diketahui runtuh di dekat Punta Rocca.

Wilayah itu merupakan rute yang biasanya digunakan oleh pejalan kaki dan pendaki untuk mencapai puncak.

"Untungnya kondisi cuaca baik tetapi bahayanya adalah kemungkinan akan terjadi longsor lebih lanjut," kata seorang juru bicara.

Lebih lanjut pihak penyelemat pengungkapkan saat ini helikopter dan anjing pelacak digunakan untuk mencari korban selamat.

Keindahan Pegunungan Alpen, Swiss jadi daya tarik bagi wisatawan dan pendaki sebelum gletsernya runtuh.
Keindahan Pegunungan Alpen, Swiss jadi daya tarik bagi wisatawan dan pendaki sebelum gletsernya runtuh. (pixabay/kewl)

Baca juga: Akibat Pemanasan Global, Base Camp Gunung Everest Akan Dipindahkan

Baca juga: Viral Kapal Pesiar Tabrak Gunung Es, Terjadi saat Berlayar Menembus Kabut Tebal

3 dari 4 halaman

Diwartwakan The Guardian, Tim penyelamat juga sedang memeriksa plat nomor para pendaki di tempat parkir.

Upaya itu dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan untuk menentukan berapa banyak orang yang mungkin belum ditemukan.

Hal ini mungkin akan menjadi sebuah proses yang bisa memakan waktu berjam-jam, kata Walter Milan, juru bicara Korps.

Sementara itu untuk pencarian yang melibatkan anjing penyelamat dan setidaknya lima helikopter sempat dilakukan pada hari Minggu.

Namun, dihentikan pada malam hari karena dikhawatirkan akan lebih banyak gletser bisa hilang.

Juru bicara layanan darurat Michela Canova mengatakan bahwa jumlah total pendaki yang terkena dampak tidak diketahui.

Hal itu lantaran jatuhnya gletser menghantam jalur akses pada saat ada beberapa pesta bertali di sana, hingga beberapa di antaranya hanyut.

Korps penyelamat Luigi Felicetti, mengatakan para pendaki dihantam oleh 'detasemen serac', istilah yang digunakan untuk menyebut puncak gletser.

"Dua dari yang terluka berada dalam kondisi berat," katanya.

"Kami melihat orang mati dan bongkahan besar es, batu."

Baca juga: Terkena Hipotermia, Pendaki Dilaporkan Meninggal Dunia usai Diselamatkan Petugas Konservasi

Baca juga: Kisah 2 Pendaki Wanita Hilang Misterius di Hutan Panama, Ditemukan Kamera yang Rekam Momen Terakhir

4 dari 4 halaman

Ia mengungkapkan, beberapa dari mereka yang melakukan trekking pada wilayah longsoran salju yang diikat dengan tali, menurut layanan darurat setempat.

Layanan penyelamatan Alpen mengatakan bahwa segmen itu terputus di dekat Punta Rocca (Rock Point), jalur perjalanan yang biasanya digunakan untuk mencapai puncak.

"Tidak segera jelas apa yang menyebabkan bagian es itu pecah, tetapi gelombang panas yang intens yang telah mencengkeram Italia sejak akhir Juni bisa menjadi faktor," kata Milan.

“Panasnya tidak biasa, mencatat bahwa suhu dalam beberapa hari terakhir di puncak telah mencapai 10C (50F). Itu panas yang ekstrim untuk puncak. Jelas itu sesuatu yang tidak normal."

Akibat panasnya suhu akhir-akhir ini, Para ahli di pusat penelitian CNR yang dikelola pemerintah Italia mengatakan gletser tidak akan ada lagi dalam 25-30 tahun ke depan dan sebagian besar volumenya sudah hilang.

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal Pegunungan Alpen di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
ItaliaPegunungan Alpengletser Darren Kent Zuppa Soup Emil Audero Muhammad Prakosa Panzanella Alessandro Bastoni Nicolo Barella Genoa CFC Frosinone Calcio
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved