Breaking News:

Detik-detik Pendaki Gunung Tewas dalam Longsoran Salju, Sempat Selfie dan Kirimkan Foto ke Keluarga

Seorang Pendaki gunung tewas dalam longsoran salju setelah mengirimkan foto selfi ke keluarganya.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Gambar oleh Simon Steinberger dari Pixabay
Ilustrasi pendaki yang mendaki gunung es saat badai. Baru-baru ini ada seorang pemuda tewas dalam longsoran salju setelah mengirim foto selfie ke keluarganya. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang Pendaki gunung tewas dalam longsoran salju.

Nahas pemuda yang mendaki gunung tersebut tewas setelah selfie dan mengirimkan foto ke keluarganya.

Pendaki Gunung Salju.
Pendaki Gunung Salju. (Flickr/Paxson Woelber)

Pendaki gunung bernama Filipo Bari 27 tahun tewas secara tragis dalam longsoran salju.

Melansir Mirror.co.uk, Rabu (6/7/2022), Diketahui Filipo pergi mendaki Marmolada, sebuah gunung di Italia timur laut.

Baca juga: Turis Wanita Tewas Diserang Hiu di Resor Populer Mesir, Sempat Ucapkan Kata-kata Terakhir

Ia mendaki bersama sekelompok temannya pada ketinggian 10.968 kaki di gunung tertinggi pegunungan Dolomites.

Tonton juga:

Ayah satu anak itu ingin menunjukkan sekelilingnya yang mengesankan saat dia mengambil selfie menyeringai untuk dikirim ke keluarganya dan menulis, "Lihat di mana saya berada!"

Tetapi setelah mengirimkannya, pendaki gunung itu terdiam dengan menakutkan.

Keluarga Fillippo menjadi khawatir ketika mereka tidak mendengar kabar darinya ketika kekhawatiran tumbuh.

Berita memilukan itu dikonfirmasi ketika tubuh Flilippo ditemukan tewas pada 3 Juli setelah longsoran es, salju, dan batu yang mematikan, yang dipicu oleh runtuhnya gletser di Marmolada, sebuah gunung di Italia timur laut.

Ilustrasi Gletser, Selasa (10/11/2020).
Ilustrasi Gletser, Selasa (10/11/2020). (Flickr/Mark Jones)

Baca juga: Mengenal Sejarah Patung Merlion, Ikon Singapura yang Jadi Tempat Wisata Favorit Para Turis

2 dari 4 halaman

Wali kota Isola Vicentina Francesco Gonzo melaporkan pada hari Senin bahwa tubuh pendaki gunung Filippo Bari telah ditemukan dan menurut laporan, bencana itu menewaskan tujuh orang dan 13 masih hilang.

Saudaranya, Andrea, dan orang tuanya, Emanuela dan Giuseppe, mengungkapkan Filippo telah mengirimi mereka selfie tersenyum yang diambil di lereng gunung beberapa saat sebelum bencana melanda.

Dalam selfie tersebut, Filippo terlihat mengenakan helm pendakian dan kacamata hitam saat ia berpose untuk pemotretan dengan senyum lebar dengan bagian belakang menunjukkan lereng gunung dan gletser.

Dia telah berencana menaklukkan Monte Rosa, yang mengangkangi Italia dan Swiss, pekan ini.

Andrea Bari berkata tentang saudaranya, "Filippo adalah pencinta yang hebat dari pegunungan dan alam pada umumnya."

"Dia sudah melakukan beberapa tamasya ketinggian, selalu ditemani oleh orang-orang yang berpengalaman dan dengan semua peralatan yang diperlukan," imbuhnya.

Filipo Bari diketahui tinggal di Malo, provinsi Vicenza, bersama pasangannya, Jelena, dan putranya yang berusia empat tahun, Filippo.

Dia bekerja di sebuah toko perangkat keras di Isola Vicentina.

Pendaki Tewas Terjatuh dari Ketinggian 700 Kaki saat Selfie

seseorang yang melakukan foto selfie
seseorang yang melakukan foto selfie (StockSnap/Pixabay)

Baca juga: Gletser di Pegunungan Alpen Longsor Menimpa Pendaki, 6 Orang Tewas dan 15 Hilang

Pendaki yang tidak disebutkan namanya ini dikabarkan jatuh dari ketinggian 700 kaki di puncak gunung.

3 dari 4 halaman

Diwartakan Daily Mail, pendaki berusia 21 tahun tersebut rupanya tengah berkemah dengan teman-temannya di Flatiron Peak, daerah pegunungan Arizona di Taman Nasional Lost Dutchman, Amerika Serikat.

Polisi setempat kemudian diberi laporan bahwa pria tersebut menyelinap dari tenda seorang korban pada pukul 12.45 waktu setempat tengah malam, Senin (25/1/2022).

Menurut laporan Juru Bicara Kantor Sheriff Distrik Pinal, Sersan Doug Peoble, korban diduga ingin berfoto di puncak dengan latar belakang kota.

Namun sayangnya, dia terpeleset dan jatuh di ketinggian 700 kaki.

Selama penyelidikan berlangsung, tidak ditemukan adanya penganiayaan pada tubuh korban.

Korban juga dinyatakan terbebas dari pengaruh obat atau sejenisnya.

“Yang bisa saya katakan adalah, kami tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan selama penyelidikan. Tidak ada efek obat atau sejenisnya. Itu hanya kecelakaan yang tragis,” kata Peoble kepada AZFamily.com.

Divisi Keamanan Publik Arizona telah mengirim helikopter untuk membantu misi pencarian korban di tengah malam kejadian.

Baca juga: Unik, Pendaki Wanita Menuruni Gunung Setinggi 3.560 Kaki Pakai Sandal Jepit

Namun, korban ditemukan tewas di jalan setapak, 700 kaki dari tempat ia jatuh.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti mengapa korban bersama teman-temannya memilih untuk menyusuri jalan setapak yang dikenal dengan nama Siphon Draw.

4 dari 4 halaman

Kawasan ini dikenal berbahaya karena beberapa kali terjadi longsoran batu.

Selain itu, jalan setapak ini berjarak 5,5 mil (sekira 8,8 kilometer) dari perkemahan korban dan teman-temannya dan memakan waktu sekira empat jam pendakian.

Baca juga: Jumlah Turis Rusia Kunjungi Bali Tinggi, Menparekraf Berencana Buka Penerbangan Langsung dari Moskow

(TribunTravel.com/Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar kejadian buruk yang dialami wisatawan, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
ItaliaDolomitesMarmolada Darren Kent Zuppa Soup Emil Audero Muhammad Prakosa Panzanella Alessandro Bastoni Nicolo Barella Genoa CFC Frosinone Calcio
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved