Breaking News:

Tradisi Perang Ketupat Malam Satu Suro di Ungaran Ditiadakan, Tahun Ini Diganti Doa Bersama

Lempar-lemparan atau perang ketupat pada malam satu suro atau 1 Muharram di yang sudah menjadi tradisi di Ungaran tahun ini ditiadakan, ini alasannya.

Flickr/Abdillah Wicaksono
Ilustrasi ketupat yang dianyam dari janur untuk disajikan saat hari besar. Simak juga tips menyimpan ketupat agar tidak mudah layu. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Lempar-lemparan atau perang ketupat pada malam satu suro atau 1 Muharram menjadi tradisi Warga Sidomulyo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Namun, tahun ini tradisi tersebut tak dilaksanakan.

Dikutip dari TribunJateng, Sabtu (30/7/2022), menurut Mudin Desa Sidomulyo, Maksun, hal tersebut dianggap mubazir atau tidak berguna lantaran membuang-buang makanan.

“Ya daripada dilempar-lemparkan mending kita makan aja,” ungkapnya kepada tribunjateng.com, Jumat (29/7/2022) petang.

Dengan tidak adanya perang ketupat, maka tradisi peringatan malam satu suro tahun ini diisi dengan doa bersama sebelum azan magrib.

Acara kemudian makan bersama setelah magrib.

Ilustrasi ketupat yang dianyam dari janur untuk disajikan saat hari besar. Simak juga tips menyimpan ketupat agar tidak mudah layu.
Ilustrasi ketupat yang dianyam dari janur untuk disajikan saat hari besar. Simak juga tips menyimpan ketupat agar tidak mudah layu. (Flickr/Abdillah Wicaksono)

Baca juga: Jadwal dan Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta

Baca juga: Kebo Bule Milik Keraton Solo Mati Terpapar Virus PMK, Begini Nasib Kirab Malam Satu Suro

Ratusan warga setempat yang masing-masing membawa makanan seperti ketupat, sayur mayur, buah-buahan dan masakan lain berramai-ramai duduk dan berdoa di trotoar dan di tengah Jalan Letjend Suprapto.

Pelaksanaan doa dipimpin oleh mudin dan empat orang perangkat desa setempat.

Keempat perangkat desa itu melantunkan azan dan menghadap ke masing-masing penjuru, yakni utara, selatan, timur dan barat.

Warga atau peserta duduk di trotoar dan mengikuti prosesi tersebut.

“Maknanya yaitu mengusir keburukan dan mengharap kesejahteraan bagi warga.
Acara ini dinamai Tolak Balak, artinya menolak keburukan.

Warga Sidomulyo, Ungaran, Kabupaten Semarang, menggelar doa dan makan bersama memeringati malam satu suro atau 1 Muharram, Jumat (29/7/2022) petang. Hal itu merupakan kali pertama tidak digelarnya perang ketupat yang menjadi rangkaian tradisi itu.
Warga Sidomulyo, Ungaran, Kabupaten Semarang, menggelar doa dan makan bersama memeringati malam satu suro atau 1 Muharram, Jumat (29/7/2022) petang. Hal itu merupakan kali pertama tidak digelarnya perang ketupat yang menjadi rangkaian tradisi itu. ((TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV))

Baca juga: Jadwal dan Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta

Baca juga: 7 Tradisi Unik Menyambut Tahun Baru Islam di Indonesia, Ada Kirab Kebo Bule di Solo

2 dari 3 halaman

Kalau lempar-lemparan itu sebelumnya dimaknai membuang setan atau hal-hal jelek, jadi makanan disimbolkan sebagai setan yang harus dibuang,” imbuh Maksun.

 Sebagai informasi, tradisi tersebut telah dilakukan turun temurun dan rutin setiap Tahun Baru Islam.

Pengumuman atau panggilan untuk warga dilakukan dengan membunyikan tiang listrik yang dipukul.

Hal itu berarti saatnya ratusan warga desa, dari anak-anak, remaja hingga orang tua, baik laki-laki maupun perempuan, semuanya turun ke jalan membawa ketupat dan sayur. 

Puncak acaranya sendiri pada umumnya adalah perang ketupat.

Semua warga saling melempar ketupat dan makanan tersebut.

Baca juga: Fakta Kebo Bule dalam Kirab Pusaka Malam 1 Suro, Ternyata Bukan Jelmaan Kiai Slamet

Maksun menerangkan bahwa tidak digelarnya perang ketupat itu sejak munculnya wabah Covid-19.

Bahkan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, masyarakat setempat juga tidak berkumpul dan menggelar doa bersama.

Seorang warga setempat, Muryani (60), merasa senang lantaran kegiatan itu bisa disenggelerakan kembali 2022 ini.

“Ya senang akhirnya bisa kumpul-kumpul lagi, meskipun tidak ada lempar-lemparan, ya. Padahal perang ketupat itu seru juga sebenarnya,” ujarnya. (*)

3 dari 3 halaman

Sumber; TribunJateng

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Jawa TengahSemarangUngaranPerang KetupatMalam satu suro Jembatan Sikatak Gilo-gilo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved