TRIBUNTRAVEL.COM - Memasuki bulan Suro, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat akan kembali menggelar Kirab Pusaka Malam 1 Suro pada hari ini, Jumat (29/7/2022).
Kirab Pusaka Malam 1 Suro digelar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam peringatan Mangayubagya Warsa Anyar 1 Suro EHE 1956.
Biasanya dalam Kirab Pusaka Malam 1 Suro menghadirkan beragam pusaka dan kebo bule yang ikut memeriahkan acara tersebut.
Dari pantauan TribunTravel di akun Instagram @kraton_solo, Jumat (29/7), Kirab Pusaka Malam 1 Suro akan digelar pada hari ini Jumat Legi Malam Sabtu Pahing mulai pukul 23.00.
Baca juga: Jadwal Kirab Malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo, Simak Jadwal dan Rutenya
"Mangayubagya Warsa Anyar, 1 Suro EHE 1956. Kirab Pusaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Jumat Legi Malam Sabtu Pahing, 29 Juli 2022, tabuh 23.00 WIK," tulis akun Instagram @kraton_solo dikutip TribunTravel pada Jumat (29/7).
Tonton juga:
Sementara untuk Kirab Pusaka Malam 1 Suro dimulai dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Kirab dilanjutkan ke arah utara melalui supit urang, lalu Jalan Pakoe Boewono.
Dilanjutkan ke Gapura Gladag ke utara menuju Jalan Jenderal Sudirman.
Kemudian belok ke timur melalui Jalan Mayor Kusmanto dan belok ke selatan melalui Jalan Kapten Mulyadi.
Kirab Pusaka Malam 1 Suro dilanjutkan belok ke barat melalui Jalan Veteran.
Lalu belok ke utara melalui Jalan Yos Sudarso dan belok ke timur melalui Jalan Brogjend Slamet Riyadi.
Kemudian belok ke selatan melalui Jalan Pakoe Boewono dan kembali ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengimbau kepada para warga Solo dan sekitarnya yang akan menyaksikan Kirab Pusaka Malam 1 Suro untuk mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Di antaranya mengenakan masker hingga menjaga jarak.
7 Kebo Bule Keturunan Kyai Slamet Terpapar PMK
Baca juga: Jurug Solo Zoo Gelar Kirab Jaka Tingkir Puncak Syawalan, 3.000 Ketupat jadi Rebutan Pengunjung
Baca juga: Jadwal Kirab 1.000 Tumpeng di Solo, Meriahkan Malam Lailatulqadar
Tujuh Kebo bule keturunan Kyai Slamet milik Keraton Solo tidak diizinkan ikut kirab malam satu suro.
Bukan tanpa alasan mengapa para kebo bule ini tak diizinkan ikut kirab malam satu suro.
Sebanyak 7 kebo bule keturunan Kyai Slamet tersebut terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ketua Pengelola Alun-alun Selatan, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, mengatakan hal tersebut membuat kebo bule itu tak memungkinkan mengikuti kirab malam 1 Suro yang jatuh pada Jumat (29/7).
Sebab, masa pemulihan kerbau usai terpapar PMK membutuhkan waktu 2-4 minggu.
Sementara sejumlah kerbau masih terpapar PMK.
"Kelihatannya tidak memungkinkan untuk keluar, khawatirnya akan timbul penyakit baru. Kami fokus ke pemulihan," katanya, kepada TribunSolo.com, Sabtu (23/7/2022).
Dia mengatakan, ada sekitar 18 kerbau keturunan Kyai Slamet yang dipelihara Keraton Kasunanan Surakarta.
Namun 7 kerbau inti, masih terpapar PMK, dan menjalani masa karantina di kandang khusus.
Sementara 1 kebo bule meninggal karena terpapar PMK.
"Yang sakit yang kebo inti, yang belum inti saja sudah ada yang terindikasi. Yang dua sehat," ujarnya.
"Sedangkan kirab itu pakai kebo inti, yang lain belum bisa dan belum pernah ikut kirab," tambahnya.
Baca juga: Potret Sandiaga Uno Nonton Solo Menari 2022, Pakai Kostum Wayang hingga Kirab Naik Kuda
Hal ini juga berimbas pada larangan masyarakat untuk memberikan makan kepada kebo bule yang ada di Alun-alun Kidul.
Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, GKR Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng, juga tidak mengizinkan kebo bule mengikuti kirab malam satu suro mendatang.
"Yang diserang itu kan mulut untuk makan, dan kuku untuk jalan. Dia kan biasa jalan di tanah, yang lebih lunak, kalau dipaksa jalan di aspal, apakah tahan? Apakah aman? Kalau terjadi sesuatu di jalan, siapa yang tanggungjawab," kata Gusti Moeng.
Gusti Moeng mendengar bakal ada 5 pusaka yang akan dikeluarkan untuk kirab.
Namun, dengan kondisi kebo bule inti yang sakit, hal tersebut tidak memungkinkan untuk ikut kirab.
"Dengan kondisi seperi ini, saya sebagai Ketua Lembaga Dewan Adat, saya tidak mengizinkan," pungkasnya.
Penjelasan Dinas terkait Kebo Bule Terpapar PMK Melalui Manusia
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo memberikan penjelasan mengenai Kebo Bule milik Keraton Kasunanan Surakarta yang disebut terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui manusia.
Kepala DPKPP Solo, Eko Nugroho menyebut virus PMK bisa menempel pada manusia dan menularkan pada hewan.
"Mungkin karena bisa terbawa manusia, manusia sebagai pembawa," kata Eko, kepada TribunSolo.com, Jumat (22/7/2022).
"Ada orang yang baru daerah PMK masuk kandang ada virus yang menempel di baju atau sepatu sehingga menularkan ke hewan," tambahnya.
Terlebih lagi, Kebo Bule berada di alun-alun selatan dimana banyak masyarakat yang nongkrong maupun menonton kerbau-kerbau tersebut.
"Iya bisa seperti itu, tapi kita sebelumnya juga sudah lakukan desinfektan dan melakukan antisipasi juga," paparnya.
Eko menyarankan masyarakat untuk tidak terlalu dekat-dekat dengan hewan.
Meskipun tidak menular ke manusia, tapi manusia diduga bisa membawa virus PMK itu.
"Jangan dekat-dekat lah, dalam artian tidak menular tapi bisa membawa virusnya," ujar Eko.
Setelah mengetahui adanya satu kerbau yang mati karena PMK, pihaknya langsung memisahkan hewan yang belum terpapar dan saat ini terpapar.
"Terindikasi PMK langsung kita pisahkan, laporannya kemarin. Ada yang terindikasi PMK sudah kita lakukan pengobatan dan kini makin sehat," paparnya.
Baca juga: Kalender Event Yogyakarta Juni 2022, Meriahnya Festival Perahu Naga hingga Kirab Agung
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar Kirab Pusaka Malam 1 Suro, di sini.