TRIBUNTRAVEL.COM - Kirab Malam Satu Suro sebentar lagi akan di mulai.
Sayang sebelum Kirab Malam Satu Suro, ada satu kebo bule milik Keraton Kasunanan Surakarta mati terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Baca juga: Keraton Surakarta dan 4 Tempat Wisata di Solo yang Cocok Jadi Lokasi Prewedding

Baca juga: Semarak Jenang Sala 2022 Berlangsung di Keraton Surakata, Dimeriahkan Kirab hingga Atraksi Prajurit
Selain itu ada 7 kebo bule lainnya yang berada di Kandang Kebo Mahesa terindikasi positif PMK.
Saat ini, kebo-kebo itu sudah dipisah atau dikandangkan.
Baca juga: 6 Tempat Wisata di Solo untuk Libur Sekolah 2022, Belajar Sejarah di Keraton Surakarta Hadiningrat
Kejadian ini terjadi jelang Kirab Malam Satu Suro dimana Kebo Bule menjadi salah satu ikonnya.
Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nuradiningrat mengatakan Kirab Malam Satu Suro akan dilaksanakan pada Jumat (29/7/2022) malam.
Mengenai agenda tersebut, Dani mengungkapkan pihak Keraton masih menunggu hasil pemeriksaan dari dua pihak.
Yakni Dinas Ketahanan Panganan dan Pertanian serta dokter hewan dari Keraton.
"Menunggu dari hasil pemeriksaan dinas dan dokter yang mengecek," kata Dani, kepada TribunSolo.com, Jumat (22/7/2022).
Menurutnya, Kirab Malam Satu Suro bisa menggunakan kebo bule lainnya yang tidak terpapar.
"Mungkin nanti bisa diambilkan dari kandang lain," kata dia.
Baca juga: Kronologi Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Pingsan di Keraton Surakarta, Diduga Kelelahan

Baca juga: 5 Mitos yang Menyelimuti Gunung Merapi, Adanya Pasar Bubrah hingga Keraton
Menurutnya, kebo yang tidak terpapar PMK tersebut berada jauh dari Kandang Kebo Mahesa yang berada disebelah barat.
"7 (kebo yang terpapar PMK) itu memang kandang terpisah, makanya yang kena 1 kandang itu sudah disemprot disinfektan dan obat," paparnya.
Satu Kebo Betina Mati
Salah satu kebo bule milik Keraton Kasunanan Surakarta dikabarkan mati pada Kamis (21/7/2022) pagi.
Kebo (kerbau, -red) betina bernama Apon itu mati usai terindikasi positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nuradiningrat membenarkan ada satu kebo bule Keraton Surakarta yang mati karena terpapar PMK.
"Memang mati satu (kebo) betina umur 20 tahun, kemarin langsung dicek dari dinas, dan terindikasi PMK," kata Dani, kepada TribunSolo.com, Jumat (22/7/2022).
Dani menjelaskan, dua minggu sebelumnya Sinuhun meminta untuk melakukan pengecekan di Kandang Mahesa.
Sinuhun disebutnya meminta untuk mengecek kebo-kebo.
Dijelaskan Dani, kebo yang mati itu terdapat di kandang yang berada di sebelah barat.
"Di kandang yang sebelah barat ada 7 yang terindikasi PMK, tapi sudah ada tindakan preventif dan pengobatan," paparnya.
Menurutnya, kebo-kebo tersebut terpapar PMK bukan dari hewan.

Melainkan, terpapar dari manusia yang membawa carrier.
"Karena inkubasi PMK cepat sekali, diperkirakan dokter hewan penularan lewat manusia, memang manusia tidak tertular tapi carrier," jelasnya.
Total ada 18 kebo bule di Keraton Kasunanan Surakarta.
Kebo bule yang mati itu langsung dikubur di sebelah kandang Mahesa sekitar pukul 19.00 WIB.
Tak Cuma Sapi, Kambing Juga Discreening PMK
Pemeriksaan kesehatan terhadap hewan ternak dilakukan di sejumlah pasar tradisional Solo, Selasa (19/7/2022).
Hal ini sebagai langkah pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Solo.
Sidak dilakukan Polresta Surakarta bersama Dinas Peternakan Kota Surakarta.
Kabagops Polresta Surakarta Kompol Sutoyo mengatakan, pihaknya melakukan penyekatan di pasar hewan yang ada di wilayah kota Surakarta.
"Anggota melakukan pengecekan di sejumlah titik di Pasar Kliwon, yakni Pasar Hewan Mojo dan Semanggi, Pasar Kliwon," kata Sutoyo, kepada TribunSolo.com.
"Dari 274 ekor kambing dan 29 ekor domba, tidak ditemukan adanya penyakit PMK ," ujarnya.
Selain pengecekan hewan, tim juga melakukan penyemprotan di kawasan pasar hewan.
Sebelumnya, Polresta dan dinas terkait Pemkot Solo melakukan penyemprotan guna pencegahan penyakit PMK.
Salah satunya di kandang Kerbau Bule yang terletak di Kompleks Alun-Alun Kidul Keraton Solo.
Tak hanya itu, pengecekan juga dilakukan disejumlah tempat penjagalan ternak sapi.
"Jangan sampai, daging sapi yang dikonsumsi masyarakat terjangkit PMK," ujarnya.
Pihaknya berharap, pedagang maupun para peternak menjaga kebersihan kandang untuk menghindari virus PMK.
Jika diketahui hewan ternak terjangkit PMK, maka segera berkoordinasi dengan dinas terkait dan dilakukan pemisahan.
"Segera lakukan karantina untuk pencegahan awal, jangan sampai menular. Lalu, hubungi dinas terkait untuk dilakukan pemberian viramin atau obat untuk hewan ternak," pungkasnya.
Kendaraan Pengangkut Ternak Keluar-Masuk Sukoharjo Disidak
Aktivitas kendaraan pengangkut ternak yang keluar masuk di wilayah Sukoharjo mulai diperiksa.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pemeriksaan itu dilakukan oleh Polisi dan Dinas Pertanian dan Perikanan di wilayah perbatasan Kabupaten Sukoharjo, yakni Kecamatan Nguter, Selasa (19/7/2022).
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan pemeriksaan yang dilakukan adalah mengecek dokumen pengiriman ternak.
“Kita lakukan pemeriksaan dokumen serta sosialisasi dan edukasi pencegahan PMK,” kata Wahyu, kepada TribunSolo.com.
Kapolres menjelaskan, petugas di lapangan melaksanakan pemantauan dan penyemprotan disinfektan kepada hewan ternak yang sedang diangkut.
Dikatakan Wahyu, petugas tak sekedar melakukan pemeriksaan.
Namun petugas juga memantau hewan-hewan ternak tersebut apakah terjangkit PMK atau tidak.
Masyarakat diimbau segera melapor apabila menemukan kasus PMK.
Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran PMK.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kebo Bule Milik Keraton Solo Mati Gegara Terjangkit Virus PMK, Gimana Nasib Kirab Malam Satu Suro?