Breaking News:

Sandiaga Uno Tegaskan Pembangunan Labuan Bajo Tak Ganggu Habitat Komodo, Jokowi Ingatkan Soal Sampah

Menparekraf Sandiaga Uno tegaskan pembangunan Labuan Bajo sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan dan tetap menjaga habitat di Pulau Komodo.

dok Kemenparekraf
Menparekraf Sandiaga Uno bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana kunjungan ke sekitar Labuan Bajo, tepatnya Taman Nasional Komodo, NTT, Kamis (21/7/2022). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno tegaskan pembangunan Labuan Bajo, NTT sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan.

Sandiaga menuturkan, pembangunan Labuan Bajo akan berlangsung dengan tetap menjaga habitat di kawasan Pulau Komodo.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kenaikan tarif masuk kawasan TN Komodo saat Weekly Press Briefing, di Gedung Sapta Pesona, Senin (11/7/2022). Menparekraf mengatakan kenaikan tarif masuk kawasan untuk biaya konservasi jasa ekosistem.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kenaikan tarif masuk kawasan TN Komodo saat Weekly Press Briefing, di Gedung Sapta Pesona, Senin (11/7/2022). Menparekraf mengatakan kenaikan tarif masuk kawasan untuk biaya konservasi jasa ekosistem. (Dok. Kemenparekraf)

Hal tentang Labuan Bajo itu diungkapkan oleh Sandiaga melalui sebuah unggahan video di akun Instagram pribadinya, @sandiuno, seperti dikutip TribunTravel pada Minggu (24/7/2022).

"Kami pastikan dengan tegas! Pembangunan yang ada di Labuan Bajo sejalan dengan semangat kami untuk membangun pariwisata yang keberlanjutan, dengan tetap menjaga habitat yang ada di kawasan Pulau Komodo!" tulis Sandiaga dalam keterangan unggahan.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Danau Toba Romantis, Foto Bareng Istri di Jokowi Point

Menurut Sandiaga, Menparekraf bersama Presiden Joko Widodo dam semua stakeholder pemerintah kini tengah menggarap secara serius era pariwisata baru.

Era tersebut ditandai dengan air, listrik dan sampah yang dapat dikelola dengan baik, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi destinasi wisata.

"Tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu, membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru," ungkap Sandiaga.

Sandiaga meyakini bahwa kesejahteraan masyarakat di berbagai destinasi wisata bisa sejalan dengan keberlanjutan lingkungan dan ekosistem flora maupun fauna-nya.

Ia melanjutkan, tugas masyarakat ialah menjaga sekaligus memastikan hal itu dapat terwujud dengan kolaborasi, inovasi dan adaptasi.

Unggahan video Sandiaga juga menampilkan Jokowi yang tengah menyampikan pidato di sela-sela kunjungannya ke Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur.

2 dari 4 halaman

Jokowi menyampaikan bahwa penataan di kawasan Labuan Bajo sudah berjalan selama 2 tahun.

Ia menuturkan bahwa Labuan Bajo sangat beruntung, sebab Komodo tidak hanya hidup di satu pulau.

Baca juga: Harga Tiket Masuk TN Komodo Naik Jadi Rp 3,75 Juta, Sandiaga Tegaskan Buat Konservasi

"Ada komodo di Pulau Komodo, Pulau Padar dan Pulau Rinca," ucapnya.

Jokowi menjelaskan, sebelumnya para pihak terkait telah sepakat menjadikan Pulau Komodo dan Pulau Rinca sebagai wilayah konservasi.

Sedangkan untuk keperluan pariwisata, akan dipusatkan di Pulau Rinca.

Oleh karena itu, lanjut Jokowi, Pulau Rinca tengah berbenah untuk keperluan wisatawan maupun kelangsungan hidup komodo.

Jokowi memberikan pesan kepada berbagai pihak untuk bersama-sama saling membantu dalam menyukseskan pariwisata di Pulau Rinca.

Menparekraf Sandiaga Uno bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana kunjungan ke Taman Nasional Komodo, NTT, Kamis (21/7/2022).
Menparekraf Sandiaga Uno bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana kunjungan ke Taman Nasional Komodo, NTT, Kamis (21/7/2022). (dok Kemenparekraf)

"Saya sudah sampaikan ke Sandiaga Uno yang harus dikerjakan oleh Kemenpar, provinsi, gubernur, hingga bupati. Semuanya harus bersama-sama," ujar Jokowi.

"Jangan sampai sampah bertebaran di mana-mana. Ini hal-hal kecil tapi kita harus hati-hati, sebab akan dilihat para turis dan wisatawan nusantara," imbuhnya.

Menurut Jokowi, kembali atau tidaknya turis salah satunya tergantung dari hal-hal kecil seperti sampah dan keramahan dalam melayani wisatawan.

Baca juga: Pakar Lingkungan Hidup Terkait Taman Nasional Komodo: Jangan Datangkan Wisatawan Demi Perut Semata

3 dari 4 halaman

Kenaikan Tarif TN Komodo Jadi Polemik, Sandiaga Uno Siapkan Ruang Diskusi

Pemberlakuan tarif baru bagi wisatawan di Taman Nasional (TN) Komodo, masih menjadi polemik.

Menanggapi kenaikan tarif TN Komodo tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan menyiapkan ruang-ruang untuk berdiskusi.

Sandiaga berharap dapat menyerap aspirasi yang luas dengan seluruh stakeholder, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Labuan Bajo terkait kenaikan tarif TN Komodo.

Ia mengaku siap berdialog dengan pelaku parekraf agar kebijakan tarif yang ditetapkan sebagai upaya konservasi bisa diterima oleh masyarakat.

Hal itu diungkapkan Sandiaga seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022).

“Saya siap berdiskusi untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada para pelaku parekraf di Labuan Bajo," kata Sandiaga, seperti diktup TribunTravel dari rilis resmi Menparekraf.

Menparekrfa Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan menyiapkan ruang-ruang untuk berdiskusi terkait kenaikan tarif TN Komodo. Hal itu diungjapkan Sandiaga seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022).
Menparekrfa Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan menyiapkan ruang-ruang untuk berdiskusi terkait kenaikan tarif TN Komodo. Hal itu diungjapkan Sandiaga seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (21/7/2022). (Dok. Kemenparekraf)

Baca juga: Kemenparekraf Sebut Tiket Terusan Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta Masih Tahap Pembahasan

"Kenaikan harga tiket ini tentunya harus kita letakan kepada isu konservasi,” tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah menerapkan tarif baru masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar senilai Rp 3,75 juta mulai 1 Agustus 2022.

“Berdasarkan studi, kawasan taman nasional ini, memiliki carrying capacity yang terbatas. Oleh karena itu diputuskan akan ada pembatasan kunjungan hanya 200 ribu kunjungan per tahun," ungkap Sandiaga.

4 dari 4 halaman

Selain konservasi, lanjtu Sandiaga, ada juga aspek pendidikan dan penelitian agar jumlah komodo yang saat ini tercatat sebanyak 3.300 tidak menurun tapi dipertahankan.

“Jika wisatawan ingin melihat komodo tentu bisa melihat ke Pulau Rinca. Bahkan Pak Presiden tadi menjelaskan (komodo) bentuknya sama, ukurannya sama," tutur Sandiaga.

"Tapi kalau ingin ke Pulau Komodo atau ke Pulau Padar tentunya harus dibebani biaya kontribusi konservasi,” imbuhnya.

Sandiaga juga menjelaskan bahwa ada kompensasi bagi wisatawan yang sudah memesan dan membayar ke agen travel sebelum kebijakan ini diterapkan pada 1 Agustus 2022.

“Jadi target yang disampaikan Bapak Presiden tadi, Pulau Rinca segera dipastikan rampung dalam waktu dekat karena ini sebuah alternatif selain Pulau Komodo dan Pulau Padar bagi wisatawan," jelas Sandiaga.

"Namun untuk wisatawan yang sudah booking dan membayar ke travel agent sebelum kebijakan ini ditetapkan akan diberikan tenggat waktu sampai akhir Desember. Jadi jangan khawatir kawasan Pulau Rinca akan segera diselesaikan dan dibuka untuk wisatawan,” pungkasnya.

Baca juga: Jokowi Sebut Tiket Masuk ke Pulau Rinca Tetap Sama, Wisatawan Bisa Lihat Komodo di Sana

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal artikel Labuan Bajo di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
NTTLabuan BajoPulau KomodoSandiaga UnoJokowi Silfester Matutina Belacang
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved