Breaking News:

Kemenparekraf Sebut Tiket Terusan Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta Masih Tahap Pembahasan

Viral tiket terusan Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta, Kemenparekraf tegaskan hal tersebut masih dalam pembahasan.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
dok Kemenparekraf
Satwa langka komodo, dengan habitat di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. Kemenparekraf sebut tiket masuk Rp 3,75 juta masih dalam tahap pembahasan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebelumnya publik dibuat gempa dengan wacana tiket terusan Taman Nasional Komodo yang dipatok Rp 3,75 juta.

Tentu tiket masuk Taman Nasional Komodo terbaru ini dianggap memberatkan beberapa pihak karena harganya yang jauh dari sebelumnya.

Komodo, hewan endemik Indonesia
Komodo, hewan endemik Indonesia (Gambar oleh 5477687 dari Pixabay)

Menanggapi viralnya tiket terusan Taman Nasional Komodo, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menegaskan bahwa untuk saat ini masih dalam tahap pembahasan.

"Terkait wacana tiket terusan Taman Nasional Komodo sebesar Rp3,7 juta per tahun, sampai saat ini belum ada pembahasan di lintas kementerian/lembaga. Ini baru sebuah wacana," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Heboh Harga Tiket Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta, Ternyata Biaya Kontribusi 1 Tahun

Ia mengatakan wacana ini merupakan upaya untuk menjaga keberlangsungan dari aspek konservasi lingkungan di Taman Nasional Komodo.

Tonton juga:

Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi intensif agar nantinya keputusan yang diambil merupakan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

Selain mengutamakan nilai-nilai konservasi dan keberlanjutan lingkungan, tapi juga agar pariwisata dapat memberikan dampak yang maksimal terhadap ekonomi masyarakat.

"Pertama-tama kita harus mengutamakan konservasi, bagaimana menjaga keberlanjutan dari Taman Nasional Komodo ini berarti harus ada pembatasan dari kunjungan wisatawan. Karena kunjungan wisatawan itu akan menambah beban sementara carrying capacity atau daya dukung sangat terbatas," ujar Sandiaga Uno.

"Oleh karena itu kami sekarang akan terus berkoordinasi lintas kementerian/lembaga untuk membantu proses pengambilan keputusan kajian tersebut," imbuhnya.

Baca juga: Heboh Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta, Dulu Tarifnya Cuma Rp 5 Ribu

2 dari 3 halaman

Kemenparekraf bersama kementerian atau lembaga dikatakannya juga akan secara maksimal mengembangkan destinasi-destinasi lain yang ada di Labuan Bajo sehingga kunjungan wisatawan dapat tersebar ke destinasi-destinasi lain.

Pemandangan Labuan Bajo saat sunset
Pemandangan Labuan Bajo saat sunset (william kusno /Unsplash)

Seperti Waerebo yang merupakan salah satu desa wisata terbaik juga wisata kuliner yang sangat menarik di salah satu destinasi super prioritas itu.

"Apalagi tahun depan dan tahun ini sebenarnya Labuan Bajo menjadi host dari begitu banyak event berskala dunia, termasuk ASEAN Summit. Kita harus membangun daya tarik-daya tarik wisata lainnya yang ada di luar Taman Nasional Komodo," kata Sandiaga Uno.

"Presiden juga akan meresmikan waterfront yang akan punya satu daya tarik unik yaitu menatap matahari terbenam tanpa harus pergi ke Taman Nasional Komodo. Jadi ini adalah destinasi-destinasi alternatif," imbuhnya.

Sandiaga Uno dalam 'Weekly Press Briefing' yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Senin (9/5/2022) sore.
Sandiaga Uno dalam 'Weekly Press Briefing' yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Senin (9/5/2022) sore. (Dok. Kemenparekraf)

Baca juga: Viral Video Wisatawan Nyalakan Petasan di Pulau Kalong Taman Nasional Komodo hingga Banjir Hujatan

Baca juga: Momen Syahrini Liburan ke Labuan Bajo, Pamer Pose Mesra dengan Suami hingga Foto Bareng Komodo

Sandiaga Uno optimistis, dengan potensi alam dan budaya serta ekonomi kreatif yang dimiliki Labuan Bajo.

Apapun keputusan yang diambil nantinya, Labuan Bajo akan tetap menjadi destinasi liburan yang menghadirkan peluang usaha dan lapangan kerja yang luas untuk masyarakat di Nusa Tenggara Timur secara khusus.

Terkait kecelakaan kapal wisata di Labuan Bajo beberapa waktu lalu, Menparekraf Sandiaga kembali menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam bagi keluarga korban.

Melalui Badan Pariwisata Otorita Labuan Bajo Flores, Kemenparekraf dikatakan Sandiaga telah menindaklanjuti peristiwa tersebut dengan mengunjungi korban dan memenuhi asuransinya.

"Namun yang terpenting adalah kami mengecek kembali kesiapan armada kapal dan evaluasi kesiapan layanan kapal secara khusus dimana aspek CHSE jadi faktor utama," kata Sandiaga.

Ia mengapresiasi dukungan dari seluruh pihak terkait yang selalu siap sedia untuk berkolaborasi.

3 dari 3 halaman

"Ini tugas kita bersama, bagaimana sertifikasi CHSE ke depan harus didapatkan wisatawan dengan baik. Mulai dari mereka mendarat di Labuan Bajo dan mereka pulang. Saya menyebutnya end to end dan 360 derajat CHSE," ujar Sandiaga Uno.

Baca juga: Shaloom Razade Rayakan Ultah ke 24, Liburan Bareng Pacar di Pulau Komodo

(TribunTravel.com/ Ratna)

Baca juga selengkapnya seputar Taman Nasional Komodo, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Nusa Tenggara TimurTaman Nasional KomodoSandiaga Unoharga tiket masuk Belacang Domu Warandoy Sambal Luat Pelepah Manuk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved