Breaking News:

Kenapa Pramugari Selalu Berjalan di Lorong Kabin sebelum Pesawat Lepas Landas?

Mengulik alasan pramugari yang selalu berjalan di lorong kabin sebelum pesawat lepas landas. Demi keamanan penumpang?

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Flickr.com/ Paul Stocker
Ilustrasi pramugari yang sedang bertugas di kabin pesawat. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebelum pesawat lepas landas, traveler pasti tahu jika pramugari akan melewati lorong kabin untuk memeriksa setiap baris kursi.

Pramugari akan berjalan di lorong kabin dan memeriksa penumpang ketika sudah duduk di kursi pesawat.

Tapi apa sih yang sebenarnya dicari pramugari ketika berjalan di lorong kabin tersebut?

Mantan pramugari, Patricia Green mengatakan bahwa saat awak kabin berjalan melewati lorong itu untuk memastikan peluang 'bertahan hidup' saat terjadi keadaan darurat pesawat.

Baca juga: Viral Pasangan Lansia Diseret Keluar Pesawat Meski Tak Bersalah, Pihak Maskapai Minta Maaf

Ilustrasi pramugari yang sedang bertugas di kabin pesawat.
Ilustrasi pramugari yang sedang bertugas di kabin pesawat. (Flickr.com/ Paul Stocker)

Setelah naik pesawat, pramugari biasanya akan berjalan melewati lorong kabin dan mengecek area tersebut dengan gerakan memutar.

Pengecekan tersebut dilakukan sampai di bawah kursi, kursi pesawat, kantong kursi, dan di dalam loker atas kepala.

"Hal pertama yang dilakukan pramugari saat menaiki pesawat, adalah berjalan melalui kabin untuk memeriksa bahwa semua area aman dan tidak ada yang tersisa di kabin yang seharusnya tidak ada di sana."

"(Aman) dalam artian tidak kehilangan harta benda atau sesuatu yang dapat mengancam keselamatan," sambung Patricia yang dikutip TribunTravel dari The Sun.

Patricia melanjutkan, "Pramugari juga mencari kerusakan pada kabin atau barang-barang yang hilang, seperti sabuk pengaman atau jaket pelampung penumpang."

"Anda pasti terkejut bahwa barang itu terkadang dicuri oleh penumpang nakal."

2 dari 4 halaman

Begitu pengecekan dimulai, setiap pramugari akan memeriksa apakah harness berfungsi dan dipasang dengan benar oleh penumpang.

Sistem alamat penumpang, alarm evakuasi, dan lampu darurat diuji untuk memastikan semuanya juga berfungsi.

Beberapa pesawat mengharuskan awak kabin memeriksa pengukur tekanan geser di pintu yang ditugaskan.

Ilustrasi pramugari berjalan di lorong kabin pesawat.
Ilustrasi pramugari berjalan di lorong kabin pesawat. (Unsplash/Mohammad Arrahmanur)

Sistem keselamatan penumpang, alarm evakuasi, dan lampu darurat semuanya diuji oleh pramugari.

Baca juga: Pesawat Presiden Jokowi Berputar 360 Derajat, Dirut Garuda Indonesia Buka Suara

Baca juga: Penumpang Mabuk Dikeluarkan dari Penerbangan setelah Muntah di Kursi Pesawat

Pemeriksaan Menyeluruh

Selain lorong kabin dan area kursi pesawat, pramugari juga memeriksa hampir keseluruhan pesawat.

Seperti yang dilansir dari Simple Flying, pramugari tahu persis di mana setiap bagian peralatan keselamatan berada, berapa banyak dan jumlah peralatan tersebut ada berapa.

Termasuk peralatan pemadam kebakaran seperti PBE (peralatan pelindung pernapasan) atau kap asap, sarung tangan api dan alat pemadam api BCF atau halon untuk berjaga-jaga jika ada kebakaran di pesawat.

Hal itu harus dilakukan agar mereka bisa memadamkan kebakaran sesegera mungkin.

Barang-barang ini juga diperiksa apakah segel sudah terpasang dan berfungsi penuh.

3 dari 4 halaman

Setiap anggota kru akan memiliki PBE, obor, dan jaket pelampung kru di dekat tempat duduk mereka.

Perlengkapan demonstrasi harus diperiksa jika demonstrasi keselamatan manual diperlukan, ini termasuk kartu keselamatan, sabuk pengaman, jaket pelampung dan masker oksigen.

Ada satu untuk setiap set pintu di pesawat.

Semua botol oksigen diperiksa satu per satu, untuk melihat apakah pengukur tekanan berada di tempat yang benar dan dalam tanggal yang valid, ini penting jika terjadi dekompresi (kehilangan tekanan di kabin) bagi awak kabin untuk bergerak di sekitar kabin atau untuk digunakan dalam keadaan darurat medis di mana pasien membutuhkan oksigen.

Barang lain yang harus diperiksa yaitu pemeriksaan rakit penyelamatan (tergantung pada jenis pesawat), sabuk pengaman tambahan, dan sabuk pengaman bayi.

Kartu keselamatan tambahan harus ada di pesawat jika ada yang hilang dari kursi.

Tas penahan api juga dapat dibawa jika ponsel, laptop, atau bank daya terbakar.

Kotak P3K masih harus disegel dan tidak digunakan untuk memastikan bahwa semua barang tersedia dalam keadaan darurat medis dan (jika dibawa) AED (defibrilator eksternal otomatis) berfungsi dengan benar, biasanya ditandai dengan cahaya stabil atau berkedip yang terlihat.

Barang terakhir adalah ELT (emergency locator transmitter) yang hanya dapat diakses oleh kru pada beberapa jenis pesawat, dan harus dipersenjatai dan dipasang antena.

Patricia menjelaskan bahwa pramugari harus menyelesaikan semua tugas penting itu sebelum pesawat memulai penerbangannya.

4 dari 4 halaman

Kecuali, jika itu adalah penerbangan turnaround di mana kru yang sama berada di pesawat yang sama, yang tidak mereka tinggalkan sebelum perjalanan pulang.

Dalam hal ini mereka biasanya hanya akan melakukan pemeriksaan pada rute keluar. (TribunTravel.com/ nrl)

Kumpulan artikel penerbangan

Baca juga: Kotak Hitam Pesawat Susi Air yang Jatuh di Duma Papua Ditemukan, Begini Kronologi Kejadian

Baca juga: Video Viral, Penumpang Pingsan saat AC Pesawat Mendadak Mati

Selanjutnya
Tags:
pramugaripesawatpenerbangankabin Yeti Airlines Batik Air Dassault Rafale
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved