TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita baru-baru ini ditinggalkan lepas landas oleh maskapai Ryanair di Bandara Spanyol.
Wanita tersebut adalah Teresa Bruce, seorang warga negara Skotlandia yang berusia 63 tahun dan sedang menderita penyakit diabetes tipe 2.
Melansir laman Whales Online, Minggu (19/6/2022), wanita itu berada di Bandara Spanyol lantaran sedang mengambil liburan selama 5 hari.
Oleh sebab itu, ia memesan pesawat dengan jadwal penerbangan dari Glasgow menuju ke Alicante.
Sebelum penerbangan itu kembali, Teresa mengungkapkan: “Kami berada di gerbang antrean untuk prioritas ketika seorang wanita mendatangi saya dan menyuruh saya untuk pergi bersamanya dan membawa koper saya."

"Saya pergi bersamanya dan dia memberi tahu saya bahwa koper saya terlalu besar untuk dibawa ke pesawat. Saya bilang 'bagaimana bisa tidak masuk pesawat? Saya bepergian ke sini dengan itu.'," ujar Teresa.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa saya harus membayar 69 Euro atau setara Rp 1 juta, tapi itu adalah akhir dari liburan saya dan saya tidak punya uang lagi," sambungnya.
"Saya tidak mengerti mengapa saya harus membayar koper itu ketika saya terbang dari Prestwick dengan membawa koper itu hanya lima hari sebelumnya," kata dia lagi.
Dia kemudian mencoba menjelaskan kepada staf bandara bahwa dia harus pulang untuk minum obat diabetesnya.
Hal itu ia sampaikan lantaran selama perjalanan di Spanyol dia tak pernah meminumnya.
TONTON JUGA:
Baca juga: Viral Penumpang Marah Sudah Tunggu 3 Jam Diminta Turun dari Pesawat, Super Air Jet Beri Penjelasan
Baca juga: Viral Video Tas Ditaruh di Kursi Kosong KRL saat Banyak Penumpang Berdiri, Warganet Salahkan Perekam
Mengetahui hal itu, petugas bandara rupanya sama sakali tidak bergeming.
Ia bahkan mengatakan bahwa jika dia ingin berbicara, maka harus dengan seorang supervisor, dan dia harus meninggalkan area aman.
Teresa dikeluarkan dari antrean di bandara oleh seorang anggota staf maskapai dan disuruh membayar biaya jika dia ingin pulang dengan semua barang bawaannya.
Penderita diabetes tipe 2 bingung dengan sikap Ryanair karena dia terbang dengan kasus yang sama hanya beberapa hari sebelumnya.
Ia tidak mampu membayar biaya karena dia telah menghabiskan semua uangnya selama perjalanan.

Baca juga: Penumpang Difabel Meninggal di Bandara, Diduga Jatuh dari Eskalator saat Menuju Terminal
Baca juga: Penumpang Diturunkan dari Pesawat Wings Air karena Bercanda Bawa Bom, Pihak Maskapai Beri Tanggapan
Tak selang beberapa lama, salah satu dari teman Teresa mentransfer sejumlah dana ke rekening banknya.
Namun, apa boleh buat ternyata upayanya tersebut sudah terlambat.
"Teman saya kemudian mengirim pesan kepada saya untuk mengatakan bahwa dia telah mentransfer uang kepada saya untuk membayar."
"Saya memberi tahu mereka dan mereka mengatakan saya terlambat dan saya tidak bisa naik karena penerbangan ditutup."
"Masih ada orang yang menunggu untuk menaiki tangga untuk mencapai pesawat."
"Jika seseorang terlambat, mereka akan memanggil setelah itu dan membiarkan mereka naik. Pramugari memutuskan bahwa saya tidak akan naik pesawat itu," jelasnya.

Baca juga: Pramugari Ungkap Kesalahan Penumpang dalam Memilih Pakaian saat Naik Pesawat
Baca juga: Viral Curhatan Penumpang Disabilitas Dilarang Naik Pesawat karena Tak Bisa Mengevakuasi Diri
Setelah menceritakan kejadian itu, dia lantas memilih menginap sendirian di bandara.
Teresa bahkan menggambarkannya sebagai pengalaman yang menakutkan dan mengatakan dia takut untuk menutup matanya.
"Saya mencoba mencari tempat aman di bandara dan saya tertidur dan tertidur di kursi," katanya.
"Memikirkan Ryanair meninggalkan seorang wanita di negara asing sendirian benar-benar mengejutkan."
Teresa lantas baru bisa kembali ke Skotlandia keesokan harinya.
Namun sayangnya, dia harus membayar untuk penerbangan ke Edinburgh karena tidak ada penerbangan langsung ke Prestwick selama tiga hari lagi.
Seorang juru bicara Ryanair mengatakan: "Tas kabin penumpang ini melebihi dimensi yang diizinkan untuk penerbangannya dari Alicante ke Prestwick (26 Mei)."
"Sesuai T&C Ryanair yang diterima oleh penumpang pada saat pemesanan, bagasi kabin yang terlalu besar harus ditempatkan di ruang bagasi pesawat dengan biaya standar."
"Penumpang ini awalnya menolak untuk membayar biaya, tetapi kemudian berubah pikiran dan kembali ke gerbang, namun boarding untuk penerbangan kemudian ditutup, dan penumpang ketinggalan penerbangannya."
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal curhatan penumpang pesawat di sini.