TRIBUNTRAVEL.COM - Polisi sedang menyelidiki insiden yang membuat heboh Burger King di East Coast Park, Singapura pada Minggu (22/5/2022).
Gerai Burger King mendadak heboh dengan insiden seorang bocah yang tak sengaja semprotkan alat pemadam kebakaran ke anak-anak lainnya.
Serangkaian video TikTok yang diunggah pun memperlihatkan pertengkaran yang di antara dua keluarga setelah dugaan insiden itu terjadi.
Baca juga: Vending Machine Burger Pertama di Dunia Memulai Debutnya, Cuma 6 Menit Langsung Matang
Menurut video tersebut, pengguna TikTok Kakading mengatakan seorang anak diduga sedang bermain dengan alat pemadam kebakaran yang dipasang pada pilar di outlet Burger King dan secara tidak sengaja menyemprotkannya ke anak-anak lain, dilansir dari Stomp Straits Times, Rabu (25/5/2022).
Seorang wanita yang diyakini sebagai ibu dari salah satu anak terdengar berteriak, "Kalian semua tidak bisa melakukan ini!."
Seorang pria, yang dianggap sebagai ayah dari anak pertama, berulang kali meminta maaf kepada keluarga lainnya.
Dalam video lain, petugas polisi dan paramedis berada di tempat kejadian.
Menurut Kakading, mereka tiba dalam waktu 10 menit setelah dipanggil.
Ia menambahkan, anak yang sedang bermain dengan alat pemadam kebakaran itu kaget saat alat pemadam tersebut "meledak".
"Dia terlihat jelas ketakutan ketika orang tua Kid A (orang tua korban) berteriak kepada mereka, mencegah mereka pergi, sambil memanggil polisi," ujarnya.
Menanggapi permintaan Stomp, polisi mengatakan mereka diberitahu tentang kasus tindakan gegabah di 902 East Coast Park sekitar pukul 19.35.
Baca juga: Rekan Karyawan Burger King Bongkar Tips Dapatkan Burger Segar, Netizen Justru Beri Komentar Negatif
Baca juga: Burger Termahal di Dunia Ternyata Ada di Jakarta, Harganya Capai Rp 1,5 Juta
Pengguna Facebook Irene Lim, ibu dari salah satu anak yang terkena dampak, membagikan akunnya tentang apa yang terjadi di Facebook.
Dia mengatakan sedang menunggu pesanan keluarganya di konter ketika dia mendengar ledakan.
"Tiba-tiba ada banyak asap putih dan bubuk datang dari sisi kiri tempat kami berdiri (tempat orang tua dan anak-anak saya duduk)," ujarnya.
Dia bergegas kembali ke meja dan menemukan bahwa alat pemadam kebakaran telah diaktifkan oleh seorang anak laki-laki yang dia yakini berusia sekitar 10 hingga 12 tahun.
Dia mengatakan ibunya, putri kembar yang lebih tua, dan keponakannya duduk di sebelah alat pemadam dan nozzle menghadap mereka.
"Tidak mengherankan, asap putih mempengaruhi anak perempuan dan keponakan saya yang lebih tua," katanya.
"Anak saya, yang baru saja mulai berbicara kata-kata yang tepat hampir sebulan yang lalu, bergumam 'gatal gatal' sambil menggosok matanya," sambungnya.
Ia melanjutkan, "Keponakan saya menggosok matanya dengan panik dan matanya menjadi merah."
"Saya berteriak keras untuk meminta (adik ipar) saya untuk segera membawanya ke kamar kecil untuk membilas matanya," ungkap perempuan tersebut.
Dia kemudian menuduh bahwa dua laki-laki dewasa dari keluarga anak laki-laki itu berjalan mendekat dan mengatakan anak laki-laki itu nakal tetapi itu adalah "masalah kecil" sebelum mencoba meninggalkan restoran.
"Dari panik, saya menjadi terkejut dan kemudian marah," kata Irene.
"Bahwa mereka terus mengatakan bahwa insiden ini adalah masalah kecil," sambungnya.
Irene menambahkan, "Mengingat sikap mereka dan karena dua anak terpengaruh, saya menelepon polisi pada pukul 19.30."
Dia menambahkan bahwa tidak ada staf dari gerai makanan cepat saji yang datang untuk membantu keluarganya.
Ketika dia dan suaminya memanggil manajer, dia diduga mengatakan, "Peniti hilang dan karenanya bukan kesalahan restoran".
"Saya senang suami saya menjawab bahwa Burger King, sebagai pemilik premis, harus memastikan alat pemadam kebakaran diamankan sehingga tidak dapat disalahgunakan," tambahnya.
Dia mengatakan setelah polisi dan paramedis tiba, mereka disarankan untuk memantau anak-anak selama dua hari ke depan untuk reaksi dari bahan kimia pemadam.
Pada akhirnya, keluarga tersebut makan malam setelah pukul 21.00 dan dilaporkan tidak menerima pesanan penuh mereka.
Menurut kode praktik Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) untuk penggunaan dan pemeliharaan alat pemadam api portabel, alat pemadam kebakaran harus memiliki peniti dan segel untuk itu.
Menanggapi permintaan Stomp, juru bicara Burger King mengatakan, "Burger King Singapore mengetahui insiden yang terjadi pada hari Minggu, 22 Mei di Burger King Coastal Play Grove."
"Kami telah meluncurkan penyelidikan internal untuk lebih memahami insiden tersebut dan kami telah menghubungi Nona Lim secara langsung," pungkasnya.
Tonton juga:
Baca juga: Pesan Burger McDonalds, Pria Temukan Katak Mati di dalam Mayones
Baca juga: Sepasang Kekasih Kaget saat Mau Makan Burger, Ada Serangga Besar di Dalamnya
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.