TRIBUNTRAVEL.COM - 89th Airlift Wing (89th AW) adalah salah satu dari 17 sayap tugas aktif Angkatan Udara Amerika Serikat.
Unit ini ditugaskan untuk Komando Mobilitas Udara (AMC) dan berbasis di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland.
Melansir The Aviation Geek Club, 89th AW menyedikan misi khusus dalam pengangkutan udara, bandara dan komunikasi untuk presiden, wakil presiden, anggota kabinet, komandan kombatan dan militer senior lainnya.
Selain itu, layanan juga diberikan kepada pemimpin terpilih yang ditugaskan oleh Gedung Putih, kepala staf Angkatan Udara dan AMC.
Baca juga: Viral Pilot Lupa dengan Kunci Pesawat, Terpaksa Merangkak ke Kokpit Lewat Jendela
Menurut Angkatan Udara AS (USAF) misi 89th AW adalah untuk memajukan kepentingan nasional dengan memberikan diplomasi yang aman, nyaman, andal, terhubung, dan terlindungi.
Pada titik ini, banyak orang mungkin berpikir bahwa unit 89th AW menjalankan misinya dengan menerbangkan jet mewah.

Namun, ternyata tidak demikian, menurut Ron Wagner yang merupakan mantan pilot pesawat jet T-39A Sabreliner di unit 89th AW.
"Angkatan Udara tidak memiliki jet bisnis mewah," Ron Wagner mengatakan kepada situs Quora.
"Aku ada di sana. Sebagai pilot 89th AW di pangkalan Angkatan Udara Andrews, saya menerbangkan jet ke sana. Mereka sama sekali tidak mewah dan inilah yang saya ketahui," tambahnya.
Sebagian besar penumpang yang dilayani unit 89th AW memang orang-orang penting di pemerintahan AS, termasuk Air Force One yang merupakan pesawat presiden.
Baca juga: 2 Pilot Lakukan Atraksi Bertukar Pesawat di Udara, Berakhir Kecelakaan dan Dicabut Lisensinya
Namun, 89th AW juga menerbangkan Air Force Two dan Executive One Foxtrot (keluarga utama).
Unit juga kerap kali melayani panggilan misi udara khusus untuk terbang langsung ke Gedung Putih.
89th AW bahkan ditugaskan untuk menerbangkan pejabat asing di dalam perbatasan AS.
Para pejabat asing akan terbang ke Pangkalan Andrews dengan jet pribadi mereka, namun tidak diizinkan terbang sendiri ketika berada di dalam negeri.

Jadi, jet mereka diparkir di pangkalan dan para pejabat asing terbang bersama unit 89th AW.
Ketika para pejabat asing membutuhkan detail keamanan, layanan itu disediakan oleh Departemen Luar Negeri.
"Saya pertama kali mengetahui betapa tidak mewahnya jet kami ketika membawa seorang pangeran Saudi dan rombongannya dari Andrews ke Pangkalan Angkatan Udara Nellis dekat Las Vegas karena Arab Saudi ingin membeli F-15," ungkap Wagner.
"Mereka akan mendapatkan pertunjukan F-15 yang sangat spesial di luar sana," imbuhnya.
Baca juga: Para Ahli Klaim Temukan Lokasi Hilangnya Pesawat MH370, Muncul Dugaan Pilot Sepenuhnya Terlibat
Wagner menceritakan kisahnya saat melihat pangeran naik ke pesawat yang ia kemudikan.
"Pangeran berhenti di ujung tangga, terlihat kaget dan jijik saat melihat interior jet kami," tutur Wagner.
"Dia pada awalnya menolak, tetapi pengawal Departemen Luar Negeri mengingatkannya bahwa satu-satunya pilihan adalah naik jet Angkatan Udara AS atau pergi komersial karena pesawat dan krunya tidak bisa terbang di AS," ujarnya.
Wagner juga mengaku kaget saat pesawatnya berhenti untuk mengisi bahan bakar.
Kala itu, pangeran Saudi merogoh jubahnya dan mengeluarkan gulungan uang kertas dengan pecahan 1.000 USD.
Baca juga: Dua Penumpang Mabuk Serang Pilot, Sebabkan Kekacauan dalam Penerbangan
Pangeran menanyakan berapa yang harus ia bayar untuk bahan bakarnya, menurut Wagner.
Wagner kemudian mengingatkan bahwa Arab Saudi akan ditagih langsung untuk total biaya perjalanan, sehingga pangeran tidak perlu membayarnya.
Gulungan uang tersebut dimasukkan kembali ke jubahnya dan pangeran masuk ke dalam jet untuk menunggu.
Sementara Wagner masih dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Bola mata saya masih melotot ketika saya menoleh ke petugas Departemen Luar Negeri dan bertanya berapa banyak uang yang dia miliki. Dia memiliki 235 lembar uang 1.000 dolar," ucap Wagner.
Wagner mengaku hampir pingsan karena saat itu masih tahun 1977, di mana uang kertas 1.000 dolar sangat sulit didapatkan.
Petugas Departemen Luar Negeri yang mendampingi pangeran mengatakan kepada Wagner bahwa uang yang ada di jubah hanyalah uang sakunya, sedangkan uang asli berada di kopernya.
Menurutnya, pangeran kala itu membawa sepuluh juta lembar 1.000 dolar di koper dalam bentuk tunai.
Baca juga: Pilot Tak Memenuhi Standar Pelatihan, Pesawat Terpaksa Putar Balik Setelah 40 Menit Terbang
Baca juga: Tak Profesional, 7 Pilot Maskapai Ini Ketahuan Bahas Gaji di Saluran Darurat Pesawat
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.