TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa pilot maskapai IndiGo tengah dalam penyelidikan karena perilaku tidak profesional.
Mereka diusut lantaran menggunakan frekuensi radio darurat untuk percakapan pribadi yang mengungkapkan kekecewaan atas gaji yang didapat.
Insiden itu terjadi setelah maskapai menangguhkan beberapa pilotnya karena berencana memprotes maskapai untuk pemotongan gaji yang berkelanjutan.
Melansir laman Simple Flying, Sabtu (30/4/2022), total ada 7 pilot IndiGo yang saat ini tengah dalam penyelidikan.
Baca juga: Pilot Ungkap Alasan Sebaiknya Penumpang Tak Melepas Sepatu di Pesawat, Ternyata Lantainya Menjijikan
Mereka dilaporkan terlibat dalam percakapan pribadi pada 121,5 MHz, yang seharusnya hanya digunakan dalam keadaan darurat.
Pada 9 April 2022, kontrol lalu lintas udara (ATC) mendengar para pilot menggunakan bahasa kasar pada frekuensi 121,5 MHz ketika sedang bertugas.

Rupanya, mereka mengungkapkan ketidakbahagiaan atas pemotongan gaji yang terus berlanjut, yang telah terjadi sejak pandemi Covid-19.
Masalah ini menjadi pusat perhatian bagi banyak karyawan IndiGo, terutama setelah tindakan tegas diambil terhadap pilot yang memprotes karena merencanakan pemogokan.
Indigo dikenal dengan operasinya yang efisien dan kinerja tepat waktu.
Baca juga: Momen Menegangkan Pilot Daredevil Gagal Lakukan Aksi Tukar Pesawat di Ketinggian 12 Ribu Kaki
Meskipun menderita kerugian selama pandemi, Indigo berhasil menjaga neraca keuangan yang sehat dibandingkan dengan maskapai lain.
Maskapai itu mempertahankan distribusi gaji yang tepat waktu kepada semua karyawannya, meskipun harus melakukan pemotongan gaji selama pandemi.
Namun, belakangan ini, kebencian tumbuh di antara beberapa karyawan terhadap maskapai yang terus menerapkan pemotongan gaji.
Baca juga: Pilot Bagikan Tips untuk Penumpang yang Ingin Cepat Turun dari Pesawat
Meskipun belum ada komentar resmi dari maskapai, Business Standard memiliki akses ke memo yang dikirim ke semua pilot IndiGo sehubungan dengan insiden tersebut, yang mengatakan:
”Transmisi radio adalah salah satu parameter terukur dari profesionalisme dan disiplin di sebuah maskapai penerbangan dan IndiGo bangga menjadi yang paling dicontoh dalam aspek ini.
Sayangnya, baru-baru ini ada tindakan penyalahgunaan transmisi radio yang telah diidentifikasi dan ditangani dengan tepat.”
Baca juga: Cuaca Panas Ternyata Dapat Membuat Penerbangan Dibatalkan, Pilot Ungkap Alasannya
Sekilas Tentang Frekunsi 121,5 MHz
Frekuensi 121,5 MHz adalah frekuensi darurat penerbangan internasional yang dicadangkan untuk marabahaya sipil atau penggunaan darurat.
Ketika ATC mendengar pilot IndiGo menggunakan frekuensi ini untuk obrolan pribadi, ATC memberi tahu Ditjen Perhubungan Udara, yang menangani masalah ini dengan serius.
Business Standard mengutip seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut dengan mengatakan:
“Seperti yang diketahui semua pilot, frekuensi 121,5 didedikasikan untuk keadaan darurat dan marabahaya penerbangan dan aturan melarang pesan darurat dan marabahaya palsu serta semua komunikasi yang berlebihan pada frekuensi ini.
ATC memantau frekuensi 121,5 untuk pesawat dalam kesulitan dan sangat penting bahwa kesucian ini dipertahankan.”
Penyalahgunaan frekuensi 121,5 MHz telah dilaporkan beberapa kali di seluruh dunia.
ICAO menyatakan bahwa frekuensi 121,5 MHz “harus digunakan hanya untuk tujuan darurat yang sebenarnya.”
Antara lain komunikasi udara-darat, operasi pencarian dan penyelamatan, serta tindakan pemolisian/ intersepsi udara.
Baca juga: Pilot Alami Cedera di Kokpit, Pesawat Terpaksa Mendarat Darurat
Baca juga: Laporkan Penemuan 200 Kg Kokain di Pesawat, Pilot dan Kru Maskapai Malah Ditahan
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.