TRIBUNTRAVEL.COM - Tahukah kamu bahwa jendela pesawat komersial ternyata memiliki lubang kecil?
Lubang kecil tersebut terletak di bagian bawah jendela.
Jika kamu duduk di dekat jendela, cobalah untuk memperhatikannya.
Lubang ini ada bukan hanya sekadar daya tarik estetika saja, melainkan untuk membantu penumpang tetap aman.
Baca juga: Demi Konten, YouTuber Nekat Tabrakkan Pesawat Miliknya pada Perbukitan
Saat pesawat berada di ketinggian jelajah, para penumpang tak mungkin dapat bernapas tanpa masker oksigen.
Itulah sebabnya mengapa kabin pesawat bertekanan.
Melansir laman Simple Flying, Minggu (1/5/2022), pesawat komersial yang terbang di atas 10.000 kaki perlu diberi tekanan agar penumpang dan awak dapat bernapas dengan normal.
Mereka dapat melakukan ini dengan memompa udara ke dalam kabin dari mesin jet.
Setelah kabin mencapai tekanan ideal, tekanan tersebut dipertahankan melalui katup aliran keluar.
Baca juga: Tak Profesional, 7 Pilot Maskapai Ini Ketahuan Bahas Gaji di Saluran Darurat Pesawat
Jika kabin pesawat melebihi tekanan udara yang dirancang, katup aliran keluar akan terbuka dan mengeluarkan udara.
Setelah tekanan yang tepat tercapai, katup aliran keluar akan behenti.
Sementara kabin bertekanan dapat membuat manusia bernapas dengan normal, hal itu tidak begitu baik untuk pesawat karena perlu memiliki cara untuk melepaskan tekanan.
Di sinilah peran utama lubang-lubang kecil di jendela pesawat, atau yang biasa disebut sebagai 'bleed holes'.
Jika diperhatikan, jendela pesawat terdiri dari tiga lapis kaca plexiglass.
Panel terdalam yang dapat disentuh penumpang ada untuk melindungi panel tengah dan luar, yang dirancang khusus untuk menampung perbedaan tekanan udara antara kabin dan udara luar.
Nah, lubang pembuangan kecil di jendela membantu menyeimbangkan perbedaan tekanan antara kabin dan udara luar.
Baca juga: Viral Tiket Pesawat Rute Jakarta-Banda Aceh Rp 9,6 Juta, Lion Air Group Beri Penjelasan
Lubang kecil di jendela juga memiliki tujuan lain yaitu untuk melepaskan kelembaban dan menghentikan embun beku atau kondensasi yang menghalangi pandangan penumpang.
Apa yang terjadi jika pesawat tiba-tiba kehilangan tekanan?
Jika kabin tiba-tiba kehilangan tekanan, masker oksigen akan segera tersedia dari kompartemen.
Baca juga: Jangan Sekali-sekali Lepas Alas Kaki saat Naik Pesawat, Pilot Jelaskan Alasannya
Saat masker oksigen dikerahkan, penumpang memiliki sekira 20 detik untuk tetap sadar di kabin tanpa oksigen.
Banyak orang salah berasumsi, mengira bahwa oksigen yang dihirup berasal dari tangki atau udara bertekanan seperti yang digunakan orang saat scuba diving.
Tangki atau tabung yang berisi oksigen akan terlalu berat dan tidak praktis, sehingga oksigen yang dihirup penumpang melalui masker oksigen dibuat oleh reaksi kimia.
Sodium Chlorate, Barium Peroxide, dan Potassium Perchlorate dipadukan untuk menghasilkan oksigen begitu masker turun dari kompartemen.
Setelah reaksi kimia dimulai, itu dapat memberi penumpang 10-12 menit oksigen.
Durasi tersebut lebih dari cukup waktu bagi pilot untuk menurunkan pesawat hingga ketinggian di bawah 10.000 kaki, di mana penumapang dapat bernapas dengan normal.
Baca juga: Gagal Mendarat Empat Kali, Penumpang Maskapai Marah dan Ingin Turun dari Pesawat
Baca juga: Momen Haru Pilot Senior Pamit Pensiun Usai 42 Tahun Terbang, Videonya Viral
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.