TRIBUNTRAVEL.COM - Relokasi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro direncanakan selesai awal Februari 2022.
Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan jika ada dua lokasi baru yang nanti bisa ditempati.
Lokasi baru tersebut ada di eks Kantor Dinas Pariwisata dan eks Bioskop Indra yang masih dalam kawasan Malioboro Yogyakarta.
Dengan kegiatan relokasi ini, kawasan Malioboro pun ditarget steril dari pedagang.
Menurut Aji, mulai pekan depan akan dilakukan penggeseran dan penataan para pedagang di tempat baru.
Baca juga: Daftar 77 Tempat Wisata di Jogja yang Dibuka Kembali, dari Malioboro sampai Bukit Panguk Kediwung

"(Tempatnya) bagus, untuk dua tempat itu sudah siap untuk relokasi saya kira. Sehingga proses yang akan dimulai tanggal 26 Januari itu mudah-mudahan bisa lancar," terang Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Kamis (20/1/2022).
Sementara untuk pemilihan skema lapak, para pedagang diminta untuk berunding dan memutuskan bersama.
Diwartakan TribunJogja.com, Kamis (20/1/2022), tercatat sebanyak 2 ribu PKL yang akan direlokasi ke tempat baru.
Mereka semua telah terdaftar sebagai pedagang resmi yang berhak menggunakan fasilitas yang disediakan pemerintah.
Setelah kegiatan tersebut selesai, semua pedagang yang tercatat sudah bisa menempati lapak yang ditentukan.
Sehingga tak ada lagi PKL di kawasan Malioboro Yogyakarta.
"Yang punya daftarnya Pemkot. PKL Malioboro masuk semua. Setelah Februari selesai, masuk ke dua tempat itu tidak ada satupun pedagang kaki lima yang di Malioboro," papar Aji.

Namun menurut Aji, relokasi PKL Malioboro ke eks kantor Dinas Pariwisata DIY hanya bersifat sementara sekira 2 tahun.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Dekat Malioboro Jogja yang Bisa Dikunjungi dalam Sehari
Baca juga: Kawasan Malioboro Tidak Ditutup saat Malam Tahun Baru, Jumlah Pengunjung Dibatasi
Para PKL akan kembali direlokasi ke tempat berjualan yang lebih potensial untuk berdagang.
"(PKL di eks Dispar DIY) Hanya sementara, kurang lebih 2 tahun. Kalau kita belum dapat tempat permanen kita tetap pergunakan itu," ujarnya.
Malioboro Full Pedestrian
Relokasi ini tampaknya diharapkan menjadi salah satu solusi agar Malioboro dapat bertransformasi menjadi kawasan full pedestrian.
Meski kendaraan saat ini masih diizinkan melintas kawasan Malioboro, tapi di masa mendatang diharap tak ada lagi kendaraan yang berlalu lalang di sana.
"Kalau full pedestrian tidak ada mobil. Mobil belum 100 persen ditutup, masih buka tutup," jelasnya.
(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)
Baca juga: Viral Tarif Parkir Bus Wisata Tak Wajar di Malioboro, Menaparekraf: Bikin Kapok
Baca juga: Rencana Relokasi PKL Malioboro Akan Selesai Februari, Cek Tempat Terbarunya