TRIBUNTRAVEL.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut kawasan Malioboro tidak akan ditutup selama malam pergantian tahun.
Namun semua petugas diminta melakukan pengawasan kepada pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan.
"Tidak ditutup (Malioboro) karena jika pagi sampai sore kan mereka (wisatawan) bisa (berwisata) di kabupaten/kota, tapi kalau malam kan tidak bisa membagi-bagi wisata selain ke Malioboro," ungkap Sri Sultan di Bangsal Kepatihan, Rabu (22/12/2021).
Raja Keraton Yogyakarta ini pun meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya untuk melakukan pengaturan dan memperketat pengawasan di Malioboro untuk mencegah terjadinya kerumunan massa.
"Nanti tinggal bagaimana Pemkot menata aturan Malioboro (agar tidak ada kerumunan)," ungkapnya.
Asisten Sekretaris Daerah (Asekda) DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Sumadi menambahkan, mengacu Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang pengetatan Nataru, tempat wisata diizinkan buka dengan kapasitas 75 persen dari total daya tampung.
Sedangkan di kawasan Malioboro dikatakan sulit menerapkan ketentuan tersebut, termasuk penggunaan aplikasi Peduli.
Sebab, kawasan ini punya banyak pintu masuk dan merupakan ruang publik dengan area yang cukup luas.
Karenanya, Sumadi meminta kepada petugas untuk melakukan pengawasan secara ketat.
"Misalnya ada Satpol PP ada Jogo Boro itu bisa mengingatkan yang nggak pakai masker," tuturnya.
Jumlah Pengunjung Dibatasi
Jumlah pengunjung di kawasan Malioboro akan dibatasi saat malam pergantian tahun.
Saat ini, Malioboro terbagi dalam lima zona.
Sedangkan setiap zona hanya diperkenankan untuk menampung sebanyak 1.000 pengunjung.
Pengunjung yang datang diwajibkan untuk memanfaatkan aplikasi Sugeng Rawuh.
Aplikasi itu bisa digunakan tanpa diunduh.
Wisatawan tinggal memindai QR Code dan mengisi data, satu di antaranya nomor telepon di depan pintu masuk.
Hingga saat ini, kawasan Malioboro belum menerapkan aplikasi PeduliLindungi.
"Kalau PeduliLindungi kami belum pakai. Itu kami masih menggunakan Sugeng Rawuh itu. Tiap pengunjung pakai barcode di dekat pintu masuk," terangnya.
Saat tahun baru nanti, pihaknya berencana untuk mengadakan fasilitas vaksin on the spot yang diadakan di Hotel Mutiara.
Sehingga jika ada wisatawan yang belum tervaksin bisa memanfaatkan layanan tersebut.
Kendati demikian, Ekwanto menyebut bahwa sebagian besar pengunjung Malioboro telah menjalani vaksinasi.
Selain itu, wisatawan juga telah ter skrining melalui kebijakan one gate system yang diberlakukan pemerintah kota.
Di mana bus pariwisata akan menjalani pemeriksaan di terminal sebelum diizinkan masuk ke Kota Yogya.
"Kita coba cari orang yang tidak tervaksin sekarang sudah susah di Malioboro. Sabtu Minggu kan kami ada pelayanan vaksin gratis. Jadi cari 10 orang susah sekali. Artinya orang yang masuk Malioboro itu sudah rata rata vaksin semua," bebernya.
Lebih jauh, Ekwanto menyebut bahwa jumlah kunjungan di Malioboro mengalami peningkatan menjelang malam tahun baru.
Kendati belum bisa merinci jumlahnya, Ekwanto menduga peningkatan tersebut disebabkan karena pelonggaran yang diberlakukan pemerintah.
"Mungkin seminggu ini sudah mulai ramai sekali. Dari plat luar kota sudah banyak sekali mungkin karena pelonggaran ini," ucapnya.
Baca juga: Aturan Lengkap Perjalanan Jarak Jauh Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2022
Baca juga: Drive-In Cinema Hadir di Magelang, Rasakan Sensasi Nonton Bioskop Dalam Mobil
Baca juga: 8 Tempat Wisata Murah di Surabaya untuk Liburan Akhir Tahun Lengkap dengan Harga Tiket Masuk
Baca juga: Harga Tiket Masuk Dago Dreampark 2021, Wisata Kekinian di Bandung di Tengah Sejuknya Hutan Pinus
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Malioboro Tak Akan Ditutup Saat Malam Pergantian Tahun