Breaking News:

Maskapai Ini Terkena Serangan Siber, Data Pribadi 4,5 Juta Penumpang Bocor

Maskapai penerbangan India, Air India mengumumkan kebocoran data 4,5 juta penumpangnya akibat serangan siber.

Flickr/ ken H
Iluistrasi Air India One 

TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan India, Air India mengumumkan kebocoran data 4,5 juta penumpangnya akibat serangan siber.

Serangan terjadi pada awal tahun 2021 ini dan menyebabkan kebocoran informasi sensitif seperti detail paspor dan nomor kredit.

Melansir laman Simple Flying, Selasa (25/5/2021), pembobolan data ini adalah bagian dari serangan terhadap perusahaan informasi maskapai, SITA pada bulan Februari 2021 lalu.

Baru pada Sabtu (22/5/2021) lalu, terungkap bahwa data jutaan pelancong Air India telah dilanggar dalam serangan siber tersebut.

Baca juga: Maskapai Ini Lakukan Pendaratan Darurat saat Pramugari Lihat Percikan Api di Pesawat

Menurut Times of India , maskapai itu memperkirakan ada 4,5 juta penumpang yang informasi rahasianya bocor.

Tak hanya data dan nama penumpang, namun juga mencakup data kelahiran, informasi paspor, dan nomor kartu kredit.

Ilustrasi - maskapai penerbangan Air India
Ilustrasi - maskapai penerbangan Air India (Flickr/ Dean Morley)

Untungnya, kata sandi tetap terlindungi saat kebocoran data terjadi.

Pelanggaran tersebut memengaruhi "data pribadi beberapa penumpang" yang bepergian dengan maskapai dari Agustus 2011 hingga Februari 2021.

Jangka waktu hampir 10 tahun menjelaskan mengapa jutaan orang telah kehilangan data karena masalah tersebut.

Baca juga: Tingkatkan Layanan di Pesawat, Maskapai Ini Bagikan iPhone 12 Gratis pada 19.000 Pramugari

Dalam sebuah pernyataan yang memberi tahu publik tentang pelanggaran tersebut, Air India mengatakan:

2 dari 3 halaman

"Ini untuk menginformasikan bahwa SITA PSS, pemroses data sistem layanan penumpang kami (yang bertanggung jawab untuk menyimpan dan memproses informasi pribadi penumpang) baru-baru ini mengalami serangan keamanan siber yang menyebabkan kebocoran data pribadi penumpang tertentu.

Sementara kami telah menerima pemberitahuan pertama dalam hal ini dari pemroses data kami pada tanggal 25 Februari 2021, kami ingin mengklarifikasi bahwa identitas subjek data yang terpengaruh hanya diberikan kepada kami oleh pemroses data kami pada tanggal 25 Maret dan 5 April."

Air India bukanlah satu-satunya maskapai yang terguncang akibat kebocoran data tersebut.

Baca juga: Kisah Pilot Wanita & Sang Putri Sukses Berkarier di Maskapai yang Sama

Baca juga: Maskapai Emirates Mulai Uji Coba Paspor Kesehatan Digital pada Penerbangan Tertentu

SITA adalah raksasa teknologi informasi dalam industri penerbangan, dengan kehadiran di 90 persen tujuan internasional.'

Dengan lebih dari 400 anggota, portofolio perusahaan mencakup semua anggota Star Alliance dan sejumlah maskapai penerbangan lainnya.

Fakta ini membuat serangan siber pada bulan Februari tersebut sangat mengkhawatirkan bagi penumpang secara global.

Maskapai yang terpengaruh di antaranya American Airlines, British Airways, Cathay Pacific, Japan Airlines, Lufthansa, Air New Zealand, SAS, Singapore Airlines, United Airlines, dan banyak lagi.

Beberapa tahun terakhir, serangan dunia maya terhadap maskapai penerbangan menjadi lebih umum.

Maskapai seperti Cathay Pacific, British Airways, Transavia, IndiGo, dan lainnya telah terkena dampak pelanggaran dalam tiga tahun terakhir (selain kebocoran SITA).

Hal ini telah meningkatkan pengawasan terhadap praktik keamanan maskapai penerbangan dan bahkan mengakibatkan denda yang besar.

Baca juga: Penerbangan Supermoon Maskapai Ini Terjual Habis Dalam Waktu Kurang dari 3 Menit

Baca juga: Unik, Maskapai Ini Operasikan Penerbangan Wisata ke Area Chernobyl

3 dari 3 halaman

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal penerbangan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Indiamaskapaipesawat Haleem Koshari (Kushari) Virus Nipah Dalai Lama
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved