TRIBUNTRAVEL.COM - Kecelakaan pesawat di udara memang jarang terjadi.
Namun beberapa insiden kecelakaan pesawat pernah terjadi dalam dunia penerbangan.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah pesawat bertabrakan dengan pesawat lain di udara dekat kota Denver, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (12/5/2021) pagi.
Dilaporkan abc.net.au, pesawat tersebut meminta pendaratan darurat karena kerusakan mesin.
Pilot tidak tahu bahwa pesawatnya hampir terbelah menjadi dua, menurut audio pengatur lalu lintas udara.
Baca juga: Beda dengan Helikopter, Ini Alasan Kapten Pilot Pesawat Duduk di Sisi Kiri Kokpit

Ajaibnya, pesawat tersebut mendarat darurat dengan selamat dan tidak ada penumpang yang terluka.
Pesawat itu bersiap untuk mendarat di bandara regional kecil di pinggiran kota Denver ketika bertabrakan, menurut Badan Keselamatan Transportasi Nasional dan Penyelamatan Kebakaran Metro Selatan.
Pilot yang meminta pendaratan darurat adalah satu-satunya orang di atas Fairchild Metroliner bermesin ganda yang mendarat di Bandara Centennial, meskipun bagian ekornya mengalami kerusakan parah.
"Sepertinya mesin kanan rusak jadi saya akan melanjutkan pendaratan saya di sini," kata pilot dalam klip audio dengan pengatur lalu lintas udara, seperti dikutip TribunTravel dari abc.net.au.
Sementara itu, pesawat lain berhasil menggunakan sistem parasut badan pesawat untuk memperlambat penurunan pesawat setelah tabrakan.
Deputi Sheriff Wilayah Arapahoe, John Bartmann mengatakan, pesawat yang berisi satu pilot dan satu penumpang itu kemudian jatuh ke tempat pendaratan yang aman di lapangan terdekat.
"Itulah bagian yang menakjubkan dari ini (kecelakaan)," ujar Bartmann.
Pesawat tersebut diketahui sebagai penerbangan kargo Key Lime Air yang lepas landas pukul 09.56 waktu setempat dari Salida, sebuah kota di barat daya Denver.
Baca juga: Pramugari Berteriak pada Penumpang untuk Tiarap saat Pesawat Mendarat Darurat
Key Lime Air rencananya akan mendarat di Centennial pukul 10.25 waktu setempat.
Sementara pesawat kedua, Cirrus SR22 bermesin tunggal 2016.

Baca juga: Penumpang Tanpa Masker Batuk dan Buang Ingus Pakai Selimut di Pesawat, Kena Denda Rp 150 Juta
Pesawat tersebut berangkat dari Centennial pukul 09.21 waktu setempat dan terbang ke utara dekat Fort Collins.
Saat tabrakan terjadi, pesawat Cirrus hendak kembali ke Centennial.
Dalam sebuah pernyataan disebutkan, pesawat disewa oleh Independence Aviation.
Pengakuan saksi
Seorang wanita bernama June Cvelbar mengaku melihat secara langsung saat kecelakaan pesawat terjadi.
"Saya melihat dua pesawat di udara. Saya melihat pesawat berwarna hijau lebih besar," kata Cvelbar dalam sebuah siaran KUSA TV.
"Saya mendengar suara tapi tidak menyadari bahwa kedua pesawat itu bertabrakan," lanjut perempuan itu.
Cvelbar mengatakan dia melihat pesawat hijau itu terbang dan tak lama kemudian melihat pesawat yang lebih kecil menggunakan parasutnya.
Ia melanjutkan bahwa dirinya awalnya mengira itu adalah latihan.
"Ketika saya menyadari bahwa pesawat kecil itu akan jatuh, saya berlari ke arahnya. Pilot dan penumpangnya sudah bangun (selamat)," terangnya.
Shelly Whitehead yang juga menyaksikan insiden itu mengatakan kepada KCNC-TV bahwa dia berada di dapurnya ketika dia mendengar ledakan keras yang terdengar seperti petasan.
Ia kemudian berlari ke teras rumahnya dan melihat pesawat dengan parasut turun di lapangan belakang rumahnya.
"Saya berpikir, 'Apakah seseorang yang baru saja melompat dari pesawat?' Dan kemudian saya menyadari parasut itu dipasang di pesawat," katanya.
Sedang dalam penyelidikan
Saat ini, insiden tersebut sedang dalam penyelidikan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).
"Kami sedang bekerja untuk memahami bagaimana dan mengapa pesawat ini bertabrakan," kata John Brannen, kepala penyelidik NTSB untuk kecelakaan itu.
"Sangat beruntung tidak ada yang terluka dalam kecelakaan ini," lanjutnya.
Baca juga: Aksi Heroik 3 Petugas Bea Cukai Selamatkan Bayi yang Berhenti Bernapas 7 Menit di Pesawat

Dalam penyelidikan ini, NTSB melakukan wawancara terhadap pilot kedua pesawat, serta spesialis pengatur lalu lintas udara.
Selain itu, NTSB juga akan menelaah rekaman dari pengawas lalu lintas udara.
Menurut sebuah pernyataan, mereka berencana untuk mewawancarai pengawas lalu lintas udara yang bekerja dengan kedua pilot.
NTSB mengatakan akan menerbitkan laporan pendahuluan dalam dua minggu ke depan, tetapi mengharapkan seluruh penyelidikan memakan waktu 12 hingga 18 bulan.
(TribunTravel.com/Sinta A.)
Baca juga: Intip 5 Potret Mantan Pramugari Pratiwi Noviyanthi, Rela Resign Demi Bantu ODGJ
Baca juga: Pramugari Diam-diam Punya Kode Rahasia, Termasuk Soal Penumpang Berpenampilan Menarik