TRIBUNTRAVEL.COM - Meski pandemi virus Corona membuat perjalanan dihentikan dan menutup perbatasan internasional.
Reformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Timur Tengah akan membuat perjalanan di sekitar kawasan itu lebih mudah daripada sebelumnya.
Persyaratan visa yang lebih santai, perubahan politik, dan koneksi transportasi baru menarik lebih banyak kedatangan internasional, menurut Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Melansir dari laman aljazeera.com (3/4/2021), karena pandemi dan perkembangan negara akan bergerak sedikit demi sedikit yang terjadi di Timur Tengah ini.
Baca juga: Bikin Video Prank Masker Palsu, 2 Influencer Ini Terancam Dideportasi dari Bali
1. Arab Saudi meluncurkan visa turis untuk pertama kalinya
Arab Saudi sudah lama menjadi tempat yang menantang untuk dikunjungi bagi para wisatawan biasa, tetapi pada September 2019 negara itu mulai mengeluarkan visa turis untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, hanya jamaah Muslim, pekerja tetap, dan wisatawan bisnis yang dapat memasuki Arab Saudi, tetapi sekarang wisatawan dari 49 negara di Amerika Utara, Eropa, dan Asia dapat mengajukan visa online seharga 1.696.115,37 Rupiah.
TV pemerintah Saudi melaporkan negara itu menyambut 24.000 pengunjung dalam 10 hari pertama setelah peluncuran visa turis, serta bertujuan untuk mendatangkan 100 juta turis setiap tahun pada tahun 2030.
Arab Saudi merupakan 80 persen dari Semenanjung Arab berdasarkan daratan dan berbatasan dengan tujuh negara untuk melakukan perjalanan lintas wilayah.
2. UEA dan Bahrain setuju untuk normalisasi dengan Israel
Pada September 2020, Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani Perjanjian Abraham dengan Israel, menandai normalisasi publik pertama dari hubungan antara Israel dan negara Arab sejak 1990-an.
Langkah tersebut memungkinkan para wisatawan untuk naik penerbangan langsung antar negara, yang sebelumnya tidak memungkinkan.
Sharon Bershadsky, direktur Kantor Pariwisata Israel di Inggris, mengatakan 67.000 turis Israel mengunjungi Dubai setelah penerbangan langsung diperkenalkan pada akhir November, meskipun meningkatnya jumlah kasus virus corona telah menahan mereka untuk saat ini.
“Saat ini Timur Tengah adalah zona aman bagi wisatawan internasional,” kata Bershadsky.
"Perjanjian yang ditandatangani dengan Uni Emirat Arab dan Israel akan memberikan kombinasi unik antara kedua tujuan dengan harga terjangkau."
Maskapai yang sudah terbang atau diperkirakan akan menerbangkan rute ini termasuk Etihad Airways, maskapai penerbangan nasional UEA; El Al, pembawa bendera Israel; dan Emirates, yang semuanya memiliki jaringan global yang luas.
Maskapai tersebut juga ikut serta, dengan flydubai, Israir dan penerbangan operasi Wizz Air Abu Dhabi yang baru saja diluncurkan.
Perkembangan lain adalah bahwa pesawat Israel diizinkan melewati wilayah udara Saudi untuk mempersingkat waktu perjalanan.
3. Blokade Qatar berakhir
Pada Juni 2017, Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Menutup satu-satunya perbatasan darat dan memblokir penerbangan serta kapal yang terdaftar di Qatar untuk menggunakan wilayah udara dan rute laut.
Lebih dari tiga setengah tahun kemudian, negara-negara tersebut setuju untuk memulihkan hubungan diplomatik dan perdagangan penuh.
Arab Saudi membuka kembali perbatasannya dengan Qatar, dan penerbangan langsung telah dilanjutkan antara Doha dan Dubai, Riyadh, Kairo, dan kota-kota lain.
4. Oman menghapus visa turis untuk pelancong dari lebih dari 100 negara
Pengunjung dari 103 negara, termasuk Inggris, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, tidak lagi memerlukan visa untuk mengunjungi Oman selama dua minggu, membuat negara itu lebih mudah diakses.
Terutama bagi mereka yang melakukan perjalanan singkat.
Kebijakan Oman sebelumnya mengharuskan wisatawan untuk mengajukan visa online untuk 187.967,46 Rupiah.
“Perubahan baru ini menempatkan Oman di peta global dan membuka banyak kemungkinan dengan membuat Oman dapat dijangkau oleh khalayak yang lebih luas,” kata Haitham al-Ghassani, penjabat direktur Promosi Pariwisata Umum Oman.
“Pembebasan dari visa masuk akan mempromosikan seluruh industri pariwisata. Turis di seluruh dunia sekarang dapat dengan cepat mengunjungi Oman tanpa harus repot dengan proses visa yang lama. “
Meskipun jumlah pariwisata internasional ke Oman tetap sedikit dibandingkan dengan negara tetangga UEA, koneksi transportasi antara kedua negara meningkat.
Otoritas Jalan dan Transportasi Dubai meluncurkan rute bus umum antara Dubai dan Muscat pada 2019, dengan tiga layanan harian yang berhenti di stasiun Metro Dubai dan Bandara Internasional Dubai, serta sejumlah kota di Oman dan Bandara Internasional Muscat.
5. Lebih banyak operator tur mulai menawarkan kunjungan ke Pulau Socotra
Sekitar 380 km (236 mil) di lepas pantai Yaman, pulau Socotra adalah salah satu tempat paling beraneka ragam di Bumi, dan pohon darah naga berbentuk jamur adalah ikonnya yang paling mudah dikenali.
Meskipun situasi politik di Yaman tetap tidak stabil, lebih banyak turis mulai datang ke Socotra.
Lupin Travel, operator tur yang berbasis di Inggris yang mengkhususkan diri pada tujuan yang tidak biasa, mulai menawarkan kunjungan ke Socotra pada tahun 2019 dengan cepat menjadi tur terpopuler kedua perusahaan.
Socotra memiliki infrastruktur wisata yang hampir nol, dengan akomodasi dasar yang tersedia di ibu kota pulau Hadiboh tetapi berkemah diperlukan di tempat lain.
Harris mengatakan salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan tur sebenarnya menuju ke Socotra yakni penerbangan mingguan dengan maskapai nasional Yaman.
Yemenia, biasanya berangkat dari Kairo tetapi tidak lagi beroperasi.
Mengapa perubahan ini terjadi sekarang?
Meskipun perkembangan pariwisata ini tampaknya terjadi sekaligus, banyak yang telah dikerjakan selama beberapa dekade.
Terutama karena negara-negara Teluk mulai secara aktif mengalihkan ekonomi mereka dari ketergantungan pada minyak.
“Banyak negara Timur Tengah dan Afrika Utara menempatkan pariwisata sebagai inti dari visi strategis jangka panjang mereka,” kata Siamak Seyfi, asisten profesor geografi pariwisata di Universitas Oulu di Finlandia.
“Negara-negara di kawasan ini semuanya telah menyadari pentingnya pariwisata sebagai pendorong diversifikasi ekonomi.” jelasnya.
Pariwisata juga merupakan alat branding dan pemasaran bangsa yang penting, memberikan kesempatan untuk menampilkan citra positif secara internasional sambil mengabaikan konflik internal dan regional.
Baca juga: Viral di Medsos Pasar Tanah Abang Dibanjiri Pengunjung, Ini Langkah yang Dilakukan Gubernur DKI
Baca juga: Fakta Unik Pembangunan Masjid Istiqlal Jakarta, Butuh Waktu Lebih dari 16 Tahun Sebelum Diresmikan
Baca juga: Pilot Ungkap Sejumlah Ruang Rahasia di Pesawat, Termasuk Soal Pintu Darurat Tersembunyi
Baca juga: Pramugari Berbagi Kode Rahasia untuk Tenangkan Penumpang di Pesawat, Apa Saja?
Baca juga: Pertama Kali Naik Pesawat? Coba Catat 28 Istilah Penting Penerbangan Ini
(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)