TRIBUNTRAVEL.COM - Pakistan International Airlines (PIA) telah meminta pilot dan awak kabinnya untuk tidak berpuasa saat terbang.
Pemberitahuan tersebut datang tepat sebelum Ramadan.
Maskapai memiliki penjelasan mengapa puasa selama operasi penerbangan bisa berbahaya dan menimbulkan risiko keselamatan.
Menurut Dawn, PIA mengeluarkan peringatan keselamatan kepada pilot dan pramugari jelang Ramadan pekan ini.
Baca juga: Pramugari Ingatkan Penumpang Agar Tak Bersandar di Jendela Pesawat, Apa Alasannya?
Peringatan tersebut memperingatkan kru agar tidak berpuasa saat mengoperasikan penerbangan.
Hal ini didasarkan pada penyebab puasa yang diketahui seperti dehidrasi, refleks lambat, stamina rendah, dan penilaian yang memburuk.

Mengingat baik pilot maupun awak kabin harus jeli dan waspada terhadap potensi masalah keselamatan saat terbang, puasa dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja mereka.
Melansir laman Simple Flying, PIA menggambarkan risikonya 'cukup besar' dan karenanya meminta kru untuk tidak berpuasa saat berada di pesawat.
Dalam pemngumumannya, PIA menyatakan:
“Meskipun, dianggap bahwa terbang dengan menunaikan ibada puasa adalah suatu kemungkinan, dalam kasus seperti itu, elemen risikonya cukup besar.
Dalam keadaan darurat dengan berbagai kerumitan, tindakan yang salah dan tertunda dapat mengakibatkan konsekuensi serius karena penilaian yang terganggu dan saat berpuasa seseorang harus melakukan perubahan dalam rutinitas normal.
Oleh karena itu, puasa dan terbang mungkin tidak terbatas pada alasan agama karena terdapat kelonggaran yang ditentukan tentang puasa saat bepergian.”
Konsesi Penumpang
Meski kru diminta tidak berpuasa, hal yang sama tidak berlaku bagi penumpang.
Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan untuk sementara mencabut larangan menyajikan makanan pada penerbangan domestik, yang diberlakukan karena kasus COVID-19 meningkat.
Maskapai sekarang dapat menawarkan makanan berbuka puasa kepada penumpang.
Namun, untuk mencegah kontak di dalam pesawat, makanan akan diserahkan saat check-in.
Kelonggaran aturan masker hanya akan berlaku saat penumpang sedang makan dan masker harus dipakai setelahnya.
Mempertimbangkan kemungkinan risiko keamanan untuk berpuasa saat bepergian, keputusan Pakistan International memang masuk akal.
Faktanya, PIA bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang menerapkan kebijakan ini, dengan banyak maskapai Timur Tengah cenderung melakukan hal yang sama untuk awaknya.
Baca juga: Pilot Ini Ungkap Kemungkinan yang Terjadi Jika Mesin Pesawat Mati saat Penerbangan
Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Penerbangan Nonstop dan Penerbangan Langsung
Baca juga: Maskapai Ini Terbangkan Ribuan Lebah ke Kanada, Apa Tujuannya?
Baca juga: Kekurangan Pilot, Maskapai Ini Batalkan Lebih dari 100 Penerbangan
Baca juga: Maskapai Ini Mampu Jual 71.000 Tiket Penerbangan Domestik dalam 24 Jam
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
Baca selengkapnya soal Penerbangan di sini.