TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagai kota yang dijuluki Serambi Mekkah, bulam Ramadan menjadi salah satu momen yang sangat dinantikan di Aceh
Aceh memang terkenal lekat dengan ajaran Islam, tak heran jika suasana Ramadan di tempat ini terasa begitu kental.
Bulan Ramadan di Aceh disambut dengan tradisi yang cukup unik, yakni Meugang.
Melansir bandaacehkota.go.id, Meugang juga dikenal dengan sebutan makmeugang, haghi mamagang, uroe Meugang atau uroe keuneukoh oleh masyarakat Aceh.
Baca juga: Tradisi Puasa Ramadan dari 5 Negara di Dunia, Ada yang Keliling dan Kumpulkan Permen
Istilah 'gang' diambil dari bahasa Aceh yang memiliki arti pasar.
Pasar di Aceh tidak banyak dikunjungi masyarakat pada hari-hari biasa, namun beda halnya saat menjelang bulan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.
Saat momen tersebut, masyarakat Aceh akan ramai-ramai mendatangi pasar.

Sehingga, munculah istilah 'Makmu that gang nyan' atau Makmeugang yang berarti makmur sekali pasar itu.
Tradisi Meugang sangatlah penting bagi seluruh lapisan masyarakat Aceh, sebab sesuai dengan anjuran agama Islam.
Dalam Islam, datangnya bulan Ramadan baiknya disambut dengan meriah, begitu juga dengan dua hari raya lainnya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
Meugang dilaksanakan dengan cara memasak daging sapi atau lembu dengan kualitas terbaik untuk dihidangkan.
Selain daging sapi, masyarakat juga menambah menu masakannya dengan daging kambing, ayam juga bebek.
Menjelang pelaksanaan Meugang, masyarakat Aceh akan berbondong-bondong menuju pusat-pusat penjualan sapi.
Meski ada daging sapi impor yang lebih murah, masyarakat Aceh cenderung memilih daging sapi lokal untuk keperluan Meugang.
Akibat kebutuhan daging yang melonjak jelang Ramadan karena tradisi Meugang, harga sapi di Aceh biasanya akan naik 2 kali lipat dari harga normal.
Tak hanya di pasar, lapak-lapak baru penjualan daging pun turut menjamur di pinggir jalan maupun di tempat-tempat keramaian lainnya.
Untuk menu masakannya sendiri, setiap daerah di Aceh memiliki masakan khas daerahnya masing-masing saat Meugang.
Bahkan, antara satu rumah dengan rumah lainnya pun menu masakannya untuk Meugang bisa berbeda.
Misalnya di daerah perkotaan yang masyarakatnya merupakan pendatang dari berbagai daerah, mereka akan memasak sesuai dengan kebiasaan dari daerahnya masing-masing.
Di perkotaan, jenis masakan tidak lagi menjadi perhatian, ada yang memasak masakan modern seperti stik, semur, sate dan lain-lain.
Intinya mereka memuaskan diri dengan menu serba daging pada hari di mana tradisi Meugang dilaksanakan.
Selain daging-dagingan, ada pula sejumlah makanan yang sering dihidangkan pada hari Meugang.
Di antaranya adalah tape, leumang, serta timphan, makanan khas Aceh.
Baca juga: Lestarikan Tradisi, Warga Bandungrejo Magelang Tetap Gelar Nyadran saat Pandemi
Baca juga: Yuk Jalan-jalan Virtual Sembari Mengintip Tradisi Ramadan 4 Negara di Dunia!
Baca juga: 10 Tradisi Unik dari Berbagai Daerah Indonesia yang Digelar saat Jelang Ramadan
Baca juga: Sejarah dan Asal-Usul Nagabuburit yang jadi Tradisi Masyarakat Indonesia Selama Bulan Ramadan
Baca juga: Tradisi Ngabuburit di Berbagai Daerah di Indonesia, Nonton Kereta Api hingga Balap Perahu Layar
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal Ramadan 2021 di sini.