Breaking News:

Pramugari Ini Ungkap 9 Hal yang Tidak Harus Penumpang Pakai Saat Terbang, Termasuk Sandal Jepit

Sebagian dari traveler mungkin beranggapan bahwa bergaya saat melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang merupakan hal yang lumrah.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Today Show
Ilustrasi penumpang yang menggunakan sandal jepit. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian dari traveler mungkin beranggapan bahwa bergaya saat melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang merupakan hal yang lumrah.

Termasuk menggunakan aksesoris berlebihan hingga sepatu hak tinggi.

Tapi tahukah, jika beberapa pakaian berikut ini tidak dianjurkan untuk dipakai saat penerbangan.

Baca juga: Biarkan Tegak! Pramugari ini Ungkap Alasan Keamanan soal Kursi Pesawat yang Tak Boleh Direbahkan

Dilansir dari laman rd.com, Senin (15/3/2021), seorang pramugari mengungkapkan sejumlah hal yang tidak seharusnya dipakai penumpang saat terbang:

1. Syal atau pelindung leher

Tips Simple Memakai Syal ala Korea
Tips Simple Memakai Syal ala Korea (DHgate)

Masker wajah apapun lebih baik daripada tidak menggunakannya sama sekali.

Tapi syal atau pelindung leher secara konsisten berada di urutan paling bawah dari tes efektivitas penutup wajah selama pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, pramugari menyarankan untuk lebih baik memakai masker tiga lapis alih-alih menggunakan syal untuk menutupi wajah.

2. Perhiasan atau aksesoris besar

Ilustrasi perhiasan dari emas
Ilustrasi perhiasan dari emas (Nawal Escape /Pixabay)

Barang-barang berbahan metal akan memperlambat traveler di bagian keamanan, seperti halnya perhiasan atau aksesoris yang digunakan.

2 dari 4 halaman

Penggunaan aksesoris dengan bentuk seperti senjata juga berpotensi memperlambat traveler dan dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Sebagai gantinya, lepas perhiasan kecuali gelang sederhana yang dapat dengan mudah dilepas.

3. Sesuatu yang ketat

Ilustrasi penumpang mengenakan celana pendek.
Ilustrasi penumpang mengenakan celana pendek. (The Cheat Sheet)

Ikat pinggang, rok, blus, kemeja yang ketat tidak dianjurkan untuk dikenakan selama penerbangan.

Hal ini dikarenakan, tubuh akan secara alami membengkak ketika terbang.

Ini lah mengapa mengenakan pakaian ketat bisa menyebabkan perut kembung ketika melakukan perjalanan udara.

Sebagai gantinya, traveler bisa menggunakan legging atau pakaian olaharaga yang stylish dan membuat nyaman.

4. Bra yang tidak nyaman

Ilustrasi
Ilustrasi (beautyandtips.com)

Berikutnya adalah bra yang tidak nyaman.

Sebagian dari traveler mungkin tidak sempat memperhatikan penggunaan pakaian dalam karena buru-buru.

3 dari 4 halaman

Rupanya penggunaan bra yang tidak nyaman bisa menyebabkan bahu dan dada terasa lebih kaku selama penerbangan berlangsung.

Untuk meminimalisir hal tersebut, traveler bisa menggunakan bra olahraga tanpa kawat.

5. Pakaian Minim

Bikini
Bikini (Apparel Ace/The Bikini Shoppe)

Banyak kasus penerbangan, di mana penumpang diminta untuk keluar atau mengganti pakaiannya karena mengenakan pakaian yang minim.

Traveler yang tidak ingin hal ini terjadi, ada baiknya untuk tidak mengenakan pakaian minim ketika berada di pesawat.

Selain dianggap tidak sopan, mengenakan pakaian minim juga berbahaya bagi penumpang tersebut ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran atau evakuasi.

6. Parfum yang berlebihan

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (blogcdn.com)

Memang menggunakan parfum merupakan hal yang lumrah, tapi ada baiknya traveler mengetahui kadar yang tepat untuk memakainya.

Jangan sampai, parfum yang traveler kenakan justru menjadi siksaan bagi penumpang lainnya.

Langkah mudah yang bisa traveler lakukan yakni mengganti parfum dengan deodoran.

4 dari 4 halaman

7. Sepatu hak tinggi dan sandal jepit

Ilustrasi
Ilustrasi (foxnews.com)

Mungkin sulit untuk memilih sepasang sepatu yang tepat untuk terbang.

"Sepatu hak tinggi dapat memperlambat anda dan bahkan melubangi perosotan jika terjadi evakuasi," kata Taylor Garland, Koordinator Hubungan Masyarakat Strategis untuk Asosiasi Pramugari.

Tonton juga:

Selain itu, penggunaan sandal jepit juga tidak tepat.

Sandal jepit bisa terbang ketika terjadi keadaan darurat, dan mempersulit penumpang jika harus lari cepat ketika terjadi keadaan darurat.

Baca juga: Sering Terjadi, Bagaimana Crosswinds yang Kuat Mempengaruhi Pendaratan Pesawat Terbang?

Baca juga: Tips Melindungi Diri agar Tidak Tertular Covid-19 di Pesawat

Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Traveler saat Bepergian, Termasuk Ketinggalan Pesawat

Baca juga: Fakta Antonov AN 124-100, Pesawat Kargo Terbesar Kedua di Dunia yang Mendarat di YIA

Baca juga: Dua Pendaki Ini Temukan Bangkai Pesawat yang Jatuh 78 Tahun Lalu

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
pramugariTribunTravelCovid-19
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved