Breaking News:

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Niat Bersihkan Stadion, Warga Jogja Ini Malah Temukan Kerangka Manusia

Kerangka manusia ditemukan di dalam stadion sepak bola di kawasan Margoluwih, Seyegan, Sleman dan Yogyakarta.

Pixabay/ PeterDargatz
Ilustrasi penemuan kerangka manusia di dalam stadion sepak bola di kawasan Margoluwih, Seyegan, Sleman, Yogyakarta. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Penemuan mengejutkan terjadi di dalam stadion sepak bola di kawasan Margoluwih, Seyegan, Sleman, Jogja.

Alih-alih melihat rumput atau bola, warga justru dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia.

Dikutip dari TribunVideo.com, kerangka manusia tersebut diduga kuat milik warga setempat yang dilaporkan hilang oleh keluarganya dua bulan lalu.

Kerangka ditemukan berserakan di posisi pojok stadion, dalam kondisi tertutup rumput lapangan.

Diketahui, lapangan sepak bola itu memang sudah lama tidak digunakan.

Penemuan kerangka manusia ini berawal dari kegiatan gotong royong warga untuk membersihkan stadion.

Baca juga: Sejarah Mengerikan di Balik Penemuan Kerangka Viking Tanpa Kepala

Kerangka manusia ditemukan di dalam stadion sepak bola di kawasan Margoluwih, Seyegan, Sleman dan Yogyakarta.
Kerangka manusia ditemukan di dalam stadion sepak bola di kawasan Margoluwih, Seyegan, Sleman dan Yogyakarta. (TribunVideo.com)

Saat sedang memotong rumput, seorang warga terkejut lantaran alat pemotong rumput menghantam kerangka.

Warga langsung melaporkannya ke pihak kepolisian dan langsung dilakukan olah TKP.

Sementara itu, kerangka manusia yang ditemukan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Selain kerangka manusia, ditemukan juga sobekan baju di antara kerangka.

2 dari 4 halaman

Lebih dari 1.000 Kerangka Manusia Ditemukan Selama Renovasi 'Gereja Bone', Intip Fakta di Baliknya

Sedlec Ossuary, atau dikenal sebagai Gereja Bone atau 'The Church of Bones', adalah kapel Katolik di pinggiran Kutna Hora di Republik Ceko.

Sedlec Ossuary bukan kapel Katolik seperti yang biasa kamu tahu.

Sebaliknya, Sedlec Ossuary sebenarnya adalah satu kapel paling tidak biasa dan unik yang dapat kamu temukan.

Julukannya, 'The Church of Bones', atau 'Bone Church', muncul karena fakta di dalam kapel terdapat antara 40.000 dan 70.000 kerangka manusia yang meninggal selama wabah pertengahan abad ke-14 dan Perang Hussite.

Kerangka mereka semuanya telah diatur secara artistik menjadi formasi yang menarik.
Tulangnya telah dibuat menjadi pahatan kreatif, seperti gundukan berbentuk lonceng dan lambang Schwarzenberg.

Keluarga Schwarzenberg adalah penguasa aristokrat lokal pada saat itu, TribunTravel melansir dari The Vintagenews.

Tetapi yang paling mengesankan dari semua formasi, adalah lampu gantung tulang raksasa di tengah gereja.

Menurut Radio Prague International, arkeolog yang melakukan penelitian di Ossuary abad ke-14 telah mengumumkan penemuan yang luar biasa.

Saat mereka menggali sekitar gereja, mereka menemukan 34 kuburan massal yang menampung total 1.200 kerangka.

3 dari 4 halaman

Para ahli berkomentar ini adalah penemuan terbesar dari jenisnya di Eropa.

Sejak 2014 osuarium ini menjalani renovasi, sebagian untuk keperluan penelitian arkeologi dan antropologi.

Jan Frolik, satu anggota tim peneliti, berkomentar ini adalah penemuan paling signifikan yang pernah mereka lakukan.

Ilustrasi kerangka manusia.
Ilustrasi kerangka manusia. (Gambar oleh Rudy and Peter Skitterians dari Pixabay)

Disebutkan mereka telah menggali di sekitar osuarium tersebut sejak 2016 ketika survei arkeologi diluncurkan dan temuan terbesar mereka hingga saat ini adalah kuburan massal yang menampung para korban kelaparan yang terjadi pada 1318 dan korban wabah pada 1348.

Jan Frolik menambahkan, 'Ini bisa dibandingkan dengan kuburan di East Smithfield di London yang memiliki sekira 500 kerangka. Kami telah menemukan sekira 600 korban wabah dan 600 korban kelaparan, jadi seluruhnya 1.200 kerangka. '

Baru-baru ini mereka mulai meneliti di dalam kapel dan bukan hanya di halaman luar dan menemukan lebih banyak kuburan massal.

Di dalam kapel mereka menemukan lima kuburan massal lagi, yang berarti ketika osuarium itu awalnya dibangun, mereka tidak tahu bahwa kuburan itu ada di sana.

Renovasi gereja diperkirakan akan memakan waktu sekira 10 tahun untuk menyelesaikannya.

Meski penelitian arkeologi dan antropologi masih dalam tahap awal, Jan Frolik mengatakan temuan terbaru ini sudah banyak mengungkap tentang populasi Kutna Hora selama itu.

'Mereka dapat dikategorikan sebagai populasi pertambangan, karena ada prevalensi yang signifikan dari pria dibandingkan wanita.'

4 dari 4 halaman

Rupanya, rasio orang dewasa dan anak-anak adalah sama, yang merupakan komposisi populasi yang diharapkan.

Tetapi yang tidak biasa adalah jumlah pria secara signifikan lebih banyak daripada wanita.

Ini menunjukkan ada kemungkinan besar para penambang terus melakukan perjalanan melalui daerah itu.

Juga dikatakan anak di bawah umur sering menjadi korban perdagangan manusia pada saat itu.

Mengesampingkan hal-hal ini, segala sesuatu yang lain tampaknya sesuai untuk masyarakat abad pertengahan yang khas sehubungan dengan jenis cedera dan penyakit yang diderita.

Ada anggota tubuh yang retak terdeteksi di tulang dan beberapa di antaranya tumbuh dengan buruk.

Tercatat pula adanya tanda-tanda tuberkulosis dan meningitis.

Sedlec Ossuary terkenal sebagai satu tempat wisata paling unik di dunia.

Meski tidak biasa, jutaan orang berkunjung ke sana setiap tahunnya.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kerangka Balita dan Anjing di Makam Kuno Berusia 2.000 Tahun

Baca juga: Melihat Pulau Deadman, Tempat Mengerikan di Lepas Pantai yang Dipenuhi Sisa Kerangka Manusia

Baca juga: Ilmuwan Temukan Kerangka Prajurit yang Masih Bawa Senjata di Dasar Danau Lituania

Baca juga: Ratusan Kerangka Mamut Ditemukan di Lokasi Kontruksi Bandara Meksiko

Baca juga: Peneliti Temukan Dua Tengkorak Manusia, Kerangka Kambing dan Altar Batu, Korban Ritual Pengorbanan?

(TribunTravel.com/Mym)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
JogjaSlemanSeyeganMargoluwih
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved