Breaking News:

Sejarah Mengerikan di Balik Penemuan Kerangka Viking Tanpa Kepala

Pada 2009, para arkeolog menemukan 54 kerangka yang terpotong-potong yang ditumpuk di sebuah tambang Romawi kuno di dekat kota pesisir Weymouth.

Peter Dargatz /Pixabay
Ilustrasi penemuan kerangka Viking yang disebut-sebut sangat mengerikan 

TRIBUNTRAVEL.COM - Penemuan arkeolog menjadi satu cara untuk mengetahui bagaimana kehidupan di masa lalu.

Ada yang mengejutkan, tapi tak sedikit yang membuat kita bergidik ngeri.

Satu penemuan arkeolog yang dianggap paling mengerikan adalah penemuan kerangka viking tanpa kepala.

Diperkirakan ini adalah kerangka Viking yang dipaksa telanjang sebelum dibunuh di kuburan mereka.

Tidak ada pakaian yang ada di kuburan massal, dan jasadnya tidak menunjukkan bukti pertempuran.

Pada 2009, para arkeolog menemukan 54 kerangka yang terpotong-potong yang ditumpuk di sebuah tambang Romawi kuno di dekat kota pesisir Weymouth di Dorset, Inggris.

Namun, ada bukti orang-orang itu mencoba untuk membela diri, dengan luka pertahanan yang terlihat di tengkorak, tangan, dan lengan mereka.

Luka yang mereka derita di leher dan bahu mereka juga menunjukkan bahwa butuh banyak pukulan bagi pembunuh mereka untuk akhirnya melepaskan kepala mereka.

Berkat penanggalan radiokarbon, diketahui mayat-mayat itu berasal dari antara 910 M dan 1030 M.

Oxford Archaeology mengatakan hasil menunjukkan penguburan terjadi pada saat, atau tidak lama setelah, eksekusi pria yang mungkin dilakukan di sisi kuburan.
Oxford Archaeology mengatakan hasil menunjukkan penguburan terjadi pada saat, atau tidak lama setelah, eksekusi pria yang mungkin dilakukan di sisi kuburan. (Oxford Archaeology via the vintagenews)

Namun, awalnya diperkirakan mayat-mayat itu adalah hasil eksekusi yang dilakukan selama penaklukan Romawi di Inggris sekira tahun 43 M.

2 dari 4 halaman

Gigi dari sepuluh kerangka dianalisis oleh NERC Isotope Geosciences Laboratory, dan hasilnya menunjukkan sebagian besar pria berasal dari Skandinavia dan cenderung makan makanan kaya protein.

Diyakini orang-orang itu adalah Viking yang dieksekusi oleh Anglo Saxon, karena terjadi pada saat konflik antara keduanya.

Melalui analisis forensik, diketahui usia rata-rata laki-laki antara 18 dan 25 tahun, dengan hanya sedikit laki-laki yang melebihi usia tersebut.

Mereka semua dibunuh secara brutal pada saat bersamaan, dengan senjata tajam seperti pedang.

Satu pria itu bahkan menunjukkan tanda tangannya terpotong setelah dia mencoba melindungi dirinya dari ayunan pedang.

Lubang tambang dianggap sebagai tempat eksekusi resmi yang dilakukan di depan penonton.

Ditemukan juga ada lebih banyak mayat daripada tengkorak.

Ini berarti beberapa kepala mungkin disimpan sebagai suvenir, atau dipajang dengan kemenangan di tiang pancang.

Ini menunjukkan tengkorak itu milik beberapa individu berpangkat tinggi dalam kelompok tersebut.

Menurut Oxford Archaeology, tes pada tulang juga menunjukkan tubuh bagian atas mereka berkembang sangat baik, seperti halnya tubuh pendayung.

3 dari 4 halaman

Ini menunjukkan bahwa mereka mungkin adalah awak kapal Viking, melansir dari Thevintagenews.

Ada beberapa teori berbeda tentang siapa para pria itu, dan mengapa mereka berada di Weymouth.

Awalnya, orang mengira mereka mungkin orang Anglo-Saxon yang telah dibunuh oleh orang Anglo-Saxon atau Viking lainnya.

Ini sebelum terbukti bahwa para pria tersebut berasal dari Skandinavia.

Saran lain dibuat dalam National Geographic Documentary, Viking Apocalypse, di mana Dr. Britt Baille menyatakan eksekusi tersebut mungkin merupakan bagian dari Pembantaian Hari St Brice.

Kemungkinan lainnya adalah orang-orang Viking ini mungkin saja dibunuh oleh Viking lain karena tidak melakukan tugasnya dengan baik.

Kuburan massal itu terletak di lokasi yang dulunya merupakan jalan utama dan batas paroki pada zaman Anglo Saxon.

Baru pada 2009 para arkeolog dari Oxford Archaeology memutuskan untuk menggali di sepanjang rute jalan baru A354 yang direncanakan di Weymouth.

Jalan itu adalah proyek senilai 87 juta poundsterling, dan tujuannya adalah untuk meningkatkan akses ke Pulau Portland dan ke Weymouth.

Meskipun proyek ini adalah satu penemuan arkeologi paling menarik dalam beberapa tahun terakhir, proyek jalan tersebut menyebabkan keributan di antara penduduk setempat karena berjalan langsung melalui Kawasan dengan Keindahan Alam Luar Biasa yang dilindungi secara hukum.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kerangka Balita dan Anjing di Makam Kuno Berusia 2.000 Tahun

Baca juga: Melihat Pulau Deadman, Tempat Mengerikan di Lepas Pantai yang Dipenuhi Sisa Kerangka Manusia

Baca juga: 10 Penemuan Arkeolog Terbesar Sepanjang Tahun 2020, Ada Kerangka Mamut Berusia 20.000 Tahun

Baca juga: Lebih dari 1.000 Kerangka Manusia Ditemukan Selama Renovasi Gereja Bone, Intip Fakta di Baliknya

Baca juga: Kerangka T-Rex Terlengkap Pertama di Dunia Ditemukan dalam Kondisi Bertarung Sampai Mati

4 dari 4 halaman

Ambar Purwaningrum/TribunTravel

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved