Breaking News:

Ramadan 2021

Deretan Tradisi Unik Selama Bulan Ramadan dari Berbagai Belahan Dunia

Berbagai daerah maupun negara di dunia punya tradisi yang unik selama bulan Ramadan, mulai dari menunggu waktu berbuka hingga menyajikan kuliner khas.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
reuters.com
Penembakkan meriam di Timur Tengah selama Ramadan 

TRIBUNTRAVEL.COM - Menyambut bulan suci Ramadan, banyak hal yang dilakukan.

Berbagai daerah maupun negara di dunia pun punya tradisi yang unik selama bulan Ramadan.

Mulai dari menunggu waktu berbuka hingga kuliner khas yang disajikan selama Ramadan.

Baca juga: Sotong Pangkong, Kuliner Khas Pontianak yang Jadi Favorit saat Bulan Ramadan

Dirangkum TribunTravel, berikut deretan tradisi unik selama bulan Ramadan dari berbagai negara di belahan dunia:

1. Tembakan Meriam Yellow Bastion

Penembakan meriam
Penembakan meriam (Going Deep)

Tembakan meriam menjadi tradisi unik yang dilakukan umat muslim di Sarajevo, Boznia-Herzegovina.

Tradisi ini sudah dilakukan sejak berabad-abad silam ketika datangnya Ramadan.

Masyarakat rela berjalan kaki dan berkumpul pada satu titik untuk mendengarkan suara dentuman meriam tersebut.

Titik lokasi kumpul dari masyarakat berada di Yellow Bastion, yang dulunya merupakan bangunan pertahanan selama pemerintahan Kesultanan Ottoman pada abad ke-18.

Meriam tak hanya berdentum sekali saja, tiap tahunnya meriam ini selalu menemani awal dari buka puasa masyarakat Sarajevo.

2 dari 4 halaman

Selama ini meriam dianggap membawa kerukunan bagi masyarakat Sarajevo, Muslim atau non Muslim.

Mereka berkumpul dan ada juga yang telah siap membawa meja kecil beserta peralatan makan.
Ketika meriam ditembakkan, suara gema menderu dari bukit ke penjuru kota.

Dentuman yang keras kadang membuat orang yang datang terkejut, namun setelah itu mereka bersorak suka cita.

2. Qarqia'an

Mengenakn pakaian tradisional, anak-anak di seluruh Teluk Arab berkeliling setelah shalat maghrib.

Ramadan di Kuwait diwarnai dengan kunjungan anak-anak yang buka puasa bersama keluarga, teman hingga tetangganya.

Mereka biasanya memulai dengan mengetuk bel dan masuk ke dalam pintu rumah orang yang didatangi.

Kunjungan ke tetangga memberi mereka kesemapatan untuk memamerkan pakaian unik mereka dan ketika pintu sudah dibuka, anak-anak akan mendapatkan dan menerima permen atau cokelat dari pemilik rumah.

3. Mesaharaty

Di Yordania dan Turki ada satu tradisi unik yang dilakukan selama bulan Ramadan.

3 dari 4 halaman

Tradisi membangunkan sahur biasanya dilakukan oleh Mesaharaty.

Sebagai seorang Mesaharaty harus berjalan-jalan dan menyerukan seorang agar bangun untuk sahur.

Mesaharaty biasanya juga merupakan warga lokal.

Dalam menjalankan tugasnya, Mesaharaty juga membawa bekal seperti alat musik drum dan dipukul ketika berkeliling.

Dia juga berteriak menyebut nama dari keluarga yang dibangunkan pada tiap-tiap rumah yang dikenalnya.

Tradisi ini tampaknya tak hanya di Yordania saja.

Di Indonesia juga ada dan sampai sekarang masih dilakukan secara rutin tiap malam ketika Ramadan.

4. Chaand Raat

Di malam terakhir Ramadan, banyak perempuan di India, Pakistan dan Bangladesh melakukan tradisi Chaand Raat.

Tradisi ini dilakukan dengan mengecat tangan serta kaki mereka menggunakan henna.

4 dari 4 halaman

Untuk menjaga tradisi ini, pemilik toko akan menghias kios mereka dan membuka toko hingga pagi hari.

Kios-kios henna biasanya berdekatan dengan toko perhiasan sehingga bisa menarik konsumen yang sedang berbelanja sambil dilukis dengan henna.

Selain melakukan tradisi ini, wanita juga membagikan dan bertukar makanan manis.

5. Kunafa

Di Palestina ada satu makanan khas yang sering disajikan setiap Ramadan datang yakni Kunafa.

Kunafa terbuat dari adonan tepung semolina bercampur keju panas.

Jika sudah jadi, akan ditaburi dengan sirup manis di atasnya.

Umat muslim di Palestina biasanya memakan kunafa untuk jamuan sahur dan berbuka.

6. Fanous

Berikutnya ada Fanous yang merupakan satu tradisi Ramadan di Kairo.

Fanous merupakan lampu lentera berwarna cerah dan unik di Mesir.

Lampu hias di Mesir ini menjadi persatuan dan kegembiraan Ramadhan.

Lampu itu juga memiliki ikatan kuat dnegan Ramadhan karena banyak masyarakat percaya akan nilai spiritualnya.

Banyak kisah yang menggambarkan asal mula dari fanous.

Tonton juga:

Salah satunya mengenai seorang penduduk Mesir dan anaknya membawa lampu hias untuk bertemu dengan Khalifah al-Muizz li-Din Allah, dari dinasti Fatimiyah, pada 969 M.

Mereka menantikan kedatangannya di Kairo pada malam pertama Ramadan.

Terkesan dengan lampu hias yang dibawa keduanya, Khalifah meminta perajin untuk menjualnya sehingga penduduk bisa memasang lampu hias di rumah dan setiap toko.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Tradisi Unik Masyarakat Lombok untuk Jaga Kelestarian Gunung Rinjani

Baca juga: Mengenal Bleguran, Permainan Tradisional Remaja Jakarta Tahun 70-an Saat Ngabuburit di Bulan Ramadan

Baca juga: 3 Tradisi Unik Sambut Ramadan dari Berbagai Belahan Dunia, Ada Musaharati di Lebanon

Baca juga: Mengenal 4 Keju Tradisional Indonesia, Ada Dangke hingga Dadiah, Sudah Pernah Coba?

Baca juga: 8 Kue Tradisional dari Berbagai Daerah Indonesia, Cocok untuk Menu Buka Puasa saat Ramadan 2021

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Ramadan 2021Bulan RamadanSarajevo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved