Breaking News:

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Beroperasi Lebih dari 1 Abad, Pabrik Cerutu Rizona Hasilkan Ribuan Cerutu Per Hari

Pabrik Cerutu Rizona sudah beroperasi selama lebih dari satu abad dan kini menghasilkan ribuan cerutu tiap harinya.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Pekerja sedang menyelesaikan pembuatan rokok cerutu di Pabrik Rokok Rizona yang beralamatkan di Jalan Diponegoro No.27, Gendongan, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (3/11). Pabrik rokok ini berdiri sejak tahun 1910 yang memproduksi cerutu dengan tiga merek, yakni Kenner Ballero, Kenner King, dan Extra Fine. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pabrik Cerutu Rizona sudah beroperasi selama lebih dari satu abad dan kini menghasilkan ribuan cerutu tiap harinya.

Pabrik ini berdiri sejak tahun 1910 dan didirikan oleh Hoo Tjong An.

Pabrik Cerutu Rizona terletak di Jalan Diponegoro 27 Temanggung.

Hoo Tjong An belajar membuat cerutu dari pembuat cerutu asal Filipina.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Seporsi Cuma Rp 30 Ribu, Bebalung Kelebet Jadi Favorit Wisatawan di Lombok

Menurut laporan wartawan TribunVideo, Mufti Fauziah, selepas menimba ilmu, Hoo Tjong An membangun pabrik kecil dan mempekerjakan warga di sekitar pabrik.

"Nama Rizona ini diambil dari merek cerutu luar negeri," kata Mufti.

Ia menjelaskan, meski Temanggung terkenal sebagai penghasil tembakau, pabrik Rizona tidak menggunakan daun tembakau dari Gunung Sumbing maupun Sindoro.

"Daun tembakau dari daerah tersebut terlalu tebal dan tulang daun yang kekar, sehingga akan patah dan sobek ketika digulung," lanjutnya.

Pabrik Cerutu Rizona justru menggunakan daun tembakau yang didatangkan dari Jember, Jawa Timur.

Mufti mengatakan, jika konsumen pabrik cerutu Rizona kala itu adalah orang-orang Barat di Temanggung dan daerah lain di pulau Jawa.

2 dari 4 halaman

"Tetapi seiring perkembangan zaman, cerutu kalah dengan rokok kretek dan klembak menyan sehingga produksinya semakin menurun," ungkap Mufti.

Tahun 1940 Rizona dipimpin anak Hoo Tjong An, Sunardi Hartono.

Lima puluh tahun kemudian anak Sunardi, Mulyadi Hartono memegang kendali.

Tetapi saat ini produksi cerutu kurang menguntungkan dikarenakan jumlah konsumen yang sedikit.

Saat ini, Mulyadi mempekerjakan 38 orang yang bertugas membersihkan daun tembakau sampai mengepak dus-dus cerutu.

Mufti mengungkapkan, sebagian besar karyawan pabrik ini adalah kaum perempuan yang dianggap lebih telaten dan Iebih rapi dalam bekerja.

Pemilik Pabrik Cerutu Rizona Temanggung, Mulyadi Hartono, menjelaskan, tak hanya proses pembuatan cerutu yang masih dipertahankan, tembakau pun masih dipasok dari Jember.

Untuk proses pembuatan cerutu dimulai dengan pengasapan tembakau.

Daun tembakau lalu difermentasi selama kurang Iebih satu tahun.

Daun tembakau hasil fermentasi yang sudah pecah, tebal, dan hitam dipilih sebagai isi cerutu.

3 dari 4 halaman

"Sedangkan daun yang halus dan terang dipakai untuk bungkus lintingan tembakau," kata Mufti.

Tembakau isi cerutu dirajang, sementara daun tembakau untuk pembungkus dibasahi air supaya tidak pecah.

Daun itu kemudian digulung melintang membungkus isi cerutu.

Agar lintingannya benar-benar sempuma, cerutu dipres selama dua jam dalam cetakan kayu kemudian dibungkus Iagi dengan daun tembakau.

Kedua ujungnya dipotong sesuai dengan ukuran.

Setelah itu, cerutu dijemur sehari untuk mengurangi kadar air, lalu cerutu difumigasi agar tidak ada serangga dan jamur yang tinggal di daun.

Setelah itu cerutu diperam selama dua bulan, baru kemudian dibungkus plastik dan dikemas ke dalam kotak.

Pabrik Cerutu Rizona mempunyai tiga merek cerutu, yaitu Kenner King Extra, Kenner Bollero, dan Havana Extra Fine.

Tonton juga:

Sekotak Kenner King Extra berisi 20 batang, ukuran cerutu ini lebih besar dibandingkan dua merek lain.

4 dari 4 halaman

Sekotak Kenner Bollero berisi 20 batang, sedangkan Havana dengan ukuran paling kecil berisi 30 batang.

Selain ukuran, tiga merek ini juga berbeda rasa.

Dalam sehari, Rizona mampu menghasilkan 3.000 batang cerutu.

Cerutu-cerutu tersebut dipasarkan hingga Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Malang.

Pasar paling besar adalah Jakarta dan Bandung.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Indahnya Ribuan Bunga di Agro Rumpun Ijo, Cocok Buat Rekomendasi Liburan Akhir Pekan

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Cicipi Bebalung Kelebet, Sop Tulang Iga Khas Lombok yang Bercita Rasa Pedas

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Pondok Manggarai, Kawasan Kumuh di Padang yang Disulap Jadi Ruang Terbuka Hijau

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Telaga Claket, Tempat Wisata Instagramable di Wonogiri untuk Liburan Akhir Pekan

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Jelajahi Makam Tentara Nazi di Bogor, Letaknya Berada di Kaki Gunung Pangrango

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Travel UpdateTemanggungFilipinaGunung Sumbing
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved