TRIBUNTRAVEL.COM - Masyarakat mengubah lokasi pembuangan sampah menjadi ruang terbuka hijau di kawasan Blok D II Komplek Mega Permai 1, Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat.
Ruang terbuka hijau yang diberi nama Pondok Manggarai ini awalnya merupakan tempat pembuangan sampah.
Di mana lokasi tersebut sering terjadi banjir berkepanjangan saat hujan turun, akibat adanya aliran air atau selokan yang tersumbat oleh tumpukan sampah.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Bendung Gerak Serayu, Bendungan Terbesar di Indonesia yang Dibangun Tahun 1993
Menurut laporan wartawan TribunPadang, Rezi Azwar, pondok berwarna merah putih bertingkat dua tersebut didirikan oleh sejumlah masyarakat peduli lingkungan.
Masyarakat yang tergabung dalam komunitas Peduli Aliran Air bernama Ampang Manggarai ini bergerak membersihkan kawasan kumuh tersebut.
Komunitas yang berdiri sejak 2020 itu mulai bergerak membersihkan selokan agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Rezi menyebutkan satu kegiatan yang dilakukan selama ini yakni bersih-bersih saluran air di komplek dan memantau aliran sungai.
"Komunitas ini juga terus memberikan sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat terkait pengelolaan sampah," ujarnya.
Seorang pengagas dari warga sekitar bernama Amrianis mengatakan, kawasan kumuh yang disulap menjadi ruang terbuka hijau ini diberi nama Pondok Manggarai.
"Awalnya ini kan tempat sampah yang berlokasi di pinggir kompleks. Kemudian saluran air tertutup akibat sampah yang menumpuk, kalau hujan sebentar saja sudah banjir," kata Amrianis.
Ide mendirikan Pondok Manggarai tersebut juga berasal dari inisiatif bagaimana saluran air bisa mengalir tanpa tersumbat akibat adanya sampah yang menumpuk.
Amrianis menyebutkan, dulu kawasan tersebut penuh dengan sampah.
Lantas, sampah tersebut dibersihkan dalam waktu empat bulan secara bersama-sama hingga tercipta ruang terbuka hijau.
"Pondok ini didirikan bersama-sama dan masyarakat semakin ramai untuk datang, sekadar duduk mengobrol," ujarnya.
Pondok Manggarai pun berkembang dan menjadi lokasi untuk anak-anak belajar.
"Anak-anak datang ke sini mengerjakan tugas sekolah secara bersama-sama, belajar kelompok dan menggambar," lanjut Amrianis.
Ia juga mengungkapkan bahwa rencananya masyarakat sekitar akan menjadikan Pondok Manggarai sebagai kawasan edukasi.
Di mana anak-anak dapat belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Kami berencana, kawasan ini menjadi kawasan edukasi. Dimana anak-anak dapat belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Ia akan mengajarkan anak-anak untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bagaimama cara mengelola sampah menjadi barang yang bernilai.
"Bagi yang ingin mendonasikan buku anak-anak bisa diantarkan langsung. Karena kami juga berharap adanya buku bacaan untuk anak-anak," katanya.
Ia berharap adanya buku bacaan cerita rakyat dari Mianangkabau, dongeng, dan buku lainnya untuk anak-anak.
"Rencana ke depannya masih banyak, seperti pemasangan Wifi untuk belajar daring bagi anak-anak. Buku bacaan anak-anak. Sedangkan untuk aliran air diharapkan dapat diisi ikan," katanya.
Tonton juga:
Selain menjadi tempat belajar, ia menyebutkan Pondok Manggarai dijadikan lokasi untuk bersilaturrahmi antara warga.
"Saat ini, kawasan yang dulunya dipenuhi sampah kami jadikan taman, dan ada juga kami tanami jagung," katanya.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Telaga Claket, Tempat Wisata Instagramable di Wonogiri untuk Liburan Akhir Pekan
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Dua Anak Harimau Putih Mati, Diyakini Terpapar COVID-19
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Jelajahi Makam Tentara Nazi di Bogor, Letaknya Berada di Kaki Gunung Pangrango
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Pasar Tradisional Perlu Ditata Ulang Guna Cegah Penyebaran COVID-19
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Nikmati Santai Sore di Bendung Gerak Serayu, Tempat Wisata Murah Meriah di Banyumas
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)