TRIBUNTRAVEL.COM - Portugal, Belanda dan Finlandia menjadi negara-negara Eropa terbaru yang melarang semua wisatawan Inggris melintasi perbatasan.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kasus strain baru Covid-19 yang telah ditemukan di beberapa negara di seluruh dunia, termasuk Inggris.
Perdana Menteri Portugis Antonio Costa mengumumkan pada Kamis, bahwa semua penerbangan dari Inggris atau penerbangan ke Inggris akan ditangguhkan mulai Sabtu.
Portugal sudah berusaha melawan kenaikan kasus virus Corona hingga 21 Januari 2021, ada 13.544 kasus baru Covid-19 terdeteksi di negara tersebut.
Terjadinya hal tersebut Portugal akan mengizinkan penerbangan repatriasi dari Inggris atau sebaliknya.
Baca juga: Syarat Naik Pesawat Lion Air Penerbangan Domestik, Wajib Rapid Test Antigen
Pada Konferensi Pers, Costa mengatakan bahwa langkah-langkah itu bertujuan untuk mengurangi resiko penularan karena adanya kasus baru Covid-19 yang lebih mudah menular dan pertama kali ditemukan di Inggris.
Inggris juga telah melarang penerbangan dari Portugal karena kekhawatiran atas konektivitasnya dengan Amerika Selatan, dimana jenis virus baru telah terdeteksi.
Sementara itu, langkah serupa telah diberlakukan di Belanda, yang kini melarang warga dari beberapa negara di luar zona Schengen melintasi perbatasannya.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan bahwa penerbangan dari Inggris, Afrika Selatan, dan negara-negara Amerika Selatan termasuk Argentina, Bolivia, Brasil, Cabo Verde, Chili, Kolombia, Ekuador, Guyana Prancis, Guyana, Panama, Peru, Paraguay, Suriname, Uruguay dan Venezuela, akan dilarang mulai 23 Januari.
"ini tindakan yang sulit, tetapi kami berada dipersimpangan jalan. Varian Inggris tidak memberi kami alternatif", kata Rutte dalam Konferensi Pers.
Warga negara lain yang melakukan perjalanan di salah satu negara ini juga akan dilarang memasuki Belanda.
Penguncian nasional Belanda akan diperpanjang tiga minggu lagi.
Finlandia juga membuat langkah-langkah untuk melarang penerbangan dari Inggris, Irlandia, dan Afrika Selatan di tengah kekhawatiran adanya kasus baru Covid-19.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan para wisatawan yang dapat memasuki Finlandia harus sesuai dengan persyaratan masuk negara, dan harus mencari penerbangan lanjutan dari negara alternatif.
"Wisatawan yang mencari rute alternatif harus memeriksa persyaratan masuk dan persyaratan transit, termasuk hasil tes Covid-19 yang diwajibkan dari otoritas publik di negara tujuan dna maskapai penerbangan mereka", Bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Finlandia.
Saat ini, warga Inggris tidak diizinkan melakukan perjalanan di bawah aturan lockdown yang sedang berlaku saat ini, kecuali dengan alasan penting.
"Anda hanya bisa melakukan perjalanan internasional dimana anda memiliki alasan yang diizinkan secara hukum untuk meninggalkan rumah", kata Situs Web Pemetintah.
"Selain itu, anda harus mempertimbangkan nasihat dari kesehatan masyarakat di negara yang akan anda kunjungi, jika anda memang perlu bepergian ke luar negeri dan diizinkan secara hukum untuk melakukannya, bahkan jika anda kembali ke tempat yang pernah anda kunjungi sebelumnya, anda harus melihat peraturan yang berlaku di tujuan anda dan nasihat perjalanan Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan (FCDO)", imbuhnya.
Warga Inggris yang kembali ke Inggris dari luar negeri juga akan di karantina selama 10 hari.
Maskapai Jerman Akan Buka Penerbangan Non-stop Terpanjangnya, Waktu Tempuh hingga 15 Jam
Maskapai Lufthansa akan memecahkan rekor untuk penerbangan nonstop terpanjang dalam jaringannya.
Menurut The Points Guy, maskapai penerbangan asal Jerman itu akan segera meluncurkan penerbangan dari Hamburg ke Mount Pleasant.
Diketahui, Mount Pleasant merupakan sebuah stasiun Royal Air Force di Kepulauan Falkland di lepas pantai Amerika Selatan.
Melansir laman Travel + Leisure, Jumat (22/1/2021), penerbangan tersebut akan menempuh jarak total sekira 8.500 mil dengan durasi sekira 15 jam.
Itu akan mengalahkan penerbangan terpanjang maskapai sebelumnya dengan rute Frankfurt - Buenos Aires yang berjarak 7.140 mil dan durasi sekira 13 jam.
Kendati demikian, penerbangan baru dari Lufthansa ini bukanlah yang terpanjang di dunia.
Penerbangan nonstop terpanjang di dunia dioperasikan oleh Singapore Airlines.
Singapore Airlines terbang selama 19 jam dan menempuh jarak 9.521 mil antara Singapura dan Kota New York.
Sementara itu, Qantas juga sedang menguji layanan penerbangan super panjang antara Sydney dan kota-kota seperti London dan New York.
Penerbangan Lutfhfansa 2574 akan membawa 92 penumpang dengan Airbus A350-900, yang biasanya memiliki 300 kursi dan jangkauan 15.000 kilometer (9.320 mil), menurut Airbus.
Sedangkan Singapore Airlines menggunakan versi ultra-panjang pesawat A350-900ULR untuk penerbangan 19 jam yang memecahkan rekor.
Airbus menyebut tipe pesawat ini sebagai masa depan perjalanan karena dirancang dengan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi.
Alhasil, pesawat-pesawat tersebut dapat melakukan penerbangan dengan jarak yang sangat jauh.
Sebagian besar penumpang dalam penerbangan Lufthansa yang dijadwalkan berangkat pada 1 Februari 2021 adalah ilmuwan dan peneliti yang menuju ke Antartika, menurut The Points Guy.
Semua penumpang dan awak harus menjalani karantina selama 14 hari karena pandemi yang sedang berlangsung.
Baca juga: Turbulensi Pesawat? Berikut 13 Hal yang Perlu Diketahui
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pemerintah Belanda Usulkan Larangan Penerbangan dan Jam Malam Nasional
Baca juga: Maskapai Ini Akan Berhentikan Operasional Penerbangan Jarak Jauh, Kenapa?
Baca juga: Pertama Kali Selama Pandemi, Etihad Airways Operasikan Kembali Layanan Penerbangan ke Turki
Baca juga: Inikah Tempat Pilot dan Pramugari Beristirahat saat Penerbangan Jarak Jauh?
(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)