Breaking News:

Mulai 1 Februari, Maskapai Ini Larang Penumpang Pakai Masker Kain Selama di Pesawat

Maskapai penerbangan Lufthansa akan melarang penumpang mengenakan masker kain selama penerbangan.

Flickr/Melvinnnnnnnnnnn (FN2187)
Lufthansa melarang penggunaan masker kain di pesawat. 

TRIBUNTARVEL.COM - Maskapai penerbangan Lufthansa mengungkapkan bahwa kebijakan masker di pesawat akan menjadi lebih ketat mulai 1 Februari 2020.

Maskapai penerbangan asal Jerman tersebut akan melarang penumpang mengenakan masker kain selama penerbangan.

Itu artinya, semua penumpang harus mengenakan masker bedah atau masker FFP2.

Melansir laman Simple Flying, terbang dengan maskapai penerbangan biasanya dianggap relatif aman karena sebagian besar memiliki kebijakan wajib memakai masker dan filter HEPA tingkat rumah sakit.

Namun, pemerintah dan maskapai penerbangan menjadi semakin khawatir dengan gelombang kedua pandemi Covid-19, yang sekali lagi membuat langit Eropa terhenti.

Oleh karena itu, Lufthansa mengubah kebijakan maskernya sejalan dengan rekomendasi pemerintah terbaru di Jerman.

Baca juga: Maskapai Ini Jual Koper yang Terbuat dari Bekas Komponen Boeing 747, Berapa Harganya?

Menurut Lufthansa, langkah tersebut akan berlaku untuk semua penerbangan grup Lufthansa ke dan dari Jerman.

Kebijakan itu berawal saat pemerintah Jerman mengadopsi larangan masker menggunakan masker kain di toko-toko dan transportasi umum.

Akhirnya, aturan ini diterapkan di tingkat negara bagian.

Lufthansa terus memimpin dengan langkah-langkah baru sebelum diterapkan di seluruh industri.

2 dari 4 halaman

Lufthansa juga menjadi salah satu maskapai penerbangan global pertama yang mengamanatkan masker di dalam pesawatnya.

Maskapai ini awalnya mengakhiri kebijakan jarak sosial pada 4 Mei, ketika pada awalnya mewajibkan penggunaan masker di penerbangan dan di bandara.

Ketika ditanya oleh Simple Flying pada bulan Juli, CEO Lufthansa Frankfurt Hub, Klaus Froese, memberi tahu bahwa maskapai tersebut tidak melihat adanya penolakan terhadap kebijakan maskernya sejak pertama kali diterapkan.

Lufthansa terus mengizinkan penumpang dengan pengecualian medis yang sah untuk menghindari penggunaan masker.

Para penumpang tersebut harus membawa sertifikat yang diberikan oleh Lufthansa dan ditandatangani oleh dokter mereka, selain tes Covid-19 negatif yang berusia kurang dari 48 jam.

Lufthansa A300
Lufthansa A300 (Flickr/allen watkin)

Lufthansa Akan Buka Penerbangan Non-stop Terpanjang

Maskapai Lufthansa akan memecahkan rekor untuk penerbangan nonstop terpanjang dalam jaringannya.

Menurut The Points Guy, maskapai penerbangan asal Jerman itu akan segera meluncurkan penerbangan dari Hamburg ke Mount Pleasant.

Diketahui, Mount Pleasant merupakan sebuah stasiun Royal Air Force di Kepulauan Falkland di lepas pantai Amerika Selatan.

Melansir laman Travel + Leisure, penerbangan tersebut akan menempuh jarak total sekira 8.500 mil dengan durasi sekira 15 jam.

3 dari 4 halaman

Itu akan mengalahkan penerbangan terpanjang maskapai sebelumnya dengan rute Frankfurt - Buenos Aires yang berjarak 7.140 mil dan durasi sekira 13 jam.

Kendati demikian, penerbangan baru dari Lufthansa ini bukanlah yang terpanjang di dunia.

Penerbangan nonstop terpanjang di dunia dioperasikan oleh Singapore Airlines.

Singapore Airlines terbang selama 19 jam dan menempuh jarak 9.521 mil antara Singapura dan Kota New York.

Sementara itu, Qantas juga sedang menguji layanan penerbangan super panjang antara Sydney dan kota-kota seperti London dan New York.

Penerbangan Lutfhfansa 2574 akan membawa 92 penumpang dengan Airbus A350-900, yang biasanya memiliki 300 kursi dan jangkauan 15.000 kilometer (9.320 mil), menurut Airbus.

Sedangkan Singapore Airlines menggunakan versi ultra-panjang pesawat A350-900ULR untuk penerbangan 19 jam yang memecahkan rekor.

Airbus menyebut tipe pesawat ini sebagai masa depan perjalanan karena dirancang dengan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi.

Alhasil, pesawat-pesawat tersebut dapat melakukan penerbangan dengan jarak yang sangat jauh.

Sebagian besar penumpang dalam penerbangan Lufthansa yang dijadwalkan berangkat pada 1 Februari 2021 adalah ilmuwan dan peneliti yang menuju ke Antartika, menurut The Points Guy.

4 dari 4 halaman

Semua penumpang dan awak harus menjalani karantina selama 14 hari karena pandemi yang sedang berlangsung.

Baca juga: Video Viral Penumpang Pesawat Menyerang Staf Maskapai Hanya Gara-gara Ukuran Tas Jinjing

Baca juga: Singapore Airlines Berencana Jadi Maskapai Pertama di Dunia yang Tervaksinasi Penuh

Baca juga: Pastikan Ukuran Tas Jinjing Sesuai Aturan, 2 Kru Maskapai Ini Diserang 3 Penumpang Secara Brutal

Baca juga: Bantu CPR Penumpang Sekarat karena Covid-19, Pria Ini Dapat Imbalan dari Pihak Maskapai

Baca juga: Dua Maskapai Ini Akan Menggunakan Aplikasi Travel Pass, Apa Fungsinya?

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
LufthansaJermanCovid-19 Yann Sommer
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved