Breaking News:

Viral di Medsos, Perbedaan Budaya Kerja Jepang dan Barat Terangkum dalam Sebuah Foto

Dalam fotonya, ia memperlihatkan dua bangunan gedung perkantoran yang berdiri berdampingan. Di sana ia melihat kejadian yang cukup membuatnya kaget.

Twitter @arai_yusaku via Soranews24
Unggahan foto akun @arai_yusaku 

TRIBUNTRAVEL.COM - Masyarakat Jepang dikenal sebagai pribadi yang ulet, pekerja keras dan disiplin.

Bahkan orang-orang di negara ini disebut sangat 'gila kerja' dan mencintai pekerjaannya.

Mereka bisa menghabiskan waktu hingga 48 jam untuk bekerja.

Tak heran jika disiplin dalam pekerjaan sudah menjadi budaya masyarakat Negeri Sakura.

Bicara soal budaya kerja di Jepang, mungkin terdengar 'mengerikan' bagi warga negara asing.

Benarkah demikian?

Dikutip TribunTravel dari laman Soranews24, seorang pengguna Twitter akun @arai_yusaku sedang berada di Shibuya sekitar pukul 18.00.

Di sana ia melihat kejadian yang cukup membuatnya kaget.

Karena merasa penting, maka ia mengambil beberapa foto kejadian yang dialaminya.

Dalam fotonya, ia memperlihatkan dua bangunan gedung perkantoran yang berdiri berdampingan.

2 dari 3 halaman

Gedung sebuah kiri milik perusahaan Jepang, dan bangunan sebelah kanan merupakan perusahaan Barat.

Gedung perkantoran di sebelah kiri adalah Shibuya Scramble Square yang terdiri dari 47 lantai.

Gedung ini merupakan rumah bagi sejumlah perusahaan besar Jepang.

Termasuk perusahaan periklanan digital CyberAgent Inc. yang terletak di lantai 19-23 dan Mixi, layanan jejaring sosial online yang menempati lantai 28-36.

Sementara gedung sebelah kanan adalah Shibuya Stream, merupakan rumah bagi perusahaan Google.

Dalam foto yang dibagikan akun @arai_yusaku itu terlihat lampu-lampu Shibuya Scramble masih bersinar terang hampir di setiap lantai.

Sementara gedung Shibuya Stream dari kaca jendelanya terlihat gelap.

Diketahui saat ini perusahaan raksasa teknologi itu mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah hingga akhir Juni 2021.

soranews24
soranews24

Bagi gedung di seberangnya, yang lampunya masih terlihat menyala dari jendela, termasuk milik sebuah perusahaan telecommutting yang belum begitu populer di Jepang.

Meskipun Gubernur Tokyom Yuriko Koike meminta semua perusahaan agar karyawannya bekerja dari rumah sejak awal pandemi, ada beberapa perusahaan tidak mengikutinya.

3 dari 3 halaman

Alasannya diklaim karena perusahaan telecommuting memerlukan tatap muka dengan klien mereka.

Ada juga pekerja yang harus masuk kantor untuk menandatangani dokumen dan melakukan autentifikasi menggunakan stempel pribadi, yang dikenal sebagai hanko.

Sejak mengunggah fotonya di Twitter 15 Oktober lalu, postingan @arai_yusaku telah disukai lebih dari 88 ribu orang dan mendapat komentar lebih dari 26 ribu pengguna Twitter.

Postingan fotonya ini pun viral di medsos, menunjukkan perbedaan kontras antara kantor perusahaan Jepang dan perusahaan Barat yang cukup menarik perhatian di media sosial.

Baca juga: Kelebihan E-Paspor Dibanding Paspor Biasa, Tak Perlu Bikin Visa untuk Kunjungi Jepang

Baca juga: 16 Es Krim Langka Khas dari Berbagai Daerah di Jepang, Kini Bisa Dinikmati di Rumah

Baca juga: Tak Ada Piknik Sekolah karena Pandemi, Siswa di Jepang Jalan-jalan Virtual di Game Minecraft

Baca juga: Jangan Cuma Tahu Shoyu, Ini 6 Jenis Kecap dari Jepang dengan Rasa Gurih

TribunTravel.com/rizkytyas

Selanjutnya
Tags:
JepangShibuyaTribunTravel.com Ikan Shisamo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved