Mengintip Hotel di Korea Utara yang Tertutup dari Dunia Luar, Fasilitas Aneh hingga Staf yang Pemalu
Kini masyarakat dunia bisa mengintip gambaran sektor pariwisata Korea Utara melalui foto-foto hotel di sana yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Korea Utara dikenal sebagai negara paling tertutup di dunia.
Bagaimana tidak, negara di bawah pimpinan Kim Jong-un ini seolah menutupi diri dari hingar bingar dunia.
Namun siapa sangka, ini justru menjadi daya tarik dan memicu rasa penasaran tentang seperti apa kehidupan di Korea Utara, tak terkecuali mengenai hotel di sana.
Baca juga: Nelayan Tak Sengaja Tangkap Hiu Berkepala Dua, Ahli Sebut Ini Temuan Langka
Melansir Lonely Planet, kini masyarakat dunia bisa mengintip gambaran sektor pariwisata Korea Utara melalui foto-foto hotel di sana yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Foto-foto tersebut dipamerkan melalui buku foto Hotels of Pyongyang milik penulis James Scullin dan fotografer Nicole Reed.

Scullin merupakan mantan pemandu wisata.
Dia menggunakan koneksinya di sana untuk mendapatkan visa dan izin negara untuk mengunjungi 10 hotel yang saat ini melayani wisatawan.
Tidak hanya itu, dia juga berhasil mengunjungi Ryugyong Hotel, sebuah hotel berbentuk pesawat ruang angkasa yang dikerjakan selama tiga dekade.

“Saya memilih hotel sebagai pusat proyek karena akses ke sana bukan masalah politik seperti kebanyakan hal lainnya. Artinya, proyek ini memungkinkan untuk dilakukan tanpa birokrasi yang berlebihan,” kata Scullin, mengutip Lonely Planet.
Dia melanjutkan, tidak peduli seberapa banyak wisatawan yang ada di Korea Utara, seringkali jumlahnya sedikit.
Hal ini membuat hotel-hotel dari artefak Soviet yang terpelihara dengan baik menjadi unik di Pyongyang.
Pariwisata Korea Utara jaya pada era Soviet
Menurut situs resmi Hotels of Pyongyang, proyek fotografi tersebut mendokumentasikan hotel-hotel bergaya arsitektur khas Soviet yang interiornya memiliki sentuhan modern.
“Bagi sebagian orang, menghabiskan waktu di hotel mungkin terdengar mengekang. Namun, bagi saya, desain hotel, fasilitas yang aneh, dan stafnya yang pemalu selalu menjadi kesempatan yang baik untuk berhubungan dengan warga Pyongyang,” ujar Scullin dalam situs resmi proyeknya.