TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap tahun Peringatan Waisak, umat Buddha rutin menggelar bakti sosial.
Karena bertepatan Ramadan, bakti sosial diisi dengan pembagian makanan berbuka puasa atau takjil dan sembako.
Pembagian takjil dan sembako dilakukan di Vihara Bodhisatta Buddhis Centre, Tangerang, Banten.
Dalam keterangan resmi, Ketua Vihara Upc. Budi menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kebersamaan antar sesama.
• 3 Kuliner Enak di Jambi yang Wajib Dicoba Saat Hari Raya Waisak

"Bantuan ini merupakan bentuk kebersamaan antar sesama, kita dari vihara memberikan takjil untuk persiapan buka bagi saudara kita umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa, dan pemberian sembako untuk masyarakat sekitar, ojek online dan tukang becak,” kata Ketua Vihara Upc. Budi di Jakarta, Jumat (8/5/2020).
Menurut Budi, bakti sosial digelar sebagai bagian dari peringatan Waisak.
Tonton juga:
Setelah itu, dilakukan Puja Bhakti Detik-Detik Waisak 2564 BE/2020 yang dipimpin para Bhikkhu Sangha.
Karena dalam situasi pandemi Covid-19, peringatan ini digelar dengan menerapkan physical distancing.

Peringatan Detik-Detik Waisak 2564 BE/2020 ini digelar para Bhikkhu di sejumlah vihara di DKI Jakarta, Banten, dan Bekasi.
Ada Vihara Hemadhiro Mettavati, Vihara Buddha Metta Arama, Vihara Ekayana, Vihara Silaparamita, Vihara Bodhisatta Buddhis Centre, dan Vihara Kusalacitta.
Sementara umat Buddha, melaksanakan perayaan Waisak di rumah masing-masing.
Ceramah Dhamma disiarkan secara live melalui media sosial.
Menurut Bhante Khanit Sannano, hal itu dilakukan untuk mengurangi pertemuan massal dan menjadi bagian upaya mencegah penularan Covid-19.
"Kita semua mengikuti apa yang disarankan pemerintah, belajar dari rumah, ibadah di rumah dan bekerja di rumah. Hal ini untuk memutus penyebaran virus Covid-19,” ungkap Bhante Khanit.
Bhante Kamsai berpesan agar umat Buddha tidak mengalami kemunduran sebagai manusia.
Manusia harus senantiasa mengembangkan sila, samadhi, dan panna di kehidupan sehari-hari.
“Siapa saja yang sedang berpraktik berdana, ber-sila, bersamadhi berarti kita sedang masuk sekolah tertinggi. Sekolah yang akan membuat kita menjadi orang yang baik dan sempurna,” jelasnya.
Hal tersebut sesuai dengan motivasi berdana dan berbagi yang diungkapkan oleh Bhante Khanit Sannano.
“Bhante mengajak Umat Buddha meningkatkan kepedulian sosial di saat pandemi virus corona baru (COVID-19) yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah berbagi dengan mereka yang kekurangan,” ajaknya.
Romo Maha Pandita Kittinanda juga menganjurkan kepada umat Buddha untuk selalu perbanyak kebajikan.
"Kita selayaknya harus mendekatkan diri kepada Buddha Dharma, perbanyak kebajikan sesuai ajaran Buddha,” ungkapnya.
“Kita harus tetap bijaksana dengan tujuan agar Covid-19 cepat lepas dari negara kita. Kita harus selalu menjaga kesehatan, pakailah masker, tidak untuk bepergian jika tidak ada acara penting sekali. Ke vihara tidak perlu karena masih bisa dilakukan secara online dengan memanfaatkan teknologi. Kita harus mematuhi hukum yang sudah dibuat pemerintah agar kondisi segera normal. Jika umat masih melanggar aturan maka kondisi ini bisa jadi lebih lama lagi,” tutupnya.
• 5 Negara Paling Diminati Orang Inggris untuk Plesiran Setelah Wabah COVID-19 Berakhir
• Minimalisir COVID-19, Restoran di Amsterdam Ini Buat Rumah Kaca Kecil untuk Pelanggan
• Tumbang Akibat COVID-19, Airy Room akan Tutup Secara Permanen Akhir Bulan Ini
• Terdampak Pandemi Covid-19, Airy Tutup Lapak Secara Permanen pada Akhir Mei 2020
• Tolak Karantina Mandiri Saat Wabah Covid-19, Sejumlah Turis di Hawaii Ditangkap
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)