Breaking News:

Fakta Unik Mi Instan, dari Sejarah hingga Aneka Kreasi Kekiniannya

Saking terkenalnya, mi instan bahkan dinikmati di puncak Everest hingga ke antariksa dibawa oleh astronot Jepang, Soichi Noguchi.

INSTAGRAM/@k3mart.id
Onigiri yang terbuat dari mi instan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Mi instan adalah sajian praktis yang jadi favorit orang Indonesia kala musim hujan.

Bagaimana tidak?

Kuah mi instan yang gurih dan panas cocok untuk menghangatkan badan saat cuaca dingin.

Apalagi mi instan hadir dengan berbagai pilihan rasa.

TONTON JUGA

Biasanya, mi rebus merupakan varian mi instan yang dimasak saat hujan dan ditambah dengan telur atau sayuran.

Namun semua orang pasti menyepakati, mi instan adalah sajian paling populer di Indonesia, tak peduli musim hujan maupun musim kemarau.

Menurut data dari World Instant Noodles Association (WINA) Indonesia menempati urutan kedua negara dengan konsumsi mi instan terbesar pada 2017.

Tak heran jika kemudian Indonesia memiliki variasi mi instan yang sangat banyak.

Kepopuleran mi instan asal Indonesia juga sampai ke Nigeria.

Dalam laporan terbaru, angka vaksinasi di Nigeria meningkat dengan bantuan mi instan asal Indonesia.

2 dari 4 halaman

Bukan hanya Indonesia dan Nigeria, hampir seluruh negara di muka Bumi ini juga mengenal dan mengonsumsi mie instan.

Harga murah dan mudah dibuat menjadi kekuatan mi instan hingga bisa menjadi fenomena global.

Saking terkenalnya, mi instan bahkan dinikmati di puncak Everest hingga ke antariksa dibawa oleh astronot Jepang, Soichi Noguchi.

Tercatat pada 2017, lebih dari 100 miliar porsi mi instan dimakan di seluruh dunia.

Di tempat kelahirannya, Jepang, mi instan selalu menjadi pilihan.

Hal ini membuat mi instan dianggap sebagai salah satu penemuan paling sukses di Jepang.

Awal Penemuan

Orang di seluruh dunia perlu berterima kasih kepada Momofuku Ando untuk penemuan mi instan.

Ando menciptakan mi instan setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II.

Saat itu, dia melihat panjangnya antrean warga Jepang yang kedinginan dan kelaparan.

3 dari 4 halaman

Mereka menunggu untuk mendapatkan semangkuk ramen tradisional yang hangat.

Melihat itu, Ando yang baru saja bangkrut dan ingin memulihkan kondisi keuangannya berpikir untuk membuat versi modern dan cepat dari makanan yang diinginkan warga tersebut.

Di waktu yang sama, pemerintah Jepang sedang mendorong warganya untuk makan lebih banyak dari bahan tepung gandum dari Amerika.

Ingin membantu negara dan warga Jepang, Ando mencoba membuat makanan yang bisa dibuat cepat, mudah, dan berbahan utama tepung gandum.

Selain itu, kriteria yang ditetapkan oleh Ando untuk makanan yang dibuatnya adalah lezat, tidak mudah busuk, siap dalam waktu kurang tiga menit, ekonomis, serta aman dan sehat.

Ando kemudian melakukan serangkaian percobaan selama setahun di sebuah gudang kayu di kebun belakangnya.

Dia kemudian muncul kembali ke publik dengan sebuah produk yang terlihat seperti batu bata persegi panjang. Inilah awal dari mi instan di seluruh dunia.

Mi instan pertama tersebut dibuat dengan mengeringkan mi yang dikukus dan dibumbui dalam minyak panas.

Cara ini dilakukan untuk memperpanjang umur simpan mi.

Cara untuk memakannya hanya perlu diseduh dengan air mendidih selama dua menit.

4 dari 4 halaman

Temuan ini pun kemudian dijuluki "ramen ajaib."

Menyebar dengan Cepat

Beruntung saat itu, televisi juga muncul sebagai media baru yang digandrungi masyarakat.

Televisi mengubah pola konsumsi masyarakat Jepang kala itu.

Chicken Ramen adalah mi instan pertama di dunia yang dijual oleh Ando pada 1958.

Mi instan pertama itu dijual seharga 35 yen.

Karena kebaruannya, mi instan dianggap sebagai benda mewah.

Apalagi, saat itu, toko kelontong cenderung menjual mi segar yang harganya jauh lebih murah dari mi instan buatan Ando.

Namun, mi instan tersebut cepat populer setelah dipromosikan oleh Mitsubishi Corporation.

Popularitas mi instan bahkan meluas dari Asia Timur ke Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Bahkan, mi instan kini menjadi budaya yang mengakar di negara-negara tersebut.

Evolusi

Meski populer sejak kemunculannya, mi instan tetap melakukan evolusi.

Salah satunya adalah pemisahan bubuk penyedap.

Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas permintaan kuat dari masyarakat untuk mendapatkan kualitas dan rasa yang lebih baik.

Untuk mencari pelanggan internasional, Ando kemudian mencoba mengubah cara memakan mie instan buatannya.

Pada perjalanan bisnisnya ke Amerika tahun 1966, Ando menggantikan sumpit menjadi garpu.

Dalam perjalanan bisnis yang sama, Ando kemudian juga mendapatkan ide untuk menggunakan cup styrofoam sebagai mangkuk mi instan buatannya.

Mi instan cup memulai debutnya pada 1971 dan langsung menyedot perhatian publik.

Tak puas dengan mi instan yang dikembangkannya, Ando mulai melirik pembuatan mi instan antariksa.

Pada 2005, astronot Jepang Soichi Noguchi membawa mi instan ke luar angkasa.

Mi yang disebut Space Ram itu bisa dimakan bahkan tanpa gravitasi.

Mi instan ini dilengkapi kaldu yang cukup tebal untuk mencegah penyebaran mie yang lebih kecil.

Aneka Olahan Kreatif

Hingga kini, mi instan menjadi makanan yang digandrungi banyak orang di seluruh dunia.

Meski menimbulkan masalah sampah plastik, mi instan menjadi penyelamat pada situasi darurat seperti bencana alam.

Dalam situasi normal, saat ini banyak orang mengkreasikan mi instan.

Misalnya pizza mi, mi donat, sosis mi, sushi mi, hingga cake dari mi instan.

 5 Alasan Mi Instan Warung Burjo Terasa Lebih Enak Dibanding Buatan Sendiri

 Mengandung Lemak dan Natrium, Ini Rekomendasi Jumlah Konsumsi Mi Instan Dalam Seminggu

 Fakta Unik Mi Instan, Makanan yang Tercipta Setelah Perang Dunia II Berakhir

 10 Mi Instan Paling Enak dan Populer di Korea Selatan, Bisa untuk Oleh-oleh

 Sejarah di Balik Lahirnya Mi Instan, jadi Penyelamat saat Krisis Pangan di Jepang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan yang Mengubah Dunia: Mie Instan, Candu Dunia."

 
Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Fakta Unik Mi Instanorang Indonesiamusim hujan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved