lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Fobia merupakan rasa ketakutan berlebih terhadap suatu obyek atau kondisi tertentu.
Fobia bisa terjadi baik pada anak-anak, remaja hingga orang dewasa sekalipun.
Reaksi berlebih akibat ketakutan ini pun seringkali menganggu aktivitas sehari-hari.
Dilansir TribunTravel dari paradigmsanfrancisco.com, berikut tujuh fobia yang sering dialami remaja:
1. Agoraphobia
Agoraphobia atau lebih sering disebut dengan gangguan panik merupakanb fobia yang banyak dialami para remaja.
Seorang remaja dengan fobia ini mungkin memiliki tempat-tempat tertentu yang tidak mereka inginkan.
Sedangkan seorang remaja dengan bentuk agoraphobia yang parah mungkin menolak meninggalkan rumah sama sekali.
Tonton juga:
Sering kali, agoraphobia dimulai dengan serangan panik .
Jika remaja mengalami serangan kecemasan saat berada di tempat tertentu, mereka mungkin secara tidak sadar mengasosiasikan tempat itu dengan serangan itu dan menghindarinya.
Mereka mungkin juga menghindari tempat-tempat yang mirip dengan tempat aslinya.
• Makna dari Tradisi Bakdo Kupat Bagi Masyarakat Jawa Tondano
• Terlihat Jelas Oleh Mata, Ini Fakta Planet Jupiter yang Berbalik Arah
• 7 Hal Terlarang yang Dilakukan di New York
2. Claustrophobia
Claustrophobia sangat takut dikurung.
Sementara banyak orang takut dikurung dalam ruang yang sangat kecil, mereka yang claustrophobia mungkin takut tempat-tempat seperti pesawat terbang, bus, kamar tanpa jendela, dan lift.
Beberapa orang dengan claustrophobia mungkin juga merasa panik ketika mereka berada dalam kemacetan lalu lintas atau bahkan ketika mengenakan kemeja dengan leher yang pas.
Korban sering merasa seperti mereka tidak bisa mendapatkan cukup udara dan mereka tidak bisa lepas dari situasi.
3. Nomofobia
Nomophobia adalah salah satu jenis fobia remaja yang lebih baru yakni rasa takut tanpa ponsel.
Nama fobia didasarkan pada rasa takut memiliki ponsel 'no mobile' (nomo).
Di dunia yang selalu terhubung sekarang ini, sangat umum untuk merasa tidak nyaman ketika kamu meninggalkan rumah tanpa ponsel atau ketika baterai ponsel hampir mati dan kamu tidak memiliki cara untuk mengisi baterai tersebut.
Bagi kebanyakan orang, ketidaknyamanan ini ringan dan berkurang seiring berjalannya waktu.
Namun, bagi mereka yang mengalami nomofobia, gejala panik mungkin mulai muncul.
Sementara banyak remaja tampaknya kecanduan perangkat mereka dan mungkin menjadi kesal jika mereka tidak dapat menggunakan telepon mereka karena suatu alasan, ketidaknyamanan mereka biasanya diatasi.
Jika remaja tampak panik dalam situasi seperti ini, mungkin ada baiknya menyelidiki apakah nomofobia adalah penyebabnya.
4. Fobia Sosial
Banyak remaja menderita kecemasan sosial.
Ketika kondisi berkembang, itu bisa menjadi fobia sosial yang sebenarnya.
Ini mirip dengan agoraphobia dalam arti bahwa remaja yang menderita mungkin mulai menolak untuk pergi dengan teman-teman atau pergi ke acara-acara publik.
Kecemasan sosial terdiri dari perasaan negatif saat bersama orang lain.
Banyak orang memiliki kecemasan ringan ketika mereka harus bangun di depan orang banyak untuk memberikan pidato, misalnya.
Remaja tersebut mungkin mengalami detak jantung yang lebih cepat atau telapak tangan yang berkeringat.
Namun, bagi seseorang dengan fobia sosial, gejalanya dapat berubah menjadi serangan panik total.
Jika ini terjadi di depan orang lain, anak remaja tersebut mungkin menolak untuk berada dalam situasi itu lagi.
Fobia mereka dapat berdampak negatif tidak hanya pada kehidupan sosial mereka tetapi juga keberhasilan mereka di sekolah dan kemampuan mereka untuk mempertahankan pekerjaan paruh waktu.
5. Medis Remaja Fobia
Apakah kamu sering berkonsultasi dengan Dr. Google setiap kali memiliki gejala medis, seperti sakit kepala, sakit perut, atau kelopak mata berkedut?.
Meskipun ini bukan fobia, hipokondria, yang merupakan kecemasan yang berputar di sekitar penyakit yang dibayangkan atau gejala yang tidak signifikan, menjadi lebih umum di era Internet.
Siapa pun dapat mengetik gejalanya ke Google, dan mesin pencari cenderung memberikan skenario terburuk.
Kamu bisa sangat ketakutan bahwa mimisan (kemungkinan disebabkan oleh udara kering) disebabkan oleh leukemia, misalnya.
Jenis lain dari fobia terkait medis adalah ketakutan pada dokter atau rumah sakit.
Ini termasuk fobia gigi dan ketakutan kuat akan pengambilan darah atau vaksinasi.
6. Cynophobia (dan fobia hewan lainnya)
Sementara banyak remaja mencintai binatang, yang lain memiliki ketakutan akan berbagai makhluk, apakah mereka menyeramkan atau hangat dan tidak jelas.
Cynophobia adalah ketakutan pada anjing.
Seorang remaja yang telah digigit anjing dapat mengembangkan rasa takut ini.
Fobia hewan remaja lainnya termasuk:
Arachnophobia - takut laba-laba
Ophidiophobia - rasa takut ular yang tidak normal
Banyak orang dapat berhubungan dengan ketakutan akan laba-laba dan ular, kamu mungkin bergidik atau kepala ke arah yang berlawanan ketika kamu melihat seekor laba-laba besar atau ular merayap.
Seorang remaja yang sangat takut pada makhluk lain mungkin tidak ingin keluar sama sekali atau mungkin mengalami serangan panik ketika mereka melihat seekor binatang tanpa diduga.
7. Aerophobia
Akhirnya, satu fobia umum terakhir di antara orang-orang dari segala usia yang mungkin mempengaruhi remaja adalah aerophobia, atau takut terbang.
Karena terbang bukanlah sesuatu yang perlu dilakukan kebanyakan orang, rasa takut ini mungkin tidak mempengaruhi kehidupan sehari-hari remaja.
Namun, jika seorang remaja berusaha keluar dari liburan keluarga atau tidak akan menghadiri perjalanan sekolah yang mencakup naik pesawat terbang, pertimbangkan apakah perawatan untuk takut terbang itu sesuai.
• Gunakan Yacht Mewah, Emir Qatar Liburan di Maumere hingga Alor
• Mengenal Bradrona, Pagar Penuh Bra yang Dikunjungi Syahrini dan Reino Barack saat Bulan Madu
• Ini 9 Bagian di Kapal Persiar yang Dianggap Paling Kotor dan Tidak Terawat
• Intip Potret Uniknya Desain Masjid Al Safar Hasil Karya Ridwan Kamil
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
