TRIBUNTRAVEL.COM - Tepat pada Senin (10/6/2019) Planet Jupiter berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi.
Tentu fenomena tersebut menarik para pecinta astronomi.
Menurut ilmuan, fenomena ini terjadi setiap tahunnya dimana Jupiter, Bumi dan Matahari berada dalam posisi sejajar.
Dilansir TribunTravel dari TribunJabar.id, Planet Jupiter mengalami fenomena retrograd semu atau yang biasa disebut 'berbalik arah' (seolah-olah gerakannya berbalik arah).
Planet Jupiter 'berbalik arah' mulai 10 April 2019 hingga 11 Agustus 2019, seperti yang dikutip dari laman kompas.com.
Tonton juga:
• Uji Coba LRT Jakarta, Penumpang Keluhkan Kurangnya Gerbong yang Beroperasi
• Intip Potret Uniknya Desain Masjid Al Safar Hasil Karya Ridwan Kamil
• Melihat Kemegahan Candi Sewu, Destinasi di Klaten yang Tak Boleh Dilewatkan
• Melihat Keindahan Masjid Al Safar Karya Ridwan Kamil
Seorang astronom amatir, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa gerak retrograde semu ini telah dikenal sejak zaman Yunani kuno dan terutama mudah diamati pada planet-planet luar seperti Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Gerakan retrograde semu ini hanyalah efek visual akibat gerak relatif Bumi dan planet-planet dalam mengelilingi Matahari dengan kecepatan geraknya masing-masing yang berbeda.
Sehingga tidak ada dampak secara fisik terhadap Bumi, melainkan dampak yang terjadi lebih pada aspek kultural.
Akibat dari fenomena ini adalah Planet Jupiter akan bersinar paling terang sepanjang tahun, dan selama beberapa minggu akan tetap menjadi objek yang luar biasa untuk dilihat melalui teleskop kecil atau teropong.
Dilansir dari Forbes, Jupiter adalah planet kelima di tata surya yang memiliki 79 bulan dan planet dengan daya gravitasi terkuat di tata surya, sebenarnya bahkan memiliki cincin seperti Saturnus tapi tidak tampak jelas.

Menurut penelitian, Jupiter itu pada mulanya asteroid es yang berada jauh dari matahari, sebelum akhirnya bermigrasi ke orbit bima sakti.
Migrasi ini memakan waktu hingga 700 ribu tahun lamanya.
Planet dan benda angkasa bisa terlihat dari bumi karena memantulkan cahaya (radiasi) matahari.
Sebagian besar planet mengandalkan cara ini agar bisa terlihat.
Namun hal ini tidak berlaku untuk Jupiter.
Jupiter (dan Saturnus melalui proses yang agak mirip) mampu memancarkan energi (radiasi) sendiri.
Penjelasannya, Jupiter sebenarnya mengalami penyusutan dan seiring prosesnya melepaskan energi gravitasi.
Tidak hanya itu, Planet Jupiter juga merupakan salah satu obyek paling terang di langit.
• Zona Mati Terbesar Terlihat Pertama Kali dari Teluk Meksiko di Musim Panas
• Selain Mengatasi Stress, Ini 5 Manfaat Buah Lontar yang Baik untuk Tubuh
• Dikenal Sebagai Kuliner Ekstrem, Ulat Sagu Ternyata Punya Banyak Manfaat
• Selebgram Rusia Dikecam Gara-gara Berkendara di Daerah Terlarang di Islandia
• Ilmuwan Temukan Spesies Unik Mirip Balon Terikat Tali di Palung Jawa
• Restoran Ini Beri Pizza Jumbo Gratis Bagi Pelanggan yang Mau Menyingkirkan Smarthphone-nya
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)