Breaking News:

CENDERALOKA

Fameili Craft: Dari Keisengan Betti Meilani Membangun UMKM Rajutan Kreatif di Bantul, Jogja

Fameili Craft Bantul, UMKM rajutan kreatif karya Betti Meilani, hasilkan produk unik dari ide iseng, berkembang di Desa Bibis, Kasihan, Jogja.

Cenderaloka / Bernadetta Arbaleta
Produk Tas Toples dari Fameili Craft. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Terletak di Desa Bibis RT 02, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Fameili Craft tumbuh perlahan namun pasti menjadi salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang patut diperhitungkan.

Usaha kecil ini digagas oleh Betti Meilani, yang akrab disapa Ferdi Ardiyana, seorang pengrajin rajutan dan kreator kerajinan tangan yang memulai semuanya dari hal sederhana, bahkan hanya dari rasa iseng.

Betti menjelaskan bagaimana awal mula Fameili Craft yang kini menjadi usaha dengan berbagai produk rajutan unik dan kreatif. 

Baca juga: Fameili Craft: Usaha Kreatif Berawal dari Keisengan di Kasihan, Bantul, Jogja

Produk Gantungan Kunci Rajut dari Fameili Craft.
Produk Gantungan Kunci Rajut dari Fameili Craft. (Cenderaloka / Bernadetta Arbaleta)

Baca juga: Dari Rumah Sederhana di Solo, Bien Craft Tumbuh Jadi Usaha Kerajinan yang Konsisten 15 Tahun

“Kalau untuk yang perbedaan dengan produk lain, itu produk saya kebanyakan saya buat atas ide sendiri dalam artian. Waktu itu enggak iseng saja sih, iseng saja, lihat toples, terus iseng saja, terus tak bikin tempat tasnya, tapi itu pakai motif sendiri, maksudnya pakai rumus-rumus kita sendiri, dicoba-coba akhirnya jadi,” ujar Betti kepada Cenderaloka.

Proses kreatif yang dilalui Betti memang tidak direncanakan secara matang dari awal, melainkan lahir dari keisengan dan kecintaannya terhadap kerajinan tangan. 

“Akhirnya satu tahun kemudian baru tak launching untuk di YouTube, jadi sebetulnya enggak sengaja sih pakai gitu,” tambahnya. 

Sejak saat itu, Fameili Craft mulai dikenal oleh masyarakat luas lewat platform digital, membuka peluang baru dalam pengembangan produk dan pemasaran.

Baca juga: Julia Craft Klaten: UMKM Kerajinan Tangan Handmade yang Tumbuh dari Hobi dan Cinta

Baca juga: Kerajinan Tangan Melayu Jadi Oleh-oleh Favorit dari Riau, Ada Hiasan Dinding hingga Sarung Bantal

Selain produk yang memang lahir dari ide sendiri, Betti juga mengambil inspirasi dari berbagai sumber, termasuk media sosial dan video tutorial di YouTube. 

“Terus kalau yang untuk gantungan kunci itu ada yang ide sendiri, ada juga yang memang kadang itu melihat di media sosial, atau mungkin melihat di YouTube, kayak gitu,” jelasnya.

Awal mula Fameili Craft sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 2020 dengan branding yang berbeda. Namun, seperti diungkapkan Betti, pada dasarnya usaha ini bermula dari hobinya merajut yang ia tekuni sejak kecil. 

2 dari 4 halaman

“Terus itu juga dari keisengan juga, karena memang dari kecil itu hobinya kan merajut, tapi kan setelah resign dari tempat kerja, itu pengen ada sesuatu yang bisa dikerjakan di rumah, tidak perlu keluar rumah, iseng-iseng dari situ.”

Perjalanan Betti membangun Fameili Craft tidak mudah dan penuh tantangan. Ia sempat merasa tidak memiliki identitas yang jelas di awal-awal membangun usahanya. 

“Dari pertama saya tidak dikenal dalam artian saya tidak memiliki, belum punya identitas, begitu lah istilahnya mbak. Belum punya identitas, terus pada akhirnya saya menciptakan sesuatu, terus akhirnya dikenal sama orang, oh kemudian bisa bikin berbagai macam hasil kerajinan gitu,” ungkap Betti.

Produk Tas Toples dari Fameili Craft.
Produk Tas Toples dari Fameili Craft. (Cenderaloka / Bernadetta Arbaleta)

Salah satu kebanggaan terbesar Betti adalah ketika karya-karyanya disukai dan diapresiasi oleh orang lain, meskipun terkadang proses pembuatannya melelahkan. 

“Misalkan saya punya produk rajutan ini, ada satu gaun-gaun untuk boneka Barbie. Itu misalkan ada yang suka, terus saya buatkan, itu kadang saya tidak melihat bagaimana capeknya, tapi asal orang itu suka dengan karya saya, dengan hasil yang saya buat, itu sudah satu prestige sendiri bagi saya, dan tidak ternilai dengan sesuatu lagi.”

Harapan Betti terhadap pasar UMKM di Indonesia sangat tinggi. 

Ia ingin semua pelaku usaha, terutama para perajin baru dan anak muda, untuk tidak mudah menyerah dan terus berkarya. 

“Kalau untuk harapan saya, untuk semua pelaku UMKM di Indonesia, tetap semangat, tetap terus berkarya, karena sesuatu yang kita hasilkan akan ada hasilnya, walaupun kita tidak tahu kapan hasil itu akan kita dapat. Entah satu tahun kemudian, entah dua tahun, entah tiga tahun, tapi yang jelas, jangan pernah menyerah dengan keadaan yang sedang dihadap.”

Betti juga mengapresiasi inovasi yang dilakukan anak-anak muda masa kini yang semakin kreatif dan berani berinovasi. 

“Kalau untuk yang anak-anak muda sekarang, saya salut, karena mereka ini inovasinya itu melebihi dari yang dulu-dulu. Inovasinya mereka membuat sesuatu itu lebih seperti di luar, di luar kota.”

3 dari 4 halaman

Menariknya, Betti melihat fenomena kembali bangkitnya minat anak muda terhadap kerajinan tangan tradisional seperti merajut, yang dulu dianggap pekerjaan “nenek-nenek”. 

“Dan mereka juga mulai ada yang kembali ke zaman dulu, dalam artian yang dulunya tidak suka rajut-rajut, sekarang sudah mulai anak-anak muda itu malah pada suka yang kerjaan nenek-nenek. Katanya kan seperti itu kan, kalau rajutan itu kerjaannya nenek-nenek.”

Bagi Betti, semangat untuk terus berjuang dan berkarya adalah kunci utama kesuksesan UMKM.

“Intinya tetap berjuang dan semangat untuk menciptakan sesuatu,” tutupnya penuh motivasi.

Mengenal Fameili Craft Lebih Dekat

Produk Pouch dari Fameili Craft.
Produk Pouch dari Fameili Craft. (Cenderaloka / Bernadetta Arbaleta)

Fameili Craft yang berada di Bantul, Jogja, kini menjadi salah satu contoh UMKM kreatif yang sukses memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar. 

Produk rajutan dan kerajinan tangan mereka tidak hanya dijual secara offline, tapi juga dipromosikan lewat media sosial dan platform video seperti YouTube.

Betti yang juga dikenal sebagai Ferdi Ardiyana, membuktikan bahwa ide sederhana dan keberanian mencoba bisa membuka peluang bisnis yang berkelanjutan. 

Terletak di desa yang tenang, Fameili Craft menawarkan produk unik yang tidak hanya bernilai seni tinggi, tapi juga sarat dengan nilai budaya dan personal.

Baca juga: Griya NA: Kerajinan Tas Lukis dan Goni Berkualitas, Unik & Tahan Lama

Dengan dukungan semangat tinggi dan kreativitas tanpa batas, Fameili Craft terus berinovasi dan menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lain, khususnya di Yogyakarta dan sekitarnya.

4 dari 4 halaman

Jika kamu ingin melihat produk-produk kreatif mereka, Fameili Craft aktif di media sosial dan siap menerima pesanan custom untuk berbagai kebutuhan kerajinan tangan rajutan dan aksesori unik.

(Cynthia/TribunTravel)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Cerita LokalCenderalokaMataLokalUMKMFameili Art
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved