Keaslian bangunan rumah di kampung ini menjadi bukti nyata bagaimana tradisi arsitektur masa lalu terus dijaga hingga kini.
Baca juga: Kopi Serambi Khas Lahat, Sumatera Selatan Bisa Dibeli Online, Tersedia Robusta dan Arabika
Filosofi dan Nilai Budaya
Selain megah secara fisik, Rumah 100 Tiang menyimpan filosofi mendalam.
Jumlah tiang yang mencapai seratus buah melambangkan kekuatan, kebersamaan, dan kejayaan keluarga bangsawan pada masa itu.
Sementara pemilihan kayu onglen sebagai bahan utama mencerminkan niat untuk membangun sesuatu yang tahan lama, selaras dengan harapan pernikahan yang abadi.
Detail ornamen ukiran yang ada pada beberapa bagian rumah juga menggambarkan kehidupan masyarakat Sumatera Selatan di masa lalu.
Motif flora dan ukiran tiga dimensi menjadi bukti tingginya nilai seni dan budaya yang melekat dalam arsitektur tradisional.
Daya Tarik Wisata Sejarah di OKI
Bagi wisatawan yang datang ke Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rumah 100 Tiang menjadi destinasi bersejarah yang sayang untuk dilewatkan.
Tidak hanya menyajikan keindahan arsitektur kayu tradisional, rumah ini juga membawa pengunjung pada perjalanan panjang sejarah bangsawan lokal.
Melihat langsung keanggunan rumah yang berusia lebih dari dua abad ini, memberikan pengalaman unik sekaligus wawasan baru tentang kekayaan budaya Sumatera Selatan.
Menjaga Warisan untuk Generasi Mendatang
Keberadaan Rumah 100 Tiang hingga kini adalah bukti nyata komitmen masyarakat dalam menjaga warisan leluhur.
Meski usia bangunan sudah sangat tua, semangat melestarikan nilai sejarah dan filosofi yang terkandung di dalamnya terus dijaga.
Bagi generasi muda, rumah ini bukan sekadar peninggalan arsitektur, tetapi simbol identitas budaya dan sejarah panjang perjalanan masyarakat OKI.
Rumah 100 Tiang adalah pengingat bahwa setiap warisan leluhur memiliki makna yang tak ternilai untuk dipelajari dan diwariskan kembali.
TribunTravel
Baca tanpa iklan