Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Rumah 100 Tiang di OKI Sumatera Selatan: Warisan Sejarah Megah Abad ke-18 yang Masih Berdiri Kokoh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Limas seratus tiang yang terletak di Desa Sugih Waras, Kecamatan Teluk Gelam jadi salah satu tempat bersejarah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan

Kayu yang digunakan merupakan jenis kayu onglen atau kayu besi, yang terkenal tahan lama dan kuat. 

Keberadaan tiang-tiang ini menjadi ciri khas sekaligus simbol kekuatan dan kemegahan rumah adat di OKI.

Tidak hanya fungsional, tiang-tiang tersebut juga direncanakan untuk dihiasi ukiran bermotif khas, meski sebagian tidak terselesaikan karena keterbatasan tenaga ahli pada masa itu. 

Meski demikian, rumah ini tetap menjadi kebanggaan karena berbeda dengan bangunan lain di sekitarnya.

Pusat Pemerintahan dan Pertemuan Bangsawan

Pada masanya, Rumah 100 Tiang tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat kekuasaan marga Bengkulah. 

Pertemuan penting para pangeran dan bahkan perundingan dengan pemerintah kolonial Belanda pernah digelar di rumah ini.

Beberapa ruangan di dalamnya dulunya dibatasi kain khusus untuk menunjukkan kasta dalam pertemuan para bangsawan. 

Hal ini menegaskan bahwa rumah tersebut tidak hanya memiliki fungsi arsitektur, tetapi juga sosial dan politik.

Warisan Tujuh Keturunan

Kini, Rumah 100 Tiang masih berdiri dan dihuni oleh keturunan ketujuh Pangeran 

Keaslian bangunan sebagian besar masih terjaga. 

Perubahan hanya dilakukan pada bagian atap yang sudah rapuh dimakan usia. 

Sementara ornamen kayu, ukiran, dan struktur utama tetap dipertahankan agar nilai sejarahnya tidak hilang.

Masyarakat sekitar menyebut kawasan ini sebagai Kampung Pangeran, karena hampir semua rumah di wilayah tersebut masih memiliki keterkaitan darah dengan keluarga bangsawan. 

Halaman
123