Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Fakta Unik Benteng Fort Rotterdam Makassar, Sulawesi Selatan: dari Sejarah hingga Koleksi

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Benteng Fort Rotterdam, tempat wisata bersejarah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Tiap-tiap bastion ini dihubungkan dengan dinding benteng kecuali untuk bagian selatan yang memang tidak ada dinding di sana.

Diantara bastion bacan dan Amboina memang tidak terhubung dengan dinding.

Benteng Fort Rotterdam ini memiliki luas 2,5 hektar dan di dalamnya terdapat 16 buah bangunan dengan total luasnya 11.605,85 meter persegi. 

Sangat tepat jika kamu ingin menggunakan waktu seharian untuk menjelajah apa saja yang ada di dalam benteng.

Di dalam area benteng juga tersedia bangunan yang sangat bersejarah dimana bangunan kecil ini ternyata menjadi tempat Pangeran Diponegoro ditahan ketika pada masa penjajahan Belanda. 

Ruangan sempit ini berada di samping Museum La Galigo.

Saat itu Pangeran Diponegoro ditangkap setelah berperang dengan Belanda selama lima tahun. 

Perang berakhir karena Pangeran Diponegoro dijebak pada sebuah perundingan damai.

Ia dibuang ke Manado dan di tahun 1834 ia dipindah ke benteng Fort Rotterdam ini.

Ketika kamu berlibur atau mengunjungi benteng ini, jangan lupa untuk mampir ke Museum La Galigo yang ada di dalam kompleks benteng.

Museum ini disebut sebagai museum tertua yang ada di Sulawesi Selatan dan berisi lima ribu koleksi.

Menjadi fakta yang unik bahwa ada miniatur perahu pinishi, alat bercocok tanam tradisional hingga alat transportasi lawas bisa kamu temukan di dalamnya.

Keunikan lain adalah ada banyak peninggalan dari bebagai kerajaan yang pernah berkuasa di Sulawesi Selatan seperti Kerajaan Bone, Luwu, Gowam Sawitto hingga Wajo. 

Museum ini juga pernah nonaktif atau terhenti di masa kependudukan Jepang.

Tetapi akhirnya dirintis lagi oleh para budayawan setelah adanya pembubaran Negara Indonesia Timur.

Fakta berikutnya adalah meskipun dinding benteng ini kokoh tetapi pintu utama ternyata berukuran cukup kecil.

Bentuk bentengnya juga mirip dengan hewan penyu jika dilihat dari udara. 

Karena lokasinya dekat laut maka penyu tersebut seolah akan berenang ke laut.

TribunTravel.com