Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Museum Batik Yogyakarta, Surga Ribuan Koleksi Batik Klasik hingga Modern

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ini adalah patung seorang pembatik di depan Museum Batik, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pembatik ini menunjukkan bagaimana cara membuat kain batik tradisional Jawa.

TRIBUNTRAVEL.COM - Jogja dikenal sebagai kota budaya yang kaya akan warisan seni tradisional. 

Satu yang paling istimewa adalah batik, kain khas Nusantara yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. 

Baca juga: Pantai Cemara Sewu Kretek Bantul Jogja: Pesona Pantai Teduh di Gumuk Pasir Parangkusumo

Pengunjung menikmati wisata sejarah batik dan membatik secara langsung di Museum Batik Yogyakarta di Jalan Dr Sutomo Nomor 13A, Kota Yogyakarta, Selasa (19/1/2021). (Tribun Jogja/Rendika Ferri Kurniawan)

Baca juga: Museum Sandi Kotabaru Jogja: Jejak Perjuangan dan Misteri Persandian Indonesia

Untuk mengenal lebih dekat perjalanan panjang batik dari masa ke masa, pengunjung dapat berkunjung ke Museum Batik Yogyakarta.

Museum Batik Yogyakarta menjadi satu tempat wisata edukasi favorit, karena menyimpan lebih dari 1.400 koleksi batik dan peralatan membatik yang berusia puluhan hingga ratusan tahun.

Baca juga: Itinerary 1 Hari Main ke Jogja Bersama Pasangan dengan Bujet Rp 389 Ribu

Baca juga: Misteri Song Pedang Gunungkidul, Jogja: Tebing Karang Putih dengan Jejak Prasejarah

Sejarah Museum Batik Yogyakarta

Museum Batik Yogyakarta berdiri sejak tahun 1973 atas inisiatif pasangan Hadi Nugroho dan R. Ng. Jumima Dewi Sukaningsih bersama delapan sekawan. 

Pada 1979, Museum Batik Yogyakarta diresmikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai museum batik pertama di Yogyakarta.

Berlokasi di sebuah rumah tua di kawasan pusat kota, museum ini tidak hanya menyimpan kain batik klasik, tetapi juga koleksi batik modern dan batik Peranakan.

Bahkan, ada batik berusia lebih dari 100 tahun yang berasal dari abad ke-19.

Baca juga: Itinerary Staycation Singkat di Jogja 2 Hari 1 Malam, Bujet Rp 920 Ribu untuk Berdua

Koleksi Canting, Pewarna, dan Alat Membatik

Setiap pengunjung yang datang akan dipandu untuk mengenal batik secara menyeluruh, mulai dari alat membatik tradisional hingga jenis-jenis motif batik yang penuh makna.

Satu koleksi menarik adalah canting dengan berbagai fungsi. 

Misalnya, Canting Jegul untuk membuat pola dasar atau “nyorek”, Canting Klowong untuk garis pertama, hingga Canting Cecegan untuk titik-titik kecil. 

Ada juga Canting Carat yang mampu membuat beberapa garis sekaligus.

Selain itu, museum menampilkan koleksi pewarna alami seperti indigo, secang, dan pacar banyu, serta pewarna sintetis modern seperti naptol yang kini lebih banyak digunakan.

Koleksi lukisan di Museum Batik Yogyakarta, Jogja (Hernawanwan, CC BY-SA 4.0 via Wikimedia Commons)
Halaman
1234