Jenis Batik dan Filosofi di Baliknya
Di Museum Batik Yogyakarta, pengunjung bisa menemukan ragam batik klasik dengan filosofi mendalam.
Beberapa di antaranya:
- Sekar Jagad melambangkan keindahan dan keragaman dunia.
- Tirta Teja berarti air dan cahaya, harapan agar pemakai dapat beradaptasi di mana pun berada.
- Gringsing Gering digunakan untuk membedong bayi, dipercaya melindungi dari penyakit.
- Parangkusumo melambangkan harapan dan doa baik.
- Wahyu Tumurun serta Sido Mukti biasa dipakai dalam acara pernikahan, sebagai doa kehidupan bahagia.
- Ada pula batik Peranakan yang merupakan perpaduan budaya Jawa dengan pengaruh luar, menambah keragaman koleksi museum ini.
Koleksi Sulam Karya Dewi Sukaningsih
Selain batik, museum juga menampilkan koleksi sulam karya Dewi Sukaningsih.
Ia dikenal sebagai penyulam ulung yang menghasilkan karya sulaman berukuran besar hingga 4 meter x 90 sentimeter, yang bahkan mendapatkan rekor MURI pada tahun 2000.
Beberapa karyanya menggambarkan tokoh penting, seperti Sultan Hamengkubuwono IX dan Pangeran Diponegoro.
Koleksi sulam ini semakin memperkaya daya tarik museum sebagai pusat seni tekstil Yogyakarta.
Pengalaman Membatik Sendiri
Baca tanpa iklan