Kete Kesu masuk dalam 10 kampung adat Tana Toraja yang diajukansebagai warisan dunia UNESCO olehpemerintah Indonesia.
Sebagai salah satu kampung adat terpilih, Kete Kesu memiliki hal-hal yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat seperti tongkonan (rumah adat), alang (lumbung padi), rante (areal upacara adat), areal pemakaman, juga sawah untuk berladang.
Yang menarik, semua tongkonan di sini menghadap ke utara.
Ini karena masyarakat percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari utara dan nantinya mereka akan kembali ke utara.
Di dinding depan tongkonan terdapat tanduk kerbau yang disusun memanjang dari atas ke bawah.
Semakin banyak tanduk kerbau,makasemakin tinggi status sosial pemilik rumah.
Tanduk kerbau ini merupakan tanduk dari kerbau-kerbau yang disembelih saat Rambu Solo.
Baca juga: Buntu Bebo, Surga Tersembunyi di Rantelabi Kambisa, Sangalla Utara, Tana Toraja, Sulawesi Selatan
4. Menyambut sunriseter indah di Batutumonga
Jika Jawa memiliki Dataran Tinggi Dieng sebagai negeri di atas awan, Tana Toraja punya Batutumonga.
Terletak di lereng Gunung Sesean, Batutumonga menjadi tempat terbaik untuk menyaksikan keindahan Tana Toraja dari ketinggian.
Dari sini, kamu bisa melihat hamparan persawahan milik masyarakat dan kerlip lampu kota Rantepao pada malam hari.
Yang tidak boleh kamu lewatkan ketika berada di Batutumonga adalah pemandangan matahari terbitnya yang tiada dua.
Momen matahari terbit ini adalah saat-saat yang paling dinanti wisatawan karena warna jingga yang menerobos celah awan-awan tipis akan menjadi pemandangan cantik tak terlupa.
Agar tidak melewatkan pemandangan ini, sebaiknya kamu sudah bersiap sejak subuh.
Jika masih merasakan kantuk, lengkapi saja perburuansunriseini dengan segelas kopi Toraja panas yang nikmat.