Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

10 Fakta Unik Air Mancur Trevi di Roma Italia, Cerita Balas Dendam dan Tradisi Lempar Koin

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Trevi Fountain atau Air Mancur Trevi menjadi satu di antara ikon favorit Roma, Italia yang sering dikunjungi wisatawan.

Konon, saat pembangunan, ada seorang tukang cukur yang tokonya berada dekat lokasi proyek. 

Ia sering mengeluh soal kebisingan dan debu, bahkan terus-menerus mengganggu Salvi. 

Kesal dengan tingkahnya, Salvi akhirnya membangun patung berbentuk vas besar bernama “Ace of Cups” di sebelah kiri air mancur. 

Tujuannya? Supaya si tukang cukur tidak bisa melihat langsung hasil karya megah ini setelah selesai. 

Bisa dibilang, ini adalah bentuk balas dendam terselubung sang arsitek.

Air Mancur Trevi, tempat paling banyak difoto di dunia. (Chris Czermak /Unsplash)

Baca juga: 22 Fakta Unik Menara Eiffel, Benarkah Ada Ruangan Tersembunyi di Lantai 3?

5. Muncul di Film-Film Terkenal

Air Mancur Trevi makin populer karena sering jadi latar film ikonik. 

Sebut saja Roman Holiday (1953) yang dibintangi Audrey Hepburn, Three Coins in the Fountain (1954), hingga La Dolce Vita karya Fellini (1960) dengan adegan renang legendaris. 

Generasi lebih baru mungkin mengenalnya lewat The Lizzie McGuire Movie (2003). 

Tidak hanya di layar lebar, Trevi juga hadir dalam karya sastra dan musik, seperti novel The Marble Faun karya Nathaniel Hawthorne dan komposisi musik Fountains of Rome karya Ottorino Respighi.

6. Sering Jadi Sasaran Vandalisme

Keindahan Trevi ternyata tak selalu dihormati. 

Pada tahun 2007 dan 2017, seorang aktivis bernama Graziano Cecchini sempat mengejutkan dunia dengan mewarnai air mancur menjadi merah sebagai bentuk protes politik. 

Untungnya, aksinya tidak menimbulkan kerusakan permanen karena air langsung dikuras sebelum batu-batu marmer menyerap warna. 

Meski kontroversial, kejadian ini menunjukkan betapa Air Mancur Trevi juga kerap dijadikan simbol dalam perdebatan sosial dan politik di Italia.

Halaman
1234