Aliran airnya juga tidak begitu dalam dengan arus yang sedang, sehingga sangat membuat betah untuk berlama-lama bermain di aliran sungai.
Suasana alam di sekitarannya juga sangat mendukung karena masih cukup asri dengan banyaknya terdapat pohon-pohon besar di kedua sisi aliran sungai.
Hamparan batu alam yang datar di satu lokasi tebing sungai juga turut memberikan pembeda dan cukup nyaman dijadikan tempat bersantai dengan menggelar tikar.
Bagi yang suka berfoto, beberapa spot menarik juga tersedia, baik yang secara khusus dibuat pengelola maupun yang sudah ada karena bentukan alam.
Seperti di bongkahan bebatuan yang besar yang juga ada di pinggiran sungai, maupun spot dengan latar arus air seperti jeram kecil dengan warna yang jerih.
Selain itu, untuk menambah keseruan di Wisata Sungai Jaing juga tersedia wahana bermain lainnya, termasuk rumah pohon dan beberapa fasilitas lainnya yang mendukung kenyamanan.
Baca juga: 10 Fakta Unik Chongqing, Kota Cyberpunk yang Penuh dengan Plot Twist
Tak heran dengan keindahan alam dan dukungan berbagai fasilitas, Sungai Jaing kini cukup dikenal dan banyak mendapatkan kunjungan.
Bagi yang menyukai bermain di aliran air dengan suguhan panorama alam menarik, Wisata Sungai Jaing, bisa menjadi salah satu lokasi yang dapat dijadikan tujuan untuk dikunjungi.
Untuk bisa menemukan lokasi Wisata Sungai Jaing tidak begitu sulit, walaupun tempatnya yang terhitung berada di pinggiran sebuah desa.
Jarak Wisata Sungai Jaing dari Tanjung yang jadi ibu kota Kabupaten Tabalong hanya memerlukan waktu perjalanan sekitar 30 menit.
Pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua, kondisi ruas jalan juga cukup nyaman karena semua beraspal.
Apabila dari kota Tanjung, ada dua rute utama yang bisa dipilih, melewati wilayah sebagian Kecamatan Tanjung atau melewati Kecamatan Murung Pudak.
Bagi yang melewati wilayah Kecamatan Tanjung, maka bisa menempuh dengan melewati wilayah Kelurahan Tanjung, Kelurahan Agung dan Kelurahan Hikun.
Nantinya di Keluarahan Hikun berbelok ke Desa Kapar Kecamatan Murung Pudak dengan menyeberangi jembatan 1 Juli yang jadi perbatasan Hikun dan Kapar.
Setelah itu melewati Pasar Kapar ambil belokan ke kiri untuk masuk ke wilayah Desa Kapar yang berbatasan langsung dengan Desa Masukau.