Artinya, jauh di atas Tianjin dan Guangzhou.

Karena bukan bagian dari provinsi atau daerah otonom mana pun, Chongqing berada di bawah kendali langsung pemerintah pusat.

Secara total, sekitar 32,5 juta orang tinggal di Chongqing.

Baca juga: 13 Fakta Kapal Pesiar Paling Aneh yang Tak Banyak Diketahui, Benarkah Kerap Dilacak Hiu?

2. Namanya Berarti Perayaan Ganda

Sepanjang sejarahnya, Chongqing telah berganti nama beberapa kali.

Nama pertamanya yang diketahui, Jiangzhou, berarti Negara Sungai.

Kaisar Song Guangzong (nama pribadi Zhao Dun) memberi nama pemukiman ini saat ini pada tahun 1189.

Ia ingin memperingati kenaikan takhtanya sebagai pangeran dan kemudian kaisar.

Karenanya, ia mengadakan dua perayaan! 

Sayangnya, perayaan tersebuttidak berlangsung lama.

Masa pemerintahannya hanya berlangsung lima tahun.

Tidak hanya itu, istrinya, Permaisuri Li Fengniang, tampaknya juga memerintah negara bagian tersebut.

Alhasil ia dikenal sebagai Si Lemah yang Ditaklukkan Istri.

3. Chongqing Adalah Ibu Kota Nasional

Sejarah Chongqing berawal dari abad ke-13 SM, ketika kota ini menjadi ibu kota Kerajaan Ba.