Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal UMKM

TLENIK Arts: UMKM Lurik Khas Solo Karya Ary Ardianna yang Angkat Budaya Wastra Indonesia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Celana kain tradisional merah dari TLENIK Arts ini tampil modis dan nyaman untuk gaya kasual sehari-hari.

“Kalau ada yang mau ajak kolaborasi, ayo. Saya senang belajar. Bahkan kalau ada teman produsen jumputan, saya ajak kerja sama. Kita saling bantu,” ujarnya.

Semangat kolaboratif ini menjadi kekuatan tambahan bagi TLENIK Arts, menjadikannya bukan sekadar brand, tapi juga wadah pertukaran ide dan kreativitas.

Outer hitam dengan motif hati dari TLENIK Arts cocok dipadukan dengan outfit apapun untuk tampilan elegan dan berkarakter (Dok. Cenderaloka)

Tantangan di Balik Keindahan

Meski produknya disukai dan memiliki keunikan tersendiri, Ary tidak menutup mata pada tantangan besar dalam dunia UMKM, terutama soal pemasaran. 

Ia mengaku cukup kesulitan mengurus promosi karena semua dikerjakan sendiri.

“Saya jualan cuma lewat Instagram dan ikut pameran. Pernah coba marketplace seperti Shopee, tapi saya nggak sanggup kejar-kejaran sistemnya,” katanya.

Keterbatasan tenaga dan waktu membuatnya memilih fokus pada platform yang lebih bisa ia kelola secara mandiri.

Pesan Ary untuk Generasi Muda

Ary juga menyampaikan harapannya kepada generasi muda agar tidak melupakan budaya wastra Indonesia. 

Ia menekankan pentingnya belajar dan mengenal lebih dalam kain-kain tradisional.

“Belajar. Pelajari wastra itu apa. Bukan hanya ikut tren, tapi pahami prosesnya, hargai seninya. Jangan sampai warisan ini hilang,” pesannya.

Baginya, mengenalkan wastra ke generasi baru bukan hanya soal mempertahankan bisnis, tapi juga menjaga identitas budaya bangsa.

TLENIK Arts bukan sekadar usaha fashion, melainkan representasi cinta pada budaya lokal. 

Lewat tangan Ary Ardianna, setiap potongan lurik dan sisa kain disulap menjadi karya penuh makna. 

Ia tidak hanya menjahit bahan, tapi juga merajut cerita dan semangat pelestarian budaya dalam setiap jahitan.

Ary adalah bukti bahwa dari rumah dan dengan tangan sendiri, warisan leluhur bisa terus hidup—selama ada cinta, konsistensi, dan keberanian untuk berbeda.

(Cynthiap/Tribunshopping.com) (Ambar/TribunTravel)