Sejumlah pengunjung tampak asyik berswafoto dan menikmati pemandangan di Telaga Biru.
Tampak juga beberapa ekor unta buatan disediakan pengelola di beberapa sisi bukit gurun pasir tersebut.
Ada beberapa ekor elang yang disediakan oleh pengelola. Elang hidup itu bisa disewa untuk berpose foto.
Bagi warga asing dikenai biaya Rp50 ribu sekali foto, sementara bagi wisawatan lokal hanya Rp 25 ribu saja.
Selain itu, ada pondok apung yang bisa di sewa berkeliling danau. Pondok itu bakal ditarik menggunakan pompong kecil. Biayanya bervariasi mulai dari Rp200 ribu.
Gurun Pasir Bintan ini memang tidak tercipta secara alami. Dulunya merupakan tempat penambangan pasir yang cukup produktif.
Bahkan, pasir hasil tambang juga diekspor hingga ke Singapura.
Baca juga: Asem-Asem Demak Legendaris Sejak 1963 di Rumah Makan Rahayu, Wajib Coba Saat Liburan ke Demak
Entah mengapa, beberapa tahun belakangan ini kegiatan penambangan telah dihentikan dan tempat ini dibiarkan begitu saja saat masih zaman Presiden Soeharto.
Keunikan yang ditawarkan Gurun Pasir Bintan ini terletak pada gundukan-gundukan yang seolah tercipta secara alami membentuk gelombang indah, layaknya gurun pasir di Timur Tengah.
Wisatawan bisa duduk santai diatas bukit-bukit kecil, serta merasakan sensasi berada di tengah padang pasir nan luas.
Angin sepoi-sepoi pun senantiasa akan menemani wisatawan selama berada di tempat wisata ini.
Pesona yang ditawarkan Gurun Pasir Busung ini seolah semakin memancarkan keindahannya.
Fenomena bukit-bukit kecil nan unik, seakan menjadi sempurna dengan keindahan matahari tenggelam yang secara perlahan bak ditelan bumi.
Seketika akan tercipta nuansa romantis, yang sangat cocok bila dinikmati bersama pasangan tercinta pada saat honeymoon.
Salah satu pengelola kawasan wisata Telaga Biru, Junaedi mengatakan, sebanyak 3.000 lebih pengunjung datang ke Telaga Biru.
Baca tanpa iklan