"Jumlah itu terhitung selama seminggu, dari Senin hingga Minggu," kata Junaedi, Kamis (6/6/2024).
Sementara saat Hari Raya Keagamaan, dalam kurun satu Minggu pengunjung bisa mencapai 10.000 wisatawan.
Telaga Biru pun kini sudah dilengkapi fasilitas yang memadai.
"Fasilitasnya ada motor Adan buggy, motor, ATV, pondok apung dan lainnya," katanya.
Untuk berkeliling di sekitar gurun pasir dengan mengendarai motor Adan buggy, pengunjung cukup membayar Rp10.000 untuk naik buggy PP dari Gurun Pasir menuju Telaga Biru dan Rp300 ribu untuk naik motor ATV per 30 menit.
Telaga Biru selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara, terutama saat akhir pekan.
“Kami juga menawarkan jasa foto bareng burung dengan membayar Rp20.000 saja. Ada juga pondok-pondok kecil yang kami sediakan untuk para pengunjung beristirahat,” jelasnya.
Telaga Biru dulunya merupakan lokasi pertambangan pasir, namun pada tahun 2017, lokasi tersebut disulap menjadi destinasi wisata yang memikat, dan dibuka untuk umum.
Saat itu pengembangan serta penataannya dilakukan secara swadaya oleh warga Desa Busung.
Dan sekarang sudah dikelola oleh pemilik tanah. Tentu membayar pajak ke Pemerintah Kabupaten Bintan.
Harga tiket masuk ke sini juga murah, untuk wisatawan lokal Rp10 ribu per orang, saat hari biasa maupun akhir pekan.
Sementara untuk wisatawan mancanegara Rp30 ribu per orang.
Seorang pengunjung, Erik mengaku gembira berkunjung ke Telaga Biru.
Ini merupakan kali pertama dia datang ke Telaga Biru.
"Walaupun baru pertama tapi saya sudah merasakan kesenangan. Rasanya semua masalah hilang, fresh pokoknya," ungkapnya.
Baca tanpa iklan