Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mata Lokal Travel

Pengalaman Menakjubkan Mendaki Gunung Ile Mauraja di Lembata NTT: Ada Jalur Mirip Punggung Kuda

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pendaki wanita sedang mendaki gunung.

Di Pos keempat, pemandangan menjadi lebih indah. 

Dari sisi kiri, bisa terlihat hamparan jalan menuju Dulir (melalui Waibura) dengan hamparan bukit yang indah menawan. 

Terlihat juga hamparan pantai Waibura. 

Selanjutnya para pendaki hanya butuh sekitar 15 menit lagi untuk sampai di pos kelima. 

Terdapat batu yang diyakini masyarakat setempat sebagai tempat keramat. 

Pendaki bisa meninggalkan uang di sana. 

Sebaiknya, tinggalkan koin dan bukan uang kertas agar tetap tahan jika terkena hujan. 

Karena dianggap keramat, tidak dilarang bagi para pendaki untuk meluangkan waktu berdoa, sebagai syukur atas perjalanan yang telah dilewati. 

Untuk masyarakat setempat, tempat keramat itu biasanya digunakan untuk meminta hujan bila kemarau berkepanjangan. 

Puncak Ile Mauraja dan panorama kawah Gunung Ile Werung Dari pos kelima, para pendaki hanya butuh berjalan lagi sekitar 250 meter lagi. 

Para pendaki akan menurun di sebelah selatan hingga sampai di pos keenam. 

Di situlah para pendaki akan disuguhi panorama Gunung Ile Werung yang oleh masyarakat setempat disebut sebagia Ile Adowajo. 

Gunung setinggi 448 mdpl yang meletus pada tahun 1948 ini, menjadi bonus pendakian Gunung Ile Mauraja.

Para pendaki bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyaksikan kawah gunung Ile Werung yang menganga yang merupakan satu bingkai alam yang sungguh eksotis. 

Pendaki bisa melewati waktu berjam-jam mengambil foto terbaik. 

Halaman
1234